Bulan Rabiul Awal telah tiba. Pada tanggal 12 Rabiul Awal mendatang umat Islam akan merayakan salah satu hari bersejarah.
Umat Islam akan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Perayaan Maulid Nabi Muhammad
Sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diabadikan dalam kitab at-Tanwir fi Maulid al-Basyir an-Nadzir oleh Syaikh Abu Khattab Ibnu Dihyah. Ulama besar Mesir abad ke-15, Imam Jalaluddin as-Suyuthi menceritakan dalam kitab Husnul Maqshid fi 'Amalil Maulid bahwa Ibnu Dihyah menulis kitab tersebut dan menghadiahkannya kepada Raja al-Mudzaffar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sejarah, Raja al-Mudzaffar adalah orang pertama yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sosoknya dikenal sebagai raja yang agung dan mulia serta memiliki riwayat hidup yang baik.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Raja al-Mudzaffar ini berlangsung meriah dan besar-besaran, sebagaimana dikatakan sejarawan dan ahli tafsir Ibnu Katsir dalam Tarikh-nya. Menurut cerita cucu Ibnu al-Jauzi dalam Mir'at az-Zaman, Raja al-Mudzaffar menghidangkan 5.000 kepala kambing goreng, 10.000 ayam, 100 kuda, 100.000 burung zabadiyah, dan 30.000 bejana besar yang berisi manisan.
Para tamu yang hadir dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut adalah kalangan ulama besar dan ulama sufi. Mereka mendapat jamuan dari Raja al-Mudzaffar mulai Dzuhur hingga Subuh.
Perayaan Maulid Nabi di Indonesia
Setiap negara memiliki cara sendiri dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Mesir misalnya, ada tradisi permen boneka Maulid yang sudah ada sejak era Fatimiyah dan populer hingga kini. Sebelumnya, masyarakat Mesir merayakannya dengan membaca Al-Qur'an saja, seperti dilansir Egypt Today.
Masyarakat muslim Indonesia juga memiliki tradisi sendiri dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Dasan Agung Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan ceramah, acara makan, hingga parade musik, seperti dikatakan dalam buku Nuansa Kajian Tasawuf dan Budaya Lokal karya Sokhi Huda dan Ghozi.
Masyarakat Kalimantan Tengah juga memiliki tradisi sendiri yang mereka sebut dengan Baayun, berupa pembacaan doa sholawat sambil mengayunkan anak di ayunan. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun.
Sementara itu di Pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta dan Solo (Surakarta) ada tradisi Grebeg Maulud yang diadakan oleh pihak keraton dan terbuka untuk semua kalangan masyarakat. Menurut artikel tentang Grebeg Maulud Yogyakarta karya Devina Pratisara yang dipublikasikan dalam Jurnal Pancasila Vol. 1 No. 2 tahun 2020, Grebeg Maulud berasal sejak zaman Kerajaan Demak saat para walisongo menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Hari Libur Nasional Maulid Nabi 2023
Pemerintah Indonesia menetapkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 sebagai hari libur nasional. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023. Ditetapkan, hari libur nasional Maulid Nabi 2023 jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan