Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah SWT. Disebutkan dalam Al-Qur'an, diutusnya Nabi Muhammad SAW sesungguhnya bertujuan untuk membawa rahmat bagi alam semesta.
Hal tersebut sebagaimana telah termaktub dalam surat Al-Anbiya ayat 107, Allah SWT berfirman:
ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΨΩΩ ΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΨΉΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS Al-Anbiya: 107).
Lantas, mengapa Nabi Muhammad SAW membawa rahmat bagi alam semesta? Berikut penjelasannya.
Nabi Muhammad SAW Membawa Rahmat bagi Alam Semesta
Alasan Nabi Muhammad SAW membawa rahmat bagi alam semesta diterangkan dalam jurnal Tafsir Ayat Rahmatan Lil 'Alamin menurut Penafsir Ahlu Sunnah, Muktazilah, Syiah, dan Wahabi.
Menurut Abu al-Qasim dalam tafsir Al-Kasyaf, Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi alam semesta karena beliau datang dengan membahagiakan bagi siapapun yang mengikutinya. Orang-orang yang beriman akan menerima rahmat tersebut seraya mensyukurinya.
Sedangkan bagi siapapun yang tidak mengikutinya, maka hal itu datang dari nafsu dirinya yang menyempitkannya dari rahmat Allah SWT.
Mengutip dari Tafsir Tahlili Qur'an Kemenag, rahmat bagi seluruh alam yang disebut dalam surat Al-Anbiya ayat 107 meliputi perlindungan, kedamaian, dan kasih sayang Allah SWT terhadap makhluk-Nya, baik yang beriman maupun tidak beriman.
Kehadiran Rasulullah SAW juga tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga bagi seluruh manusia, binatang, tumbuhan, serta makhluk ciptaan lain yang ada di alam semesta.
Dalam buku Tanya Jawab Islam, Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menerangkan surat Al-Anbiya ayat 107, bahwa Allah SWT telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi semesta alam.
Barangsiapa yang menerima rahmat tersebut, niscaya ia akan berbahagia di dunia dan di akhirat. Sedangkan siapapun yang menolak dan menentangnya, niscaya dia akan merugi di dunia maupun di akhirat.
Imam Muslim dalam kitab shahihnya meriwayatkan bahwa Abu Hurairah RA pernah berkata, "Ya Rasulullah! Sumpahilang orang-orang musyrik itu." Lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya aku tidak diutus sebagai orang yang melaknat, aku diutus hanyalah sebagai rahmat." (HR Muslim, No. 2559).
Menambahkan dari buku Jalan Damai Rasulullah karya Fuad Abdurahman, Ibnu Abbas menegaskan bahwa rahmat atas kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagaimana diterangkan dalam surat Al-Anbiya ayat 107 berlaku bagi siapapun, baik orang yang beriman ataupun tidak beriman.
Bagi siapapun yang beriman, Nabi Muhammad SAW merupakan rahmat bagi mereka di dunia dan di akhirat. Sementara bagi siapapun yang tidak beriman, beliau tetap menjadi rahmat bagi mereka di dunia, bahwa Allah SWT akan mengakhirkan azab untuk mereka.
Oleh sebab itu, sering kali dapat dilihat orang-orang yang kufur atau mengingkari utusan Allah SWT, mereka tetap bertahan hidup di dunia. Sebab hukuman bagi mereka kelak akan diakhirkan sampai mati dan ketika datang hari kiamat.
Ibnu Hajar al-Haitami menegaskan dalam hal ini, "Pengutusan Rasulullah SAW merupakan rahmat, hingga bagi para musuh beliau, dengan ditundanya hukuman untuk mereka."
Rahmat bagi alam semesta juga telah menjadi karakter Rasulullah SAW. Apabila Nabi SAW tidak memiliki karakter seperti itu, maka yang muncul tentu bukanlah nikmat atau rahmat, melainkan azab.
Allah SWT turut menyampaikan dalam firmannya tentang karakter Nabi SAW ini:
ΩΩΨ¨ΩΩ ΩΨ§ Ψ±ΩΨΩΩ ΩΨ©Ω Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ ΩΩΨΈΩΩΨ§ ΨΊΩΩΩΩΩΨΈΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ¨Ω ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨΆΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΩ ΨΩΩΩΩΩΩΩ Ϋ
Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu..." (QS Ali Imran: 159).
Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW membawa rahmat bagi alam semesta sebab kehadirannya mendatangkan kebahagiaan terutama bagi siapapun yang mensyukurinya. Sementara bagi orang yang tidak beriman, kehadiran beliau tetap membawa rahmat dengan ditundanya hukuman untuk mereka hingga kelak di hari kiamat.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan