Kemunculan makhluk yang disebut dengan Dajjal di muka Bumi bertujuan agar orang-orang mengakui kekuasaan dan menjadi pengikutnya. Sudah banyak hadits yang menerangkan terkait berapa lama Dajjal tersebut akan singgah.
Kemunculannya sebagai salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat ini diterangkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Tidak ada satu pun mahluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim)
Secara bahasa, kata Dajjal berasal dari bahasa Arab Dajjala yang bermakna menutupi (sesuatu). Menurut kamus Lisanul 'Arab, ada beberapa pendapat perihal definisi dari namanya tersebut.
Pertama, ada pendapat yang menyebutkan bahwa arti menutupi tersebut karena ia sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar.
Dajjal muncul sebagai sosok yang ahli dalam agama dan cerdas dalam ilmu pengetahuan. Sebab itulah, banyak orang yang tertipu dengannya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Berapa Lama Dajjal Tinggal di Bumi?
Berdasarkan keterangan hadits, Dajjal akan menetap di Bumi selama empat puluh hari. Ada yang mengatakan, satu harinya dalam empat puluh hari tersebut ada yang setara dengan satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu minggu, dan ada pula yang hari-harinya seperti hari-hari biasa.
Salah satu dalilnya disebutkan dalam hadits Fatimah binti Qois RA. Ia bercerita, Dajjal pernah berkata kepada salah satu sahabat nabi bernama Tamim RA, "Aku keluar lalu berjalan di bumi, dan tidak akan kutinggalkan satu kampung pun kecuali kulewati dalam empat puluh malam..." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)
Dalam riwayat lainnya juga disebutkan dari Nuwas bin Sam'an RA. Ia pernah mengisahkan,
"... Kami bertanya, 'Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?' Beliau menjawab, 'Empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu minggu, dan seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian.' Kami berkata lagi, 'Ya Rasulullah, dalam satu hari yang sama dengan satu tahun itu apakah cukup bagi kita salat satu hari saja?' Beliau menjawab, 'Tidak, ukurlah berdasarkan kemampuan kalian.' (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Hakim)
Hadits dengan redaksi serupa juga dijelaskan dalam hadits Jabir bin Abdullah RA yang diriwayatkan oleh Hakim dalam Kitab Al Mustadrak. Menurut Imam Ahmad dengan sanad yang hasan pula, "Bumi dilaluinya (Dajjal) dalam waktu empat puluh hari."
Selama empat puluh hari tersebut, Janadah bin Umayah mendengar dari salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Zajal, ia mengatakan bahwa Dajjal akan mendatangi tiap-tiap rumah orang pada pagi hari (HR Ahmad).
Sebagian ulama dalam buku karangan 'Abd al-Wahhāb 'Abd al-Salām Ṭawīlah yang berjudul Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci berpendapat, hari-hari panjang yang disebut seperti satu tahun lamanya merupakan sebuah kiasan. Sebaliknya, hal itu bermakna majazi atau manusia akan ditimpa kesusahan yang besar sehingga hari-hari yang penuh cobaan dianggap seperti hari yang panjang.
Setelahnya, kesusahan tersebut semakin berkurang pada hari-hari setelahnya. Untuk itulah, sejumlah hadits menyebutkan hari-hari setelahnya seperti hari-hari biasa.
Usai kemunculan Dajjal selama empat puluh hari, Allah SWT kemudian akan mengutus Nabi Isa AS bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi. Nabi Isa diutus Allah SWT untuk membinasakan makhluk akhir zaman tersebut (HR Muslim, Ahmad, dan Hakim).
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an