Tempat Pertemuan Kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah, Apa Namanya?

Tempat Pertemuan Kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah, Apa Namanya?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Kamis, 01 Jun 2023 08:02 WIB
Orang Israel yang mengunjungi Kota Mekah bikin geger. Di sisi lain, kenapa orang nonmuslim dilarang masuk ke Mekah?
Ilustrasi Saqifah Bani Sa'idah. Foto: Getty Images
Jakarta -

Nama tempat pertemuan kaum Muhajirin dan Anshar yang terletak di Madinah disebut Saqifah Bani Sa'idah.

Ketika para sahabat mengetahui wafatnya Rasulullah SAW, kaum Anshar berkumpul di tempat tersebut pada hari yang sama, yaitu pada 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriyah.

Saqifah Bani Sa'idah juga merupakan tempat yang menjadi saksi perselisihan pertama yang terjadi setelah wafatnya Nabi SAW sebab kaum Muhajirin dan Anshar memiliki perbedaan pendapat terkait pengganti rasul dalam pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan Kaum Muhajirin dan Anshar di Saqifah Bani Sa'idah

Diterangkan dalam buku Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq karya Prof. Dr. Muhammad Ash-Shallabi, awalnya hanya kaum Anshar yang melakukan perkumpulan di Saqifah Bani Sa'idah. Mereka mendiskusikan tentang pemilihan orang yang akan menjadi khalifah setelah Rasulullah SAW.

Para sahabat Anshar berkumpul di sekeliling pemimpin Al-Khazraj Sa'ad bin Ubadah. Berita pertemuan kaum Anshar di Saqifah Bani Sa'idah terdengar hingga ke telinga sahabat Muhajirin yang saat itu sedang berkumpul dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk memilih kandidat yang akan menggantikan kekhalifahan.

ADVERTISEMENT

Sahabat Muhajirin kemudian berkata, "Mari kita pergi menemui saudara kita kaum Anshar karena mereka juga memiliki hak dalam hal ini"

Umar bin Khattab pernah menceritakan hal ini, ia berkata, "Lalu kami pun berangkat untuk menemui kaum Anshar. Ketika hampir sampai, ada dua orang sholeh dari mereka menemui kami, lalu menceritakan kepada kami tentang apa yang telah dibicarakan oleh kaum Anshar.

Mereka berdua berkata, "Kalian hendak kemana wahai kaum Muhajirin?" Kami menjawab, "Kami ingin menemui saudara-saudara kami dari Anshar."

Dua orang itu mengatakan, "Sebaiknya Anda sekalian jangan menemui mereka dulu, putuskanlah urusan kalian." Lalu aku (Umar) berkata, "Sungguh demi Allah, kita harus menemui mereka."

Kaum Muhajirin pun melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan kaum Anshar di Saqifah Bani Sa'idah

Perdebatan Kaum Muhajirin dan Anshar dalam Memilih Khalifah

Dalam majelis di Saqifah Bani Sa'idah sempat terjadi perdebatan sengit antara satu pihak dengan pihak lain tentang sosok yang tepat menggantikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikisahkan dalam buku The Great Sahaba oleh Rizem Aizid.

Kaum Muhajirin maupun Anshar sama-sama mengajukan nama untuk calon khalifah. Kaum Anshar telah mengajukan Said bin Ubaidillah, seorang pemuka dari suku Khazraj. Sedangkan golongan Muhajirin menginginkan pengganti Nabi SAW berasal dari kalangan Quraisy.

Keinginan kaum Muhajirin itu ditentang oleh Al-Hubab bin Munzir dari kaum Anshar hingga berlangsung perdebatan sengit di antar mereka. Akhirnya, Abu Bakar RA mengajukan dua calon, yaitu Umar bin Khattab RA dan Abu Ubaidah bin Jarrah.

Menambahkan dari buku Sejarah Terlengkap Peradaban Islam oleh Abdul Syukur al-Azizi, pada saat itu Abu Bakar berpidato dengan mengemukakan kelebihan-kelebihan Anshar dan Muhajirin. Selanjutnya, Abu Bakar mengusulkan agar mereka memilih salah satu dari dua calon tersebut.

Namun, kedua golongan tersebut menolak lalu berkata, "Demi Allah, kami tidak akan menerima pekerjaan besar ini selama engkau masih ada, hai Abu Bakar!

Engkaulah orang Muhajirin yang paling mulia, engkaulah satu-satunya orang yang menyertai Rasulullah SAW di gua ketika dikejar-kejar oleh bangsa Quraisy, engkaulah satu-satunya orang yang pernah ditunjuk untuk menjadi imam sholat waktu Rasulullah SAW sakit. Untuk itu, tengadahkanlah tanganmu wahai Abu Bakar, kami hendak membaiatmu."

Awalnya, Abu Bakar merasa keberatan ketika dipilih menjadi pemimpin kaum muslimin. Akan tetapi, Umar bin Khattab lantas memegang tangan Abu Bakar sebagai tanda pembaiatan dan diikuti oleh sahabat Abu Ubaidillah.

Setelah kedua sahabat itu selesai melakukan pembaiatan, selanjutnya diikuti oleh seluruh sahabat yang ada di Saqifah bani Sa'idah, baik kaum Muhajirin maupun Anshar.

Itulah kisah yang pernah terjadi di Saqifah Bani Sa'idah sebagai tempat pertemuan kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah. Tempat itu juga menjadi tanda dipilihnya Abu Bakar dan berdirinya kekhalifahan pertama dalam Islam.




(lus/lus)

Hide Ads