Tawakal Adalah Berpasrah Diri pada Allah, Ini Penjelasannya

Tawakal Adalah Berpasrah Diri pada Allah, Ini Penjelasannya

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Senin, 20 Mar 2023 10:04 WIB
Ilustrasi Wanita Muslim
Ilustrasi. Tawakal adalah berpasrah diri pada Allah SWT. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Tawakal dalam bahasa Arab disebut sebagai tawakkul (توكُل) yang berarti berserah atau bersabar. Sementara dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, tawakal adalah berpasrah diri kepada kehendak Allah SWT serta percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT (dalam penderitaan dan sebagainya).

Dikutip dari buku Tawakkal Kunci Sukses Membuka Pintu Rezeki karya DR. Yusul al-Qaradhawi, terdapat banyak definisi dari tawakal dari beberapa ahli. Beberapa definisi mengenai tawakal adalah sebagai berikut.

Imam Ahmad yang dikutip oleh Al-Qusyairi mengatakan, "Tawakal merupakan perbuatan yang dilakukan hati, artinya hanya di dalam hati dan tidak diucapkan lisan maupun dilakukan perbuatan menggunakan anggota badan. Tawakal juga tidak termasuk pula dalam kategori pembahasan ilmu dan pengetahuan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, beberapa ahli mendefinisikan tawakal sebagai menghilangkan ketergantungan hati kepada selain Allah SWT. Tawakal juga disebut dengan hilangnya rasa kegundahan dan bersambungnya hakikat sesuatu.

Baca juga: Tawakal

Dengan tawakal, kita menempatkan diri pada ibadah dan menjauhkannya dari sikap yang berlebihan dalam ibadah. Serta menyandingkannya dengan menjalankan perintah, berlepas diri dari segala kekuatan, daya dan kesaksiannya, bahkan semua diserahkan kepada Allah SWT yang Esa.

ADVERTISEMENT

Para ahli juga ada yang mengatakan bahwa tawakal adalah sikap menyerahkan diri kepada urusan dan ketentuan Allah SWT. Di antara yang lain mengatakan bahwa tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dalam semua kondisi.

Keterangan mengenai tawakal ini disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya di Al Qur'an surah Al Maidah ayat 23,

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ٢٣

Artinya: "Berkatalah dua orang laki-laki (itu) di antara mereka yang bertakwa, yang keduanya telah diberi nikmat oleh Allah, "Masukilah pintu gerbang negeri itu untuk (menyerang) mereka (penduduk Baitulmaqdis). Jika kamu memasukinya, kamu pasti akan menang. Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin.""

Sikap tawakal tidak bisa kita lakukan sebatas berserah diri saja. Sebagai muslim yang beriman, kita memerlukan ikhtiar atau usaha yang juga memengaruhi ridho Allah SWT.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads