Jika Timbangan Pahala dan Dosa Seimbang, Apa yang Terjadi?

Jika Timbangan Pahala dan Dosa Seimbang, Apa yang Terjadi?

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 14 Sep 2023 05:45 WIB
surga
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Jakarta -

Tiap amal perbuatan yang dikerjakan manusia akan diberi ganjarannya di akhirat kelak. Termasuk bagi mereka yang timbangan amal perbuatan baik dan buruknya seimbang.

Timbangan amal milik Allah SWT memiliki ketepatan yang akurat, bahkan untuk menimbang perbuatan manusia yang terkecil sekalipun. Allah SWT berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 47,

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.

Golongan orang yang memiliki timbangan pahala dan dosa yang seimbang disebut sebagai ashabul a'raf. Keberadaan golongan ini pun dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an dan hadits. Lantas, bagaimana nasib akhir golongan ini?

ADVERTISEMENT

Apa yang Terjadi saat Timbangan Pahala dan Dosa Seimbang?

Dikutip dari Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam buku Al Mizan Ash Shuhuf Ash Shirath Anwa'usy Syafaat, sebetulnya ada beragam pendapat di kalangan ulama yang menafsirkan golongan ashabul a'raf atau ahlul a'raf ini. Namun, sebagian besar berpendapat bahwa mereka adalah kelompok orang yang bertauhid.

"Keburukan mereka menghalangi mereka masuk surga. Sementara itu, kebaikan mereka membuat mereka dapat selamat dari api neraka. Hal ini terjadi karena kebaikan dan keburukan mereka sama," jelasnya.

Keterangan ini didasarkan dari Ibnu Al Maradawaih yang meriwayatkan hadits marfu' dari Jabir bin Abdullah RA. Ia berkata, "Rasulullah SAW ditanya mengenai siapa yang jumlah atau berat kebaikan dan keburukannya seimbang," Beliau menjawab, "Mereka adalah ashabul a'raf, mereka belum dapat masuk surga padahal mereka amat menginginkannya."

Imam Qurthubi berpendapat, golongan orang dengan timbangan pahala dan dosa yang seimbang akan tinggal di a'raf untuk beberapa saat. Untuk itulah mereka dinamakan ashabul a'raf.

Al Allamah Al Alusi menambahkan, di antara golongan ashabul a'raf itu kemudian terbagi lagi ke dalam beberapa tingkatan. Nantinya, mereka dipersilakan untuk duduk sesuai dengan tingkatan mereka.

Sebagian muhaqqiqin atau ulama peneliti mengatakan bahwa al a'raf adalah pagar antara surga dan neraka. Bagian di dalam pagar tersebut adalah rahmat Allah SWT dan bagian luarnya adalah neraka. Lalu, di atas pagar itulah para ashabul a'raf berada yang tidak dapat masuk ke surga atau neraka.

Melalui posisinya, dijelaskan para ashabul a'raf dapat mengenal para penghuni surga dan neraka. Bila melihat penghuni surga mereka memberi salam sementara mereka lantas berdoa pada Allah SWT ketika melihat penghuni neraka sebagaimana dijelaskan dalam surah Al A'raf ayat 46-48,

(46) وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌۚ وَعَلَى الْاَعْرَافِ رِجَالٌ يَّعْرِفُوْنَ كُلًّا ۢ بِسِيْمٰىهُمْۚ وَنَادَوْا اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْۗ لَمْ يَدْخُلُوْهَا وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ
(47) ۞ وَاِذَا صُرِفَتْ اَبْصَارُهُمْ تِلْقَاۤءَ اَصْحٰبِ النَّارِۙ قَالُوْا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ
(48) وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْاَعْرَافِ رِجَالًا يَّعْرِفُوْنَهُمْ بِسِيْمٰىهُمْ قَالُوْا مَآ اَغْنٰى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ

Artinya: 46. "Di antara keduanya (para penghuni surga dan neraka) ada batas pemisah dan di atas tempat yang tertinggi (al-a'rāf) ada orang-orang yang saling mengenal dengan tandanya masing-masing. Mereka menyeru para penghuni surga, 'Salāmun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).' Mereka belum dapat memasukinya, padahal mereka sangat ingin (memasukinya).

47. Apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang zalim itu.'

48. Orang-orang di atas tempat yang tertinggi (al-a'rāf) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tanda (khusus) sambil berkata, 'Tidak ada manfaatnya bagimu (harta) yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan.'"

Imam Ahmad dalam Az Zuhd juga Imam Thabrani dalam Al Mu'jam al Kabir menjelaskan, para ashabul a'raf nantinya akan berakhir di surga meski masih tertahan masuk. Mereka tertahan hingga Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya serta Rasulullah SAW memberikan syafaatnya di akhirat kelak.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads