Baitul Maqdis: Tempat Bersejarah yang Punya Arti Penting bagi Umat Islam

Baitul Maqdis: Tempat Bersejarah yang Punya Arti Penting bagi Umat Islam

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 09 Mei 2023 09:30 WIB
Arched South gateway with Siliver dome of Al-Aqsa Mosque at the square of Golden Dome of the Rock, in an Islamic shrine located on the Temple Mount in the Old City Jerusalem, Israel
Masjidl Al Aqsa. Foto: Getty Images/iStockphoto/ZZ3701
Jakarta -

Baitul Maqdis adalah sebuah kota yang terletak di kawasan Timur Tengah, tepatnya di negara Palestina. Kota ini dikenal sebagai kota suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi sehingga turut memiliki arti penting bagi umat Islam.

Disebutkan dari buku Bencana-Bencana Besar dalam Sejarah Islam karya Dr. Fathi Zaghrut, Baitul Maqdis termasuk salah satu kota tertua di muka bumi, lebih tua dibandingkan dengan Babilonia dan Ninoi.

Lokasi Baitul Maqdis dan Sejarahnya

Lokasi Baitul Maqdis tepatnya berada di pertengahan wilayah Palestina, di atas bukit dengan ketinggian antara 38 hingga 720 meter dari permukaan laut. Wilayah Baitul Maqdis mencakup Masjidil Aqsha yang merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan keberadaan masjid kedua dalam sejarah Islam di Baitul Maqdis, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Abu Dzar Al-Ghifari, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab Ash-Shahihain.

Dalam riwayat itu disebutkan, "Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Manakah masjid pertama yang dibangun di muka bumi ini?' Beliau menjawab, 'Masjdil Haram'. Aku bertanya lebih lanjut, 'Kemudian mana?' Beliau menjawab, 'Masjidil Aqsha.' Aku bertanya lagi, 'Berapa lama jarak antara keduanya?' Beliau menjawab, 'Empat puluh tahun.'" (HR Ahmad).

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, Masjid Al-Aqsha juga dikenal dengan nama Baitul Maqdis atau Baitul Muqaddas.

Mengutip dari jurnal Bayt Al-Muqaddas: Perspektif Sejarah dan Siyasah karya Muh. Ikhsan, dalam sejarah dijelaskan bahwa Baitul Maqdis dulunya merupakan ibu kota dari Syam (Syiria). Tempat ini telah dibentangkan berkah oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 71, Allah SWT berfirman:

ΩˆΩŽΩ†ΩŽΨ¬Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΩ°Ω‡Ω ΩˆΩŽΩ„ΩΩˆΨ·Ω‹Ψ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨͺِى Ψ¨ΩŽΩ°Ψ±ΩŽΩƒΩ’Ω†ΩŽΨ§ ΩΩΩŠΩ‡ΩŽΨ§ Ω„ΩΩ„Ω’ΨΉΩŽΩ°Ω„ΩŽΩ…ΩΩŠΩ†ΩŽ

Artinya: "Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia."

Berdasarkan tafsir Al-Wajiz Qur'an Kemenag, negeri yang dimaksud pada ayat tersebut yaitu Baitul Maqdis. Bukti bahwa Tuhan telah memberkati negeri itu ditunjukkan bahwa kebanyakan Nabi berasal dari Baitul Maqdis dan tanah di sana pun subur.

Arti Penting Baitul Maqdis bagi Umat Islam

1. Saksi Perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW

Disebutkan dalam buku Kejadian Isra' Mi'raj karya Shabri Shaleh Anwar, Baitul Maqdis memiliki arti penting bagi umat Islam sebab pernah menjadi tempat singgah dan saksi perjalanan isra' mi'raj Rasulullah SAW. Allah SWT telah menggariskan Masjid Al-Aqsa sebagai landasan take off bagi Buraq untuk perjalanan selanjutnya menuju pintu-pintu langit.

Dikutip dari detikSulsel, Buraq adalah hewan yang ditunggangi Nabi Muhammad SAW saat melakukan isra' mi'raj. Baitul maqdis menjadi perjalanan terakhir beliau bersama buraq sebelum memulai perjalanan mi'raj ke sidratul muntaha.

Oleh karena itu, Baitul Maqdis dikatakan memiliki jalur utama yang menghubungkan dunia dengan pintu langit.

2. Kiblat Pertama Umat Islam

Baitul Maqdis dulunya merupakan kiblat pertama umat Islam, sebagaimana disebutkan dalam kitab Tafsir Al-Amtsal Jilid 1 oleh Syekh Nasir Makarim Syirazi. Kemudian, Rasulullah SAW mendapatkan perintah Allah SWT untuk mengubah arah kiblat tersebut.

Perintah tersebut termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 144, Allah SWT berfirman:

Ω‚ΩŽΨ―Ω’ Ω†ΩŽΨ±ΩŽΩ‰Ω° ΨͺΩŽΩ‚ΩŽΩ„Ω‘ΩΨ¨ΩŽ ΩˆΩŽΨ¬Ω’Ω‡ΩΩƒΩŽ فِى Ω±Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω Ϋ– ΩΩŽΩ„ΩŽΩ†ΩΩˆΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩƒΩŽ Ω‚ΩΨ¨Ω’Ω„ΩŽΨ©Ω‹ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰Ω°Ω‡ΩŽΨ§ ۚ ΩΩŽΩˆΩŽΩ„Ω‘Ω ΩˆΩŽΨ¬Ω’Ω‡ΩŽΩƒΩŽ Ψ΄ΩŽΨ·Ω’Ψ±ΩŽ Ω±Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψ¬ΩΨ―Ω Ω±Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω…Ω ۚ ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩŠΩ’Ψ«Ω Ω…ΩŽΨ§ كُنΨͺُمْ ΩΩŽΩˆΩŽΩ„Ω‘ΩΩˆΨ§ΫŸ ΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ΄ΩŽΨ·Ω’Ψ±ΩŽΩ‡ΩΫ₯ Ϋ— وَΨ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ أُوΨͺُوا۟ ٱلْكِΨͺَٰبَ Ω„ΩŽΩŠΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ω±Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ‚Ω‘Ω مِن Ψ±Ω‘ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ϋ— ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ¨ΩΨΊΩŽΩ°ΩΩΩ„Ω ΨΉΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΩ„ΩΩˆΩ†ΩŽ

Artinya: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."

Wahyu itu turun tatkala kaum muslim sedang menunaikan sholat Dzuhur lalu Jibril memegang tangan Rasulullah SAW dan memutarkan wajahnya dari arah Baitul Maqdis ke arah Ka'bah. Setelah itu, kaum muslim segera mengubah barisan mereka.

3. Tempat Tegaknya Kekhilafahan di Akhir Zaman

Baitul Maqdis akan menjadi tempat tegaknya kekhilafahan di akhir zaman kelak. Dalam hadits yang dinukil dari buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman karya Abu Fatiah al-Adnani, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Hitunglah enam hal yang akan terjadi menjelang Kiamat (kemudian beliau menyebutkannya, di antaranya adalah) penaklukan Baitul Maqdis." (HR Bukhari no. 3176).

Penaklukan Baitul Maqdis sebelumnya telah terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 16 H. Di sana, ia membangun sebuah masjid menghadap ke arah Baitul Maqdis. Akan tetapi, penaklukan Baitul Maqdis ini juga akan terjadi untuk yang terakhir kalinya di masa Al-Mahdi, yaitu pada akhir zaman kelak.

Itulah Baitul Maqdis yang menjadi tempat bersejarah serta memiliki arti penting bagi umat Islam. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya, detikers!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads