Keutamaan Bersiwak, Ternyata Tak Hanya Bisa Bersihkan Gigi

Keutamaan Bersiwak, Ternyata Tak Hanya Bisa Bersihkan Gigi

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 21 Des 2023 18:30 WIB
Toothbrush and old islamic traditional natural toothbrush Miswak (Salvadora persica) was used by the Babylonians some 7000 years ago and Greek, Roman empires and also by ancient Egyptians and Muslims
Ilustrasi siwak Foto: iStock
Jakarta -

Keutamaan bersiwak bisa diperoleh setiap muslim yang melakukannya secara rutin. Selain mendapatkan pahala sunnah, bersiwak juga mampu menjaga kesehatan. Benarkah?

Semasa hidup, Rasulullah SAW selalu menjaga kebersihan, termasuk pada anggota tubuhnya. Salah satu hal rutin yang beliau kerjakan untuk membersihkan area mulutnya adalah bersiwak.

Hadits Bersiwak

Mengutip Kitab Keutamaan yang disusun oleh Imam Abu Zakaria dkk, banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan bersiwak. Berikut beberapa hadits tentang bersiwak,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata "Rasulullah SAW bersabda: Andaikata tidak akan menjadikan keberatan bagi umatku atau atas sekalian manusia, niscayalah mereka itu akan aku perintah untuk bersiwak pada tiap-tiap akan bersembahyang." (Muttafaq 'alaih)

Dari Hudzaifah ra., ia berkata: "Rasulullah SAW itu apabila bangun dari tidur, beliau menggosok-gosok mulutnya (yakni gigi-giginya)dengan siwak." (Muttafaq 'alaih)

ADVERTISEMENT

Dari Aisyah ra. ia berkata: "Kita semua menyediakan untuk Rasulullah SAW akan siwaknya serta air untuk berwudhunya, lalu ia dibangkitkan oleh Allah sekehendak waktu yang diinginkan olehNya untuk membangkitkannya di waktu malam, lalu beliau SAW bersiwak lalu berwudhu dan terus bersembahyang." (HR Muslim)

Dari Anas ra., ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Saya perbanyakkan benar -untuk menyuruh- engkau semua dalam hal bersiwak." (HR Bukhari)

Dari Syuraih bin Hani', katanya: "Saya berkata kepada Aisyah radhiallahu 'anha: "Dengan amalan apakah yang dimulai oleh Nabi SAW jikalau beliau memasuki rumahnya?" Ia menjawab: "Dengan bersiwak." (HR Muslim)

Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Siwak itu adalah menyebabkan sucinya mulut dan menyebabkan adanya keridhaan Tuhan." Diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan lbnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya dengan sanad yang shahih.

Keutamaan Bersiwak

Dalam buku Sunnah atau Budaya: Studi Pemahaman Hadis Jamaah Tabligh oleh Alfauzi Abdullah, dijelaskan bersiwak merupakan kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.

Istilah siwak sendiri pada kenyatannya telah umum dipakai selama masa kenabian Nabi Muhammad sekitar 543 M. Nabi Muhammad SAW mengatakan: "Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat (dalam riwayat lain: setiap akan berwudhu).

Nabi Muhammad SAW memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah sesuatu yang penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya.

Ada lebih dari seratus hadis yang menjelaskan tentang siwak. Hal ini menunjukkan bahwa betapa Rasulullah SAW sangat memperhatikan kesehatan
gigi, mulut dan kesempurnaan ibadah. Hanya saja, Nabi SAW tidak mewajibkannya.

Hadis-hadis tentang bersiwak mengisyaratkan perhatian ajaran Islam tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut dan kesehatan gigi.

Berikut beberapa keutamaan bersiwak:

1. Bersiwak adalah fitrah

Rasulullah SAW bersabda, bersiwak adalah fitrah.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang makna fitrah. Al-Mawardi berkata yang dimaksud dengan fitrah adalah sepuluh perkara agama. Sebagian ulama juga memahami bahwa fitrah adalah akhlak dan perilaku mulia yang akan mendatangkan pahala bagi orang yang mengerjakannya.

Adapun sepuluh perkara tersebut adalah: "Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: ada sepuluh perkara yang termasuk bagian dari pada fitrah, yaitu memotong kumis, memanjangkan jenggot, memakai siwak, menghirup air ke hidung, memotong kuku, membasuh sela-sela dan persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja' dengan air.

2. Bersiwak adalah sunnah para Nabi

Dalam sebuah hadis yang dihukumi dhaif oleh al-Bani, namun at-Tirmidzi menganggapnya hasan gharib disebutkan, terdapat empat perkara yang menjadi tradisi para nabi di antaranya adalah bersiwak.

"Rasulullah SAW bersabda ada empat perkara yang menjadi sunnah-sunnah para rasul yaitu khitan, memakai minyak wangi, bersiwak, dan menikah."

Bersiwak yang sangat besar keutamaannya ini adalah sebagai kebiasaan para rasul. Oleh sebab itu, sangatlah beruntung orang yang selalu bersiwak di samping sebagai sunnah (tradisi) para nabi, bersiwak juga sebagai sumber pahala. Orang yang malas dan lalai dalam menggunakan siwak, maka mereka sangatlah merugi karena mereka telah luput dari pahala besar dan dari sunnah para Nabi.

3. Mengikuti Sunnah

Bersiwak juga memiliki banyak faedah dan baik dari sisi duniawi ataupun ukhrawi, dan yang lebih penting dari itu semua adalah, bahwa bersiwak menunjukkan tanda seseorang yang setia dalam mengikuti Nabi Muhammad SAW.

"Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad bersabda: Seandainya tidak memberatkan atas kaum mukmin, maka pasti akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap hendak sholat."

Bahkan dalam hadis yang lain diterangkan, sebelum Nabi Muhammad wafat, beliau masih menyempatkan diri untuk bersiwak. Sama halnya ketika hendak turunnya wahyu. Ketika wahyu hendak dibacakan kepada Nabi Muhammad, Jibril kerapkali menyuruhnya untuk bersiwak hingga Nabi Muhammad merasa akan turun wahyu berupa ayat Al-Qur'an mengenai siwak.

4. Bersiwak termasuk bersuci.

"Rasulullah SAW bersabda: Thaharah itu ada empat jenis: memotong kumis, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan siwak."

Sebagaimana kita pahami, thaharah merupakan cara seseorang dalam bersuci baik bersuci dari hadas ataupun najis.

5. Pahala besar bagi orang yang bersiwak

Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Dari sayyidah Aisyah, menyampaikan Rasulullah SAW bersabda, keutamaan sholat dengan menggunakan siwak dan dengan tanpa menggunakan siwak itu tujuh 70 kali lipat."

Dalam riwayat yang lain juga disebutkan, dari Ibn Umar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Sholat yang dikerjakan dengan bersiwak lebih utama 75 daripada sholat tanpa bersiwak." (HR. Abu Nu'im).

Dalam riwayat Ibn Hibban disebutkan 70 kali lipat lebih utama dari pada sholat tanpa bersiwak.

Jadi, dapat diyakini bahwa bersiwak akan melipat gandakan pahala sholat dari pada shalat yang dikerjakan tanpa bersiwak. Bahkan dalam sebuah riwayat lainnya, dari Ibn Syaibah, Rasulullah bersabda yang artinya: Apabila seseorang berwudhu baik siang maupun malam dengan wudhu yang sempurna, kemudian bersiwak, lalu mengerjakan sholat, maka para malaikat akan mengerumuninya, mulut-mulut malaikat akan di dekatkan pada mulut-mulut orang tersebut.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads