MasyaAllah! Anak Dianggap Penenang Hati dan Perhiasan Kehidupan

MasyaAllah! Anak Dianggap Penenang Hati dan Perhiasan Kehidupan

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 10 Feb 2023 14:30 WIB
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha dan Artinya untuk Hafalan Si Kecil
Ilustrasi anak dan orangtua Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Setiap pasangan suami istri tentu berharap bisa dianugerahi anak sebagai buah hati yang akan meneruskan silsilah keluarga. Anak adalah rezeki dan anugerah dari Allah SWT yang membawa kebahagiaan dan menambah hangatnya ikatan keluarga.

Momen ketika hamil, melahirkan, menyusui dan juga mendidik anak sejak bayi hingga dewasa tentu menjadi pengalaman berharga bagi setiap orangtua. Kenikmatan ini diberikan Allah SWT sebagai wujud kasih sayang terhadap hambanya.

Anak merupakan sosok yang suci, bahkan disebutkan dalam Al-Qur'an beberapa kedudukan anak. Termasuk di dalamnya yakni sebagai penyejuk hati dan juga perhiasan kehidupan di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

Artinya: Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR Bukhari dan Muslim).

ADVERTISEMENT

Ayat Al-Qur'an tentang Anak

Mengutip buku Pendidikan Anak dalam Dimensi Islam, yang ditulis Azhari, dalam ajaran Islam ada kedudukan berbeda untuk anak. Kedudukan ini dibagi menjadi 4. Berikut penjelasannya:

1. Anak sebagai perhiasan di dunia.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

Artinya: "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."

Menurut tafsir ringkas Kementerian Agama RI terdapat beberapa hal dari kesenangan hidup yang Allah berikan yaitu dengan kehadiran anak dalam keluarga. Adapun kedudukan anak sebagai kesenangan hidup dapat dipahami bahwa manusia secara naluriah memiliki kecenderungan untuk senang terhadap anak-anak.

Tingkah polos anak-anak juga membawa kebahagiaan dan mengundang tawa bahagia. Tak heran jika hadirnya seorang anak membuat kehidupan rumah tangga terasa lebih hangat.

2. Anak sebagai penyenang hati

Allah SWT berfirman dalam surat Al Furqan ayat 74:

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Artinya: "Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

Melansir laman MUI dan berdasarkan Tafsir Departemen Agama RI ayat di atas menjelaskan mengenai doa yang selalu dipanjatkan hamba-hamba yang dikasihi Allah SWT agar diberikan pasangan dan anak-anak yang mampu menjadi penenang hati dan menyejukkan perasaan.

Dengan hadirnya anak maka secara otomatis akan melanjutkan silsilah keturunan. Demikian juga semakin banyak umat Islam yang bertakwa kepada Allah SWT.

3. Anak sebagai cobaan

Hadirnya anak juga memiliki kedudukan sebagai cobaan. Orangtua harus bisa mengarahkan anak pada jalur yang benar agar menjadi anak salih yang hadirnya membawa keberkahan dari Allah SWT.

Dalam surat Al Anfal ayat 28, Allah SWT berfirman:

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْم

Artinya: "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar."

Dijelaskan Prof Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, kedudukan anak anak sebagai fitnah tak hanya ketika orang tua memiliki dorongan atas dasar cinta kepadanya sehingga melanggar ketetapan Allah, akan tetapi hal tersebur berlaku dalam kedudukan anak sebagai amanah Allah.

Allah menguji hamba-Nya melalui anak yang dikaruniai oleh-Nya adalah untuk melihat apakah hamba tersebut mampu merawatnya dengan baik. Tak hanya memberi sandang, pangan, dan papan yang cukup tapi juga mendidik dan mengembangkan potensi pada anak.

Potensi tersebutlah yang kelak menjadikan manusia sebagaimana yang dikehendaki Allah, yaitu sebagai hamba-Nya sekaligus khalifah di dunia.

4. Anak sebagai musuh

Firman Allah SWT dalam surat At Taghabun ayat 14 menjelaskan tentang kedudukan anak sebagai musuh. Artinya anak adalah amanah yang harus dijaga agar kelak tidak salah langkah dan justru berjalan di tempat yang tidak diridhai Allah SWT.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah MahaPengampun, Mahapenyayang."

Dalam kitab tafsir Al-Qur'an al-Adhim, Ibnu Katsir mengutip ayat di atas berkaitan dengan persoalan sebagian dari penduduk Makkah yang ingin berhijrah namun dihalangi istri dan anak-anak mereka. Setelah berhijrah, mereka menemukan teman-teman yang telah lebih dahulu hijrah serta memiliki pengetahuan mendalam mengenai Islam.

Pada saat itu, penyesalan timbul dan mereka bermaksud untuk menghukum istri dan anak-anak mereka yang menjadi penyebab ketertinggalan tersebut. Karenanya turunlah ayat ini untuk menjawab persoalan mereka.

Kelak orangtua akan dimintai pertanggungjawaban atas anak yang telah dianugerahkan. Semoga kita dapat menjadi orangtua yang senantiasa menjaga dan mendidik anak-anak agar tetap pada ajaran yang diridhoi Allah SWT.




(dvs/lus)

Hide Ads