Neraka terdiri dari beberapa tingkatan sesuai dengan perbuatan manusia semasa di dunia. Salah satunya adalah Neraka Wail.
Merujuk dari H. ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga, Neraka Wail adalah neraka yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT bagi mereka yang suka lalai dalam salatnya. Lalai diartikan terlalu terlena oleh bujuk rayu duniawi sehingga lupa akan panggilan salat.
Ketika azan telah berkumandang, mereka terus saja dalam pekerjaan mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Mereka lupa ada panggilan cinta dari Allah SWT untuk mendirikan salat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dikarenakan yang ada di dalam pikirannya hanyalah uang dan nikmat duniawi sementara salat hanya nomor dua. Mereka menganggap bahwa salat hanya sekedar kewajiban, dan bukan kebutuhan spiritual.
Akibatnya, mereka sering menjalankannya di akhir waktu. Itupun hanya sekedar gugur kewajiban. Bukan hanya itu, Neraka Wail ini juga diperuntukkan bagi mereka yang selalu riya' atau mempertontonkan amal kebajikannya kepada orang lain.
Hal itu bisa demi mengharap pujian atau agar mendapatkan status sosial di masyarakat, sebagaimana hal tersebut dijelaskan di dalam surah Al-Ma'un ayat 4-7,
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
Artinya: "Celakah orang-orang yang melaksanakan salat (yaitu) yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya, dan engga (memberi) bantuan."
Neraka Wail ini juga diperuntukkan bagi mereka yang suka curang dalam bisnis. Bisa dengan mengurangi takaran, ukuran, atau timbangan. Allah SWT juga berfirman dalam surah Al-Muthafifin ayat 1-3,
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ
Artinya: "Celakalah orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Mereka adalah) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. (Sebaliknya,) apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka kurangi.
M Syafi'i Hadzami dalam buku Taudhihul Adillah turut menjelaskan mengenai penghuni Neraka Wail. Mereka adalah para pencela. Dalam hal ini Allah SWT berfirman,
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
Artinya: "Celakalah setiap pengumpat lagi pencela." (QS Al-Humazah:1)
Dijelaskan, mencela merupakan salah satu maksiat dari lidah. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim."
Wail Adalah Lembah di Neraka Jahanam
Ada suatu pendapat yang menyebut bahwa wail adalah nama lembah yang terletak di Neraka Jahanam yang terdiri dari nanah. Ini merupakan pendapat Ibnu Abi Hatim yang meriwayatkannya dari Abdullah sebagaimana dinukil Mahir Ahmad Ash-Shufiy dalam Kitab An-Nar Ahwaluha wa 'Adzabuha.
Dalam hadits lain disebutkan, "Wail adalah lembah di antara dua gunung. Orang kafir jatuh ke dalamanya dan baru akan sampai ke dasarnya setelah tujuh puluh tahun." (HR At-Tirmidzi)
Adapun, Zaid bin Aslam meriwayatkan dari Atha' bin Yasar bahwa, "Wail adalah lembah di Neraka Jahanam. Jika gunung dijalankan di dalamnya, niscaya akan mengalir karena panasnya."
Sedangkan, menurut at-Tabari mengenai arti dari Wail adalah
الْوَادِي يَسِيْلُ مِنْ صَدِيدِ أَهْلِ النَّارِ وَقَيْحِهِمْ.
Artinya: "Lembah yang mengalir dari nanah bercampur darah ahli neraka dan nanah mereka."
Sementara itu, Ibnu Katsir berpendapat bahwa tidak ada satu tafsir pun yang menunjukkan bahwa makna Wail adalah lembah. Akan tetapi, kata Mahir Ahmad Ash-Shufiy, tidak menutup kemungkinan bahwa di neraka itu terdapat lembah yang bernama Wail.
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis