Surah Al Jin: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Isi Kandungannya

Surah Al Jin: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Isi Kandungannya

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Sabtu, 25 Nov 2023 08:00 WIB
Koran - holy book of Muslims ( public item of all muslims ) on the table , still life .
Ilustrasi Al-Qur'an surah Al Jin. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kitti Kahotong)
Jakarta -

Surah Al Jin adalah surah ke-72 dalam Al-Quran yang terdiri dari 28 ayat. Surah ini memiliki arti jin.

Dikutip dari buku Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an karya Jalaluddin as-Suyuthi, sebab turunnya surah ini atau asbabun nuzulnya yakni saat segerombolan jin mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari Rasulullah SAW ketika beliau dan para sahabat sedang salat Subuh.

Para jin itu berkata, "Demi Allah inilah yang menjadi penghalang antara kalian dengan kabar dari langit."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah para jin yang mendengar lantunan Al-Qur'an oleh Rasulullah SAW, mereka menyampaikan kepada jin yang lain. Maka Allah SWT menurunkan surah Al Jin ayat 1.

Bacaan Surah Al Jin Ayat 1-28 dan Artinya

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ ١

ADVERTISEMENT

Bacaan latin: Qul uuhiya ilaiya annna hustama'a nafarum minal jinnni faqooluuu innaa sami'naa quraanan 'ajabaa

1. Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an yang kubaca)." Lalu, mereka berkata, "Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan,"

يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖ ٢

Bacaan latin: Yahdiii ilar rushdi fa aamannaa bihii wa lan nushrika bi rabbinaaa ahadaa

2. Artinya: "yang memberi petunjuk kepada kebenaran, sehingga kami pun beriman padanya dan tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami."

وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖ ٣

Bacaan latin: Wa annahuu ta'aalaa jaddu Rabbinaa mat takhaza saahibatanw wa la waladaa

3. Artinya: "Sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami. Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak."

وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖ ٤

Bacaan latin: Wa annahuu kaana yaquulu safiihunaa 'alal laahi shatataa

4. Artinya: "Sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.

وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙ ٥

Bacaan latin: Wa annaa zanannaaa al lan taquulal insu wal jinnu 'alal laahi kazibaa

5. Artinya: "Sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah."

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ ٦

Bacaan latin: Wa annahuu kaana rijaa lum minal insi ya'uuzuuna birijaalim minal jinni fazaa duuhum rahaqoo

6. Artinya: "Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat."

وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖ ٧

Bacaan latin: Wa annahum zannuu kamaa zanantum al lany yab'asal laahu ahadaa

7. Artinya: "Sesungguhnya mereka (jin) mengira sebagaimana kamu (orang musyrik Makkah) mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun (pada hari Kiamat).

وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖ ٨

Bacaan latin: Wa annaa lamasnas sa maaa'a fa wajadnaahaa muli'at harasan shadiidanw wa shuhubaa

8. Artinya: "(Jin berkata lagi), "Sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit. Maka, kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api."

وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ ٩

Bacaan latin: Wa annaa kunnaa naq'udu minhaa maqoo'ida lis'sam'i famany yastami'il aana yajid lahuu shihaabar rasada

9. Artinya: "Sesungguhnya kami (jin) dahulu selalu menduduki beberapa tempat (di langit) untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Akan tetapi, sekarang731) siapa yang (mencoba) mencuri dengar pasti akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)."

وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙ ١٠

Bacaan latin: Wa annaa laa nadriii asharrun uriida biman fil ardi am araada bihim rabbuhum rashadaa

10. Artinya: "Sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki terhadap siapa yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan terhadap mereka."

وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙ ١١

Bacaan latin: Wa annaa minnas saalihuuna wa minnaa duuna zaalika kunnaa taraaa'ilqa qidadaa

11. Artinya: "Sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda."

وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖ ١٢

Bacaan latin: Wa annaa zanannaaa al lan nu'jizal laaha fil ardi wa lan nu'jizahuu harabaa

12. Artinya: "Sesungguhnya kami yakin bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya."

وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖۗ فَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَّلَا رَهَقًاۖ ١٣

Bacaan latin: Wa annaa lammaa sami'nal hudaaa aamannaa bihii famany yu'mim bi rabbihii falaa yakhaafu bakhsanw wa laa rahaqoo

13. Artinya: "Sesungguhnya ketika mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami pun beriman kepadanya. Maka, siapa yang beriman kepada Tuhannya tidak (perlu) takut akan pengurangan (pahala amalnya) dan tidak (takut pula) akan kesulitan (akibat penambahan dosa)."

وَّاَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقٰسِطُوْنَۗ فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰۤىِٕكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا ١٤

Bacaan latin: Wa annaa minnal muslimuuna wa minnal qoosituuna faman aslama fa ulaaa'ika taharraw rashadaa

14. Artinya: "Sesungguhnya di antara kami ada yang muslim dan ada (pula) yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang (memeluk) Islam telah memilih jalan yang benar.

وَاَمَّا الْقٰسِطُوْنَ فَكَانُوْا لِجَهَنَّمَ حَطَبًاۙ ١٥

Bacaan latin: Wa ammal qoosituuna fa kaanuu li jahannama hatabaa

15. Artinya: "Adapun para penyimpang dari kebenaran menjadi bahan bakar (neraka) Jahanam."

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ ١٦

Bacaan latin: Wa alla wis taqoomuu 'alat tariiqati la asqaynaahum maa'an ghadaqoo

16. Artinya: "Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak (rezeki yang cukup)."

لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ ١٧

Bacaan latin: Linaftinahum fiih; wa many yu'rid 'an zikri rabbihii yasluk hu 'azaaban sa'adaa

17. Artinya: "Dengan (cara) itu Kami hendak menguji mereka. Siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat."

وَّاَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدْعُوْا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًاۖ ١٨

Bacaan latin: Wa annal masaajida lillaahi falaa tad'uu ma'al laahi ahadaa

18. Artinya: "Sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah. Maka, janganlah menyembah apa pun bersamaan dengan (menyembah) Allah."

وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ ࣖ ١٩

Bacaan latin: Wa annahuu lammaa qooma 'adul laahi yad'uuhu kaaduu yakuunuuna 'alaihi libadaa

19. Artinya: "Sesungguhnya ketika hamba Allah (Nabi Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya."

قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا ٢٠

Bacaan latin: Qul innamaaa ad'uu rabbii wa laaa ushriku bihiii ahadaa

20. Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.""

قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا ٢١

Bacaan latin: Qul innii laaa amliku lakum darranw wa laa rashadaa

21. Artinya: "Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak mampu (menolak) mudarat dan tidak (pula mampu mendatangkan) kebaikan kepadamu.""

قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ەۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙ ٢٢

Bacaan latin: Qul innii lany yujiiranii minal laahi ahad, wa lan ajida min duunihii multahadaa

22. Artinya: "Katakanlah, "Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain-Nya."

اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ ٢٣

Bacaan latin: Illaa balaagham minal laahi wa risaalaatih; wa many ya'sil laaha wa rasuulahuu fa inna lahuu naara jahannama khaalidiina fiihaaa abadaa

23. Artinya: "(Yang aku mampu lakukan) hanyalah menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya sesungguhnya akan mendapat (azab) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.""

حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗ ٢٤

Bacaan latin: Hattaaa izaa ra aw maa yuu'aduuna fasaya'lamuuna man ad'afu naasiranw wa aqallu 'adadaa

24. Artinya: "Dengan demikian, apabila melihat (azab) yang diancamkan kepadanya, mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya."

قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا ٢٥

Bacaan latin: Qul in adriii a qariibum maa tuu'aduuna am yaj'alu lahuu rabbiii amadaa

25. Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku tidak mengetahui apakah (azab) yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau Tuhanku menjadikan waktunya masih lama.""

عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ ٢٦

Bacaan latin: 'Aalimul ghaibi falaa yuzhiru alaa ghaibihiii ahadaa

26. Artinya: "Dia mengetahui yang gaib. Lalu, Dia tidak memperlihatkan yang gaib itu kepada siapa pun,"

اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙ ٢٧

Bacaan latin: Illaa manir tadaa mir rasuulin fa innahuu yasluku mim baini yadihi wa min khalfihii rasadaa

27. Artinya: "kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. Sesungguhnya Dia menempatkan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya."

لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا ࣖ ٢٨

Bacaan latin: Liya'lama an qad ablaghuu risaalaati rabbihim wa ahaata bima ladihim wa ahsaa kulla shai'in 'adadaa

28. Artinya: "(Yang demikian itu) agar Dia mengetahui bahwa (rasul-rasul itu) benar-benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu satu per satu."

Kandungan Surah Al Jin

Mengutip buku Mukjizat Al-Qur'an: Himpunan Fadhilat & Khasiat Al-Qur'an karya Miftahul Asror Malik, beberapa kandungan surah Al Jin yaitu:

  • Pengetahuan tentang bangsa jin yang dimiliki Nabi Muhammad SAW diperoleh dengan jalan wahyu
  • Pernyataan iman segolongan bangsa jin
  • Bangsa jin ada yang beriman, namun ada yang kafir
  • Janji Allah SWT kepada umat manusia dan bangsa jin untuk melimpahkan rezeki, apabila mereka mengikuti jalan yang lurus
  • Janji perlindungan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dan wahyu yang dibawanya.

Merujuk pada buku Tafsir Al-Lubab: Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah al-Qur'an karya M. Quraish Shihab, tema utama surah Al Jin adalah uraian tentang bagaimana mempersiapkan mental menghadapi tugas dakwah. Caranya yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui salat malam dan membaca Al-Qur'an serta sabat dan tabah sambil selalu mengingat perjuangan nabi-nabi yang terdahulu, khususnya Nabi Musa AS ketika menghadapi kekejaman Firaun.

Surah Al Jin memiliki tujuan utama, yaitu bimbingan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam agar mempersiapkan mental untuk melaksanakan tugas penyampaian risalah dengan segala rintangan, sekaligus ancaman kepada para pengingkar kebenaran.

Selain itu, surah Al Jin juga bertujuan untuk mengingatkan bahwa amal-amal kebajikan menampik rasa takut dan menolak marabahaya, serta meringankan beban, khususnya jika amal kebajikan itu berupa kehadiran kepada Allah SWT serta konsentrasi mengabdi kepada-Nya pada kegelapan malam.

Surah Al Jin memiliki keutamaan yang sangat mulia. Menurut Haidar Ahmad al A'raji dalam buku Mukjizat Surah-surah Alquran, orang yang membaca surah Al Jin tidak akan terkena gangguan, teluh, dan tipu daya jin.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads