Seseorang mungkin pernah merasakan telinga berdenging dengan suara 'nging-nging'nging'. Seringkali, penafsiran telinga berdenging sebagai suatu negatif dan pertanda buruk.
Lalu, adakah arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam? Simak ulasannya di bawah ini.
Arti Telinga Berdenging Sebelah Kanan menurut Islam
Dilansir dari laman Islam NU, pada dasarnya suara "nging" di telinga tidak ada kaitannya soal pertanda buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika dikaitkan menurut Islam, arti telinga berdenging bisa menjadi peringatan agar orang tersebut untuk lebih mengingat Rasulullah SAW.
Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda:
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر
Artinya: "Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya dia mengingatku (Rasulullah SAW), membaca selawat (sholawat) kepadaku, dan mengucapakan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin." (H.R. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabarani).
Mengenai sabda tadi, az-Zaila'i menyatakan bahwa kandungan dalam hadits tersebut tidak hanya sekedar mengingat Rasulullah SAW, melainkan juga untuk senantiasa untuk bersholawat kepada beliau.
Dengan demikian, ketika telinga berdenging, Rasullah SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan dzakarallahu man dzakarani bi khairin (Semoga Allah SWT mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan).
Masalah telinga berdenging juga telah dibahas dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-11 di Banjarmasin, pada 19 Rabiul Awwal 1355 H/9 Juni 1936.
Dalam muktamar itu, dikatakan bahwa telinga berdenging menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sedang menyebut orang itu dalam perkumpulan yang tertinggi (al-mala` al-a'la). Supaya orang tersebut senantiasa ingat dan bersholawat kepada beliau.
Penjelasan tersebut didasarkan dalam kitab as-Siraj al-Munir, dari pendapat Abdurrauf al-Munawi yang dikemukakan oleh 'Ali al-'Azizi:
قَالَ الْمُنَاوِيُّ فَإِنَّ اْلأُذُنَ إِنَّمَا تَطُنُّ لَمَّا وَرَدَ عَلَى الرُّوْحِ مِنَ الْخَبَرِ الْخَيْرِ وَهُوَ أَنَّ الْمُصْطَفَى قَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ اْلإِنْسَانَ بِخَيْرٍ فِي الْمَلاَءِ اْلأَعْلَى فِيْ عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ
"Imam al-Munawi berkata, 'sesungguhnya telinga berdengung hanya saat datang berita baik ke ruh, bahwa Rasasulullah SAW telah menyebutkan (orang yang telinganya berdengung) itu dengan kebaikan di al-Mala' al-A'la di alam ruh."
Pernyataan tersebut bisa dilihat pada Akamul Fuqaha, yakni buku kumpulan dari hasil-hasil bahtsul masa'il diniyyah (pembahasan masalah keagamaan pada Muktamar dan Munas Nahdatul Ulama).
Demikianlah penjelasan mengenai arti telinga berdenging menurut Islam, yakni agar kita mengingat dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!