Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada pagi hari. Tapi kapan batas waktu mulai dan berakhirnya Sholat Dhuha?
Syaikh Alauddin Za'tari dalam buku Fiqh Al-Ibadat Ilmiyyan Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i menyebut sholat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan). Hal ini disandarkan pada hadits yang diriwayatkan Abu Darda, ia berkata:
أَوْصَانِي حَبِيْبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ لَنْ أَدَعَهُنَّ مَا عِشْتُ بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَبِأَنْ لَا أَنَامَ حَتَّى أُوْتِرَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku; puasa tiga hari setiap bulan, sholat Dhuha, dan aku tidak tidur sampai aku menunaikan sholat Witir." (HR Bukhari & Muslim)
Sayyid Sabiq dalam buku Fiqih Sunnah Jilid 1 juga mengemukakan, "Sholat Dhuha adalah ibadah yang disunnahkan. Siapa saja yang menginginkan pahalanya, hendaklah ia mengerjakannya. Namun bila ia tidak menginginkannya, maka baginya tak berdosa meski meninggalkannya."
Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Untuk pelaksanaannya, para ulama sepakat bahwa bilangan rakaat sholat Dhuha paling sedikit dua rakaat. Dilandaskan pada hadits riwayat Abu Dzar,
"Di pagi hari pada setiap persendian salah seorang kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah. Menyuruh kepada kebajikan adalah sedekah, dan melarang dari yang mungkar adalah sedekah. Hal itu bisa dicukupi dengan melakukan sholat Dhuha dua rakaat." (HR Muslim, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah & Ahmad)
Sementara untuk maksimal rakaatnya mereka berbeda pendapat. Ada yang mengatakan delapan rakaat atau 12 rakaat merupakan maksimalnya. Ada pula yang berpandangan jumlah rakaat sholat Dhuha tak ada batasan, di mana melakukannya dengan satu kali salam pada tiap dua rakaat.
Syaikh Alauddin Za'tari dalam bukunya mengutarakan jumlah rakaat sholat Dhuha, "Sholat Dhuha itu dua rakaat. Mendekati sempurna adalah empat rakaat. Dan yang paling utama adalah delapan rakaat."
"Dalam sholat Dhuha, seseorang membaca Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Ikhlas, kemudian Surat Asy-Syams dan Surat Ad-Dhuha." jelas Syaikh Za'tari.
Lantas, Kapan Waktu Mulai dan Berakhirnya Sholat Dhuha?
Menukil Kitab Shalat Empat Madzhab, Syaikh Abdurrahman Al-Jaziri menyebut waktu sholat Dhuha dimulai sejak matahari meninggi sekitar satu tombak, dan berakhir hingga tergelincirnya matahari. Serta waktu utama sholat Dhuha yakni setelah seperempat siang (kira-kira pukul 09.00 pagi).
Sayyid Sabiq dalam bukunya juga mengungkapkan waktu sholat Dhuha dimulai sejak matahari setinggi ujung tombak, dan diakhiri saat matahari bergeser (waktu Dzuhur). Disunnahkan melaksanakan sholat Dhuha ketika matahari meninggi dan panasnya terasa menyengat.
Ia mengutip hadits yang diriwayatkan Zaid bn Arqam sebagai landasannya. Zaid berkata, "Rasulullah SAW datang mengunjungi penduduk Quba, ketika mereka sedang mengerjakan sholat Dhuha, beliau bersabda, 'Sholat orang-orang yang bertaubat adalah (di waktu Dhuha) ketika anak-anak unta merasakan panasnya matahari." (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah & Tirmidzi)
M. Khalilurrahman Al-Mahfani dalam buku Berkah Sholat Dhuha turut mengatakan sholat Dhuha dimulai saat matahari naik sepenggalah (sekitar pukul 07.00 pagi) sampai matahari belum naik di posisi tengah (sebelum masuk waktu Dzuhur). Adapun waktu terbaik sholat Dhuha setelah matahari terik, sekitar pukul 09.00 pagi.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi