Dalam Islam, pemimpin adalah figur yang memiliki otoritas dan kekuasaan pada suatu wilayah atau komunitas. Pemimpin dapat berupa seorang raja, presiden, atau kepala organisasi.
Islam telah menempatkan tanggung jawab moral yang sangat besar pada pemimpin. Maka dari itu, diharapkan pemimpin memiliki sifat yang terpuji serta bertanggung jawab dalam menjalankan kekuasaannya dengan bijaksana saat melayani kepentingan rakyat.
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua pemimpin memiliki sifat yang terpuji. Di antara mereka, pasti ada pemimpin yang zalim. Ini ciri pemimpin zalim dalam Islam, akibat, dan ancaman menemuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Pemimpin Zalim
Terdapat beberapa ciri pemimpin zalim. Dikutip dari buku Khutbah Rasulullah karya Rohidzir Rais, beberapa ciri-ciri pemimpin zalim yaitu sebagai berikut,
- Mempunyai akhlak paling rendah di kalangan masyarakat dan sangat dibenci karena kejahatannya
- Memaksa rakyat berkhidmat bagi kesenangannya
- Tidak mempedulikan kesusahan dan rintihan rakyat yang menderita
- Rakyat sangat membencinya dan senantiasa mendoakan kejatuhannya
- Dia juga membenci rakyatnya dan mengharapkan kesusahan mereka.
Akibat Menjadi Pemimpin yang Zalim
Al-Qur'an dan hadits telah menjelaskan akibat-akibat yang muncul ketika seorang pemimpin menjadi zalim. Berikut adalah beberapa akibatnya sesuai beberapa ayat dalam Al-Qur'an dan hadits,
- Dijauhkan dari surga
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang diamanahi pemimpin suatu kaum kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, maka diharamkan baginya surga." (HR Bukhari dan Muslim)
- Rasulullah SAW akan mendoakan kesukaran untuknya
Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia." (HR Muslim)
- Mendapatkan azab yang sangat pedih
Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syura ayat 42,
اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٤٢
Artinya: "Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) itu hanya ada pada orang-orang yang menganiaya manusia dan melampaui batas di bumi tanpa hak (alasan yang benar). Mereka itu mendapat siksa yang sangat pedih."
Ancaman Menemui Pemimpin Zalim
Di antara ancaman dari hadits adalah sabda Rasulullah SAW ketika menyebutkan sifat pada pemimpin yang zalim. Mengutip dari buku Rahasia Halal-Haram: Hakikat Batin Perintah dan Larangan Allah oleh Imam Al-Ghazali, ancaman untuk pemimpin zalim yaitu,
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mencampakkan mereka, niscaya ia selamat (dari dosa). Barang siapa mengasingkan diri dari mereka, ia akan selamat atau hampir selamat. Barang siapa terperosok bersama mereka dalam keduniaan, ia termasuk bagian dari mereka." (HR Thabrani)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sepeninggalku akan ada para pemimpin yang berdusta dan berbuat zalim. Barang siapa membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezalimannya, ia bukan dari golonganku dan aku pun bukan dari golongannya, dan ia tidak akan datang ke Al-Haudh (Telaga Surga)." (HR Nasai dan Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda, "Para penghafal Al-Qur'an (qurra') yang paling dibenci oleh Allah SWT ialah mereka yang mengunjungi para pemimpin." Dalam hadits lain disebutkan, "Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang datang kepada ulama, dan sejahat-jahat ulama adalah mereka yang datang kepada pemimpin."
Dalam hadits lain juga disebutkan, "Ulama adalah pemegang amanah para Rasul atas hamba-hamba Allah selama mereka tidak bergaul dengan sultan. Apabila mereka berbuat demikian (bergaul dengan sultan), sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada para rasul. Waspadalah terhadap mereka dan jauhilah mereka!"
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Jumlah Santri Sidoarjo Meninggal Akibat Musala Ponpes Ambruk