Mandi junub dan mandi wajib merupakan istilah yang umum dijumpai dalam syariat Islam. Apa bedanya mandi junub dan mandi wajib?
Dalam berbagai buku disebutkan bahwa mandi junub dan mandi wajib adalah dua hal yang sama, dalam artian sama-sama membersihkan diri dari hadats besar. Namun, ada sedikit yang membedakannya.
Perbedaan Mandi Junub dan Mandi Wajib
Mandi junub adalah mandi wajib yang disebabkan karena junub, sedangkan mandi wajib bisa disebabkan karena berbagai hal, tak hanya junub. Disebutkan dalam kitab Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawab Mughniyah, mandi wajib disebabkan karena junub, haid, nifas, dan orang Islam yang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kitab tersebut turut dijelaskan, ada dua hal yang membuat seseorang wajib mandi junub. Pertama, keluar mani, baik dalam keadaan tidur maupun bangun. Mazhab Syafi'i berpendapat, jika mani keluar, maka seseorang wajib mandi, baik itu keluar karena syahwat maupun tidak.
Kedua, seseorang wajib mandi junub jika bersetubuh. Semua ulama mazhab sepakat, wajib baginya untuk mandi sekalipun belum keluar mani.
Perintah untuk melakukan mandi junub ada dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 6, yang bunyinya,
ΩΩΨ₯ΩΩΩ ΩΩΩΨͺΩΩ Ω ΨΩΩΩΨ¨ΩΨ§ ΩΩΨ§Ψ·ΩΩΩΩΩΨ±ΩΩΨ§
Artinya: "Jika kamu junub maka mandilah."
Sementara itu, terkait penyebab mandi wajib secara umum, berikut penjelasannya.
Penyebab Mandi Wajib
1. Berhubungan Suami Istri
Setelah berhubungan badan dengan pasangan, maka kedua suami istri tersebut diwajibkan untuk melakukan mandi junub. Walaupun dalam prosesnya tidak mengeluarkan mani sekalipun.
Sesuai dengan hadits Nabi yang berarti, "Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesungguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani." (HR. Muslim)
2. Keluar Air Mani
Jika seorang pria mengeluarkan mani, baik disengaja maupun tidak disengaja, maka diwajibkan baginya untuk bersuci dari hadas besar tersebut dengan mandi wajib.
3. Meninggal Dunia
Hukum untuk melakukan mandi wajib setelah meninggal adalah fardu kifayah. Artinya, orang yang meninggal bukan mandi sendiri, namun orang yang masih hidup wajib memandikannya. Kecuali mayit meninggal dalam keadaan syahid.
4. Suci dari Haid
Ketika haid, wanita dilarang untuk melakukan ibadah-ibadah termasuk salat dan puasa. Setiap wanita yang sudah selesai haid, dirinya wajib untuk membersihkan dari hadas besar tersebut dengan mandi janabah dan kembali menjalankan kewajiban salat dan lainnya.
5. Setelah Bersih dari Nifas
Darah nifas juga digolongkan sebagai hadas besar. Oleh karena itu, seorang ibu yang sudah selesai masa nifasnya diwajibkan bersuci dengan cara mandi besar.
Tata Cara Mandi Wajib
- Membaca niat mandi wajib
- Mengambil air dengan telapak tangan dan membersihkannya sampai pergelangan
- Mencuci kemaluan sampai bersih
- Berwudhu
- Menyiram kepala dan sela-sela rambut
- Menyiram air merata ke seluruh tubuh
- Membasuh kedua kaki, mulai dari mata kaki sampai telapak kaki
Selain mandi junub dan mandi wajib secara umum, syariat Islam juga mengenal adanya mandi sunnah. Berikut penjelasan selengkapnya.
Mandi Sunnah
Mandi sunnah adalah mandi yang disunnahkan untuk dilakukan yang apabila dilakukan akan mendapat pahala, dan semisal ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Diambil dari buku Fiqih yang disusun oleh Udin Wahyudin, mandi sunnah contohnya adalah ketika laki-laki hendak pergi salat Jumat, maka disunnahkan baginya untuk mandi terlebih dahulu.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi