Multazam, Mengapa Jadi Tempat Mustajab untuk Berdoa?

Multazam, Mengapa Jadi Tempat Mustajab untuk Berdoa?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 06 Mar 2023 10:00 WIB
Mecca, Saudi Arabia - March 14, 2015: A close up view of kaaba door and the kiswah (cloth that covers the kaaba) at Masjidil Haram in Makkah, Saudi Arabia. The door is made of pure gold.
Multazam jadi tempat mustajab untuk berdoa. Foto: Getty Images/Mawardibahar
Jakarta -

Salah satu tempat mustajab untuk berdoa di Tanah Suci yaitu Multazam. Biasanya, seseorang yang pergi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah memiliki cita-cita untuk berdoa di Multazam.

Multazam adalah salah satu tempat di Masjidil Haram yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orang yang bertawaf di tanah suci pasti menyempatkan diri untuk berdoa di Multazam.

Apa Itu Multazam

Mengutip dari buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah karya Ust. M. Syukron Maksum, multazam adalah tempat dimana Allah SWT mengharuskan atas diri-Nya untuk menerima permohonan setiap orang yang tulus kepada-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Multazam merupakan dinding Kakbah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah dan berjarak sekitar kurang lebih 2 meter. Tempat ini menjadi tempat utama dalam berdoa yang digunakan oleh jamaah haji dan umrah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan thawaf.

Saat bermunajat di depan Multazam, tak jarang orang meneteskan air matanya sebab terharu oleh kebesaran ilahi.

ADVERTISEMENT

Dari sumber lainnya, dalam buku Tapak Sejarah Seputar Makkah dan Madinah karya H. Muslim Nasution, nama Multazam dapat dimaknai sebagai tempat memeluk sebab berasal dari kata 'iltazama fulanan' yang berarti 'memeluk di fulan'.

Pemaknaan ini diambil dari kisah Rasulullah SAW di tempat tersebut pernah memeluk Kakbah. Berdasarkan riwayat, Rasulullah pernah meletakkan dada, pipi, dan kedua telapak tangannya di dinding Kakbah atau di Multazam bersama-sama dengan para sahabatnya.

Hal itulah yang menjadikan Multazam sebagai salah satu tempat berdoa yang makbul, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Nabi, Rasulullah SAW bersabda:

الْمُلْتَرَمُ مَوْضِعٌ يُسْتَجَابُ فِيْهِ الدُّعَاءُ مَا دَعَا اللَّهَفِيْهِ عَبْدٌ إِلا اسْتَجَابَهُ

Artinya: "Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Apa yang diminta seseorang kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya."

Sunnah Nabi Menempelkan Tubuh di Multazam

Dikatakan dalam buku Dahsyatnya Umrah karya Dr. Khalid Abu Syadi, menempelkan tubuh di Multazam merupakan sunnah Nabi. Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menempelkan dada dan wajahnya di Multazam.

Dengan menempelkan tubuh di Multazam, maka seorang hamba berkesempatan untuk taqarrub atau menampakkan rasa cintanya kepada Baitullah dan Sang Pemilik Baitullah.

Selain itu, dengan menempelkan tubuh di Multazam, seorang hamba juga akan mendapat keberkahan sebab bersinggungan dengan Kakbah serta berharap api neraka akan melindungi setiap anggota tubuhnya yang pernah bersentuhan dengan batu Kakbah atau hajar aswad.

Sunnah untuk menempelkan tubuh di Multazam juga membuat seorang hamba dapat memohon ampunan dan ketenangan kepada Allah SWT. Seolah-olah, seseorang yang berdoa di tempat ini seperti para pendosa yang bergantung pada baju seseorang yang ternodai hak-haknya.

Artinya, ketika berdoa di tempat ini seseorang akan merasa tidak memiliki tempat lain untuk kembali kecuali hanya kepada Allah dan tidak ada tempat lain untuk memohon pertolongan selain dengan kemurahan dari Allah.

Maka dari itu, seorang ulama Hasan Bashri, jika melihat Multazam dirinya lantas menempelkan tubuhnya dan berpesan kepada orang-orang yang menyertainya, "Kalian biarkan aku sehingga aku mengakui dosa-dosaku di hadapan Allah".

Itulah penjelasan terkait Multazam sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa di Masjidil Haram. Semoga umat muslim dapat memiliki kesempatan untuk pergi beribadah ke tanah suci dan berdoa di tempat ini.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads