Sebagai muslim, salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan dan tidak boleh terlewat. Terdapat 5 waktu salat yang diwajibkan, yaitu salat Subuh, salat Zuhur, salat Asar, salat Magrib, dan salat Isya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tata cara salat yang benar.
Seperti firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 110 yang berbunyi:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 110)
Agar lebih paham, yuk simak tata cara salat berikut ini beserta syarat-syaratnya yang harus dipenuhi.
Tata Cara Salat
Saat hendak melaksanakan salat, seorang muslim harus mendirikan salat sesuai dengan urutannya yang benar. Dilansir dari buku Risalah Tuntunan Shalat karya Drs Moh. Rifai', berikut tata cara salat yang benar:
1. Berwudu
Wudu merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum melaksanakan salat agar membebaskan diri dari najis. Dalil tentang wajibnya berwudu dijelaskan pada hadis dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda:
لا تُقْبَلُ صَلاةٌ بغيرِ طُهُورٍ ولا صَدَقَةٌ مِن غُلُولٍ
Artinya: "Tidak akan diterima (oleh Allah) salat yang dikerjakan tanpa wudu dan tidak akan diterima (oleh Allah) sedekah dari harta yang haram." (HR Muslim)
2. Menghadap Kiblat
Kemudian, saat hendak melaksanakan salat perlu menghadap ke kiblat. Arah kiblat menghadap ke Ka'bah di kota Makkah. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi SAW pernah bersabda:
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغُ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ
Artinya: "Bila engkau hendak mengerjakan salat, maka wudulah secara sempurna terlebih dahulu, kemudian menghadaplah ke arah kiblat..." (HR Bukhari & Muslim).
3. Membaca Niat Salat
Setelah dalam posisi siap untuk salat, mulailah dengan membaca niat salat. Niat salat berbeda-beda tergantung salat yang didirikan. Niat salat dapat dilantunkan di dalam hati sebelum memulai takbir.
- Niat Salat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli fardlon shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
- Niat Salat Zuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli fardlodzh dzhuhri arba'a rok'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu zuhur 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
- Niat Salat Asar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli fardlol ashri arba'a roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu asar 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
- Niat Salat Magrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Latin: "Usholli fardlol maghribi tsalaatsa roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu magrib 3 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
- Niat Salat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli fardlol i'syaa-i arba'a roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
3. Takbiratul Ihram
Saat memulai salat, angkat kedua belah tangan dengan mengucapkan "Allahu Akbar". Saat takbir, posisi tangan sejajar dengan bahu dan telinga. Mata harus tertuju pada tempat sujud.
Setelah itu letakkan kedua belah tangan disedekapkan pada dada. Posisi tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri atau diletakkan di pergelangan tangan kiri.
4. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, selanjutnya baca doa iftitah yang berbunyi:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Allaahu akbar kabiiro wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa.
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifaa wamaa ana minal musyrikiin.
Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin".
Artinya:
"Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata hanya untuk Allah Seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin."
5. Membaca Surat Al Fatihah
Selesai membaca doa ifititah, kemudian membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah wajib dilafalkan dalam menunaikan ibadah salat.
Jika tidak membaca surat Al Fatihah, maka salat tidak akan sah. Hal ini berdasarkan hadis dari Ubadah bin Shamit, yang memiliki arti:
Nabi SAW bertanya, "Betulkah tadi kalian membaca di belakang imam kalian?" Para sahabat menjawab: 'Betul, wahai Rasulullah, kami membacanya dengan tergesa-gesa.' Beliau bersabda: "Janganlah kalian membaca, kecuali Al-Fatihah, sebab tidak sah salat bagi orang yang tidak membacanya." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, & Ibnu Hibban)
6. Membaca Surat Pendek
Selesai membaca Al Fatihah maka disunahkan untuk membaca surat-surat pendek atau ayat Al Quran, pada rakaat pertama dan kedua salat.
Surat pendek yang dibaca adalah surat-surat yang mudah dihafal atau ayat Al Quran yang sudah dihafal oleh orang tersebut.
7. Rukuk dan I'tidal dengan Tuma'ninah
Setelah membaca surah Al Quran, Rasulullah biasanya berdiam diri sejenak kemudian mengangkat kedua belah tangannya. Saat mengangkat kedua belah tangan, diucapkan lagi takbiratul ihram. Kemudian beliau melakukan rukuk.
Rukuk adalah posisi dimana badan membentuk sudut 90 derajat dengan meletakkan tangannya pada kedua lutut. Dalam rukuknya, Rasulullah SAW membaca bacaan:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
"Subhâna rabbiyal 'adzhîmi wa bihamdihi,"
Rukuk harus dilakukan dengan tuma'ninah, yakni berdiam sejenak sebelum melakukan gerakan berikutnya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang berbunyi:
ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
Artinya: "Kemudian rukuklah sampai engkau tenang (tuma'ninah) dalam keadaan ruku'." (HR. Bukhari)
Saat bangkit dari rukuk angkatlah kedua belah tangan sembari membacakan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami'alloohu liman hamidah".
Setelah rukuk, Rasulullah bangkit atau biasa yang disebut dengan i'tidal, seraya melafalkan "Sami'a Allahu liman hamidah". Lafal ini untuk orang yang melakukan salat sendirian atau menjadi imam. Sementara untuk makmum langsung melafalkan doa i'tidal.
I'tidal juga dilakukan dengan tuma'ninah. Caranya dengan berdiri hingga beberapa lama sembari melafalkan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi'ta min syai'in ba'du"
Artinya: "Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
8. Sujud dengan Tuma'ninah
Gerakan salat selanjutnya adalah sujud dengan tuma'ninah. Gerakan ini dilakukan dengan menempelkan dahi ke lantai tempat sujud dan kedua belah tangan terletak sejajar dengan telinga.
Beberapa anggota tubuh lainnya wajib untuk menempel pada lantai, seperti telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki terkecuali sikut tangan tidak diperbolehkan untuk menempel pada lantai.
Sujud dilakukan setelah melakukan i'tidal yang kemudian melantunkan bacaan sujud:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhâna rabbiyal a'la wa bihamdihi"
9. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah bangun dari sujud, kemudian duduk dengan melipatkan kaki dan ujung kaki yang menempel pada lantai. Bacaan yang dilantunkan pada saat duduk di antara dua sujud adalah:
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
"Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."
10. Tasyahud Awal
Pada salat yang berjumlah tiga atau empat rakaat, ada gerakan salat yang disebut duduk tasyahud awla. Tasyahud awal dilakukan setiap rakaat kedua setelah dua sujud.
Posisi duduk tasyahud awal dilakukan dengan posisi duduk iftirasy. Duduk iftirasy merupakan duduk di atas mata kaki kiri dengan menegakkan kaki yang kanan, serta meletakkan ujung kaki kanan di lantai sambil menghadap kiblat.
Adapun bacaan yang dilafalkan adalah:
لتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
"Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah."
Artinya:
"Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi.
Demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah," (HR. Muslim).
11. Tasyahud Akhir
Nah untuk duduk tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir dalam melaksanakan salat. Posisi duduk pada tasyahud akhir ini disebut dengan duduk tawarruk.
Yaitu duduk dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri di bawah kaki kanan, posisi duduk langsung di atas tanah/lantai tanpa menduduki kaki kiri.
Untuk bacaan pada tasyahud akhir dapa melantunkan:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Alloohumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid."
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia," (HR. Bukhari).
12. Salam
Gerakan yang menutup salat adalah salam. Gerakan salam dilakukan dua kali dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri sambil membaca bacaan salam.
Bacaan sempurna salam adalah: Assalaamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Syarat-syarat Salat
Di samping memahami tata cara salat lima waktu, kamu juga perlu mengetahui syarat-syarat apa saja yang perlu dipenuhi sebelum melaksanakan salat. Ada beberapa syarat dalam mendirikan salat, yaitu:
- Beragama Islam
- Sudah balig dan berakal
- Suci dari hadas dan najis
- Suci seluruh anggota badan, pakaian, dan tempat
- Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusar hingga lutut. Perempuan auratnya seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
- Masuk waktu salat
- Menghadap kiblat
Demikian tata cara salat lima waktu yang perlu kamu pahami. Mulai dari niat, syarat, dan langkah-langkahnya. Semoga ibadah salat kita diterima oleh Allah ta'ala.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI