Keindahan Masjid Qisas, Dahulu Jadi Area Hukum Pancung

Keindahan Masjid Qisas, Dahulu Jadi Area Hukum Pancung

Meliyanti Setyorini - detikHikmah
Rabu, 12 Jul 2023 20:45 WIB
Keindahan Masjid Qisas
Masjid Qisas di Jeddah Foto: Meliyanti Setyorini/detikcom
Jeddah -

Senja di Masjid Qisas begitu indah. Tak heran karena siluetnya terbentang di pinggir danau buatan dan dikelilingi oleh taman nan asri. Terlihat estetik, siapa sangka masjid ini pernah menyimpan kisah ngeri.

Masjid yang bernama resmi Al-Juffali ini terletak di wilayah Al-Balad, Jeddah. Siapapun yang melewati masjid ini pasti akan menengok karena keindahannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keindahan Masjid QisasKeindahan Masjid Qisas Foto: Meliyanti Setyorini/detikcom

Masjid ini dibangun pada 1987 oleh Ali Al-Juffali. Masjid dengan 20 kubah ini berdiri di atas lahan seluas 3.060 meter dan dapat menampung hingga 2.500 orang jemaah. Karena keindahannya masjid ini diakui sebagai masterpiece oleh Abdel Wahed Al-Wakeel, arsitek pembangunnya.

Masjid ini memiliki dua pintu besar dari bahan kayu berwarna cokelat dengan dinding batu berkelir putih dan lantai keramik. Di atap masjid tersemat lampu bulat besar dari kayu. Karpet tebal bergaris melengkapi kenyamanan jemaah yang memasuki bangunan dua lantai ini untuk sholat atau tadarus Al-Qur'an. Desain interiornya sendiri terinspirasi dari budaya Arab tradisional.

ADVERTISEMENT

Selain danau buatan dan taman, area masjid berbentuk persegi empat ini juga mencakup Al-Qasas Square. Lapangan tersebut dahulu kerap digunakan sebagai lokasi eksekusi pelanggaran hukum Islam atau qisas.

Siapapun yang melanggar akan dikenakan hukuman di tempat ini. Hukuman yang paling berat adalah hukuman pancung bagi orang yang melakukan kejahatan berat seperti pembunuhan.

Kini, Masjid Qisas tidak menyisakan kengerian sama sekali. Justru, di sisi selatan masjid ini sekarang menyuguhkan keindahan dan kehangatan.

Seperti disaksikan detikHikmah, sore menjelang maghrib, terlihat banyak orang tua membawa anak-anak untuk piknik di hamparan rumput. Mereka bersenda gurau sambil menyaksikan keindahan matahari tenggelam.

Memang, hamparan rumput itu terlihat sangat nyaman untuk diduduki. Kengerian itu telah sirna digantikan dengan keindahan.


Masya Allah.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads