Apa Bedanya Mandi Junub dan Mandi Wajib? Ini Penjelasannya

Apa Bedanya Mandi Junub dan Mandi Wajib? Ini Penjelasannya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Senin, 28 Agu 2023 16:15 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi perbedaan mandi junub dan mandi wajib. Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant
Jakarta -

Mandi junub dan mandi wajib merupakan istilah yang umum dijumpai dalam syariat Islam. Apa bedanya mandi junub dan mandi wajib?

Dalam berbagai buku disebutkan bahwa mandi junub dan mandi wajib adalah dua hal yang sama, dalam artian sama-sama membersihkan diri dari hadats besar. Namun, ada sedikit yang membedakannya.

Perbedaan Mandi Junub dan Mandi Wajib

Mandi junub adalah mandi wajib yang disebabkan karena junub, sedangkan mandi wajib bisa disebabkan karena berbagai hal, tak hanya junub. Disebutkan dalam kitab Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawab Mughniyah, mandi wajib disebabkan karena junub, haid, nifas, dan orang Islam yang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kitab tersebut turut dijelaskan, ada dua hal yang membuat seseorang wajib mandi junub. Pertama, keluar mani, baik dalam keadaan tidur maupun bangun. Mazhab Syafi'i berpendapat, jika mani keluar, maka seseorang wajib mandi, baik itu keluar karena syahwat maupun tidak.

Kedua, seseorang wajib mandi junub jika bersetubuh. Semua ulama mazhab sepakat, wajib baginya untuk mandi sekalipun belum keluar mani.

ADVERTISEMENT

Perintah untuk melakukan mandi junub ada dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 6, yang bunyinya,

وَΨ₯ِنْ كُنΨͺُمْ حُنُبًا ΩΩŽΨ§Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΨ§

Artinya: "Jika kamu junub maka mandilah."

Sementara itu, terkait penyebab mandi wajib secara umum, berikut penjelasannya.

Penyebab Mandi Wajib

1. Berhubungan Suami Istri

Setelah berhubungan badan dengan pasangan, maka kedua suami istri tersebut diwajibkan untuk melakukan mandi junub. Walaupun dalam prosesnya tidak mengeluarkan mani sekalipun.

Sesuai dengan hadits Nabi yang berarti, "Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesungguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani." (HR. Muslim)

2. Keluar Air Mani

Jika seorang pria mengeluarkan mani, baik disengaja maupun tidak disengaja, maka diwajibkan baginya untuk bersuci dari hadas besar tersebut dengan mandi wajib.

3. Meninggal Dunia

Hukum untuk melakukan mandi wajib setelah meninggal adalah fardu kifayah. Artinya, orang yang meninggal bukan mandi sendiri, namun orang yang masih hidup wajib memandikannya. Kecuali mayit meninggal dalam keadaan syahid.

4. Suci dari Haid

Ketika haid, wanita dilarang untuk melakukan ibadah-ibadah termasuk salat dan puasa. Setiap wanita yang sudah selesai haid, dirinya wajib untuk membersihkan dari hadas besar tersebut dengan mandi janabah dan kembali menjalankan kewajiban salat dan lainnya.

5. Setelah Bersih dari Nifas

Darah nifas juga digolongkan sebagai hadas besar. Oleh karena itu, seorang ibu yang sudah selesai masa nifasnya diwajibkan bersuci dengan cara mandi besar.

Tata Cara Mandi Wajib

  • Membaca niat mandi wajib
  • Mengambil air dengan telapak tangan dan membersihkannya sampai pergelangan
  • Mencuci kemaluan sampai bersih
  • Berwudhu
  • Menyiram kepala dan sela-sela rambut
  • Menyiram air merata ke seluruh tubuh
  • Membasuh kedua kaki, mulai dari mata kaki sampai telapak kaki

Selain mandi junub dan mandi wajib secara umum, syariat Islam juga mengenal adanya mandi sunnah. Berikut penjelasan selengkapnya.

Mandi Sunnah

Mandi sunnah adalah mandi yang disunnahkan untuk dilakukan yang apabila dilakukan akan mendapat pahala, dan semisal ditinggalkan tidak mendapat dosa.

Diambil dari buku Fiqih yang disusun oleh Udin Wahyudin, mandi sunnah contohnya adalah ketika laki-laki hendak pergi salat Jumat, maka disunnahkan baginya untuk mandi terlebih dahulu.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads