Dasar Akidah Islam yang Perlu Dipelajari, Muslim Wajib Tahu!

Dasar Akidah Islam yang Perlu Dipelajari, Muslim Wajib Tahu!

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 14 Des 2023 14:00 WIB
Palestinian girls memorize the holy Koran during a memorization session at a mosque as Gazan children flock to the Koran memorization centers in summer, in Khan Younis in the southern Gaza Strip July 15, 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA
Jakarta -

Agama Islam merupakan agama yang kompleks dan membawa banyak pengajaran kepada pemeluknya. Namun demikian, ada dua hal penting yang menjadi dasar akidah Islam yang harus dipegang sampai akhir hayat. Apa saja itu?

Dasar dalam suatu agama disebut sebagai akidah. Seseorang harus memiliki akidah terlebih dahulu sebelum ia mengerjakan segala amal perbuatan atas nama agamanya.

Disebutkan dalam buku Aqidah islam landasan utama dalam beragama karya muh. Rahmat al hidayat dan ulfiani Rahman, perbuatan apa saja yang tidak didasari dengan akidah yang benar tidak akan diterima oleh Allah SWT dan akan menjadi sia-sia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, setiap orang yang mengaku sebagai muslim wajib memahami hakikat akidah Islam agar menjadi mukmin yang baik dan diakui oleh-Nya.

Lalu, apa dasar akidah Islam yang harus dipegang setiap muslim tersebut? Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Akidah Islam?

Secara bahasa, akidah berasal dari bahasa Arab "'aqoda - ya'qudu - 'aqidan - 'aqidatan" yang berarti ikatan atau perjanjian. Dengan kata lain, akidah adalah sesuatu yang menjadi tempat hati yang mana hati terikat kepadanya.

Secara istilah, akidah adalah iman yang teguh dan pasti yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akidah ini tertanam jauh di lupuk hati sehingga tidak bisa beralih darinya.

Berdasarkan penjelasan ini, maka yang dimaksud dengan akidah Islam adalah keyakinan yang kuat, tidak dihinggapi sedikit pun keraguan kepada Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan kepada takdir-Nya.

Maka dari itu, apabila ada seorang muslim yang mengaku beriman, namun tidak percaya pada salah satu yang sudah disebutkan di atas, artinya akidah dalam hatinya belumlah benar.

Rasulullah SAW bersabda, akidah itu tidak cukup hanya diyakini dalam hati saja, namun juga harus direalisasikan lewat perbuatan.

الإيمانُ مَعْرِفَةٌ بِالقَلْبِ، وَقَوْلُ بِالنِّسَانِ، وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ

Artinya:

Iman itu diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati, dan diamalkan dengan perbuatan. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani)

Lalu, apa saja dasar akidah Islam yang harus di

Apa Saja Dasar Akidah Islam?

Seorang muslim wajib hukumnya untuk memegang akidah Islam dalam menjalani kehidupannya di dunia ini agar terhindar dari kesesatan, perbuatan tercela, dan terjerumus ke neraka.

Oleh karena itu, dirinya harus selalu memegang teguh pondasi atau dasar dari agama Islam. Sedangkan, dasar akidah Islam adalah Al-Qur'an dan hadits.

Allah SWT sudah menjelaskan dasar-dasar akidah Islam dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Seperti halnya pada surah Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦

Artinya: Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Selain itu, dasar akidah Islam yang selanjutnya adalah dengan percaya kepada ucapan, tindakan, dan contoh dari Nabi Muhammad SAW. Sejatinya, Rasulullah SAW adalah utusan-Nya dan apa saja yang dia lakukan sesuai dengan petunjuk dari Allah SWT.

Perintah, perilaku, atau contoh yang datangnya dari Rasulullah SAW inilah yang disebut dengan hadits. Dengan hadits-hadits ini seorang muslim bisa mempelajari ilmu-ilmu agama yang belum dijelaskan di dalam Al-Qur'an.

Prinsip Akidah Islam

Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa prinsip akidah Islam yang bisa detikHikmah paparkan.

1. Mengakui Hanya Allah SWT yang Berhak Disembah

Dasar akidah Islam yang pertama adalah mengakui bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah. Hendaknya, seseorang itu tidak mencari Rabb kepada selain Dia.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-An'am ayat 164 yang berarti,

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Apakah aku (pantas) mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap orang yang berbuat dosa, dirinya sendirilah yang akan bertanggung jawab. Seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian, kepada Tuhanmulah kamu kembali, lalu Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan."

2. Tidak Mencari Wali atau Penolong selain Allah SWT

Dasar akidah Islam yang ketiga adalah tidak mencari wali atau penolong selain Allah SWT. Dalam akidah Islam melarang pengikutnya untuk mengakui bahwa Allah SWT adalah tuhannya tapi di saat yang sama ia memberikan loyalitas atau kecintaannya kepada selain Dia.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-An'am ayat 14 yang berbunyi,

قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَسْلَمَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ١٤

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Apakah selain Allah, Pencipta langit dan bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai pelindung?" Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik."

3. Tidak Mencari Hakim selain Allah SWT

Hal ini sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dalam surah Al-An'am ayat 114 yang berbunyi,

اَفَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْتَغِيْ حَكَمًا وَّهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ اِلَيْكُمُ الْكِتٰبَ مُفَصَّلًا ۗوَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْلَمُوْنَ اَنَّهٗ مُنَزَّلٌ مِّنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ ١١٤

Artinya: Maka, apakah (pantas) aku mencari selain Allah sebagai hakim, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (dengan penjelasan) secara terperinci? Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab Suci mengetahui (bahwa) sesungguhnya (Al-Qur'an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka, janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads