Niat Salat Jamak Taqdim Zuhur-Ashar dan Maghrib-Isya

Niat Salat Jamak Taqdim Zuhur-Ashar dan Maghrib-Isya

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 27 Des 2022 13:45 WIB
Ilustrasi salat
Ilustrasi salat jamak taqdim. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm)
Jakarta -

Sebagaimana tata cara salat pada umumnya, menggabungkan dua salat fardhu seperti, Zuhur-Ashar serta Maghrib-Isya, dalam satu waktu didahului dengan bacaan niat salat jamak taqdim. Salat tersebut termasuk dalam keringanan atau rukhsah dalam ajaran Islam.

Berkenaan dengan hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 101,

وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Apabila kamu bepergian di bumi, maka tidak dosa bagimu untuk mengqasar salat jika kamu takut diserang orang-orang yang kufur. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Salat jamak taqdim dimaknai oleh KH Shobahassurur Syamsi dalam Majalah Al Azhar Edisi 318 sebagai keringanan salat fardhu yang dilakukan di awal waktu atau mengumpulkan dua salat fardhu di depan. Maksudnya adalah penggabungan salat Zuhur dan Ashar dilakukan pada waktu Zuhur, lalu salat Maghrib dan Isya dilakukan pada waktu Maghrib.

ADVERTISEMENT

Penggabungan kedua salat fardhu ini dibolehkan dengan ketentuan syarat tertentu. Seperti dilansir dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 karya Imam Abu Wafa, di antaranya karena hujan dan takut, sedang safar (bepergian), dan sebab sakit, lemah, atau kesulitan.

Keterangan tersebut didasarkan dari hadits dari Anas bin Malik RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan salat jamak ketika melakukan perjalanan. Berikut haditsnya, "Rasulullah SAW menjamak salat Zuhur dan Ashar ketika beliau di tengah perjalanan dan juga menjamak antara Salat Maghrib dan Isya." (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain juga diterangkan oleh Ibnu Umar RA,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

Artinya: "Dari Anas RA, ia berkata, 'Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat Zuhur ke waktu Ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.' (HR Bukhari)

Tata cara pelaksanaan salat jamak taqdim sama dengan salat pada umumnya. Hanya saja, setelah melakukan salam pada salat yang pertama, langsung dilanjutkan dengan iqamah dan salat yang kedua. Masing-masing dikerjakan sesuai dengan jumlah rakaatnya.

Selain itu, perbedaannya terlihat dari bacaan niat untuk masing-masing sholatnya. Bacaan niat salat jamak taqdim Zuhur dan Ashar beserta Maghrib dan Isya dapat disimak pada ulasan berikut.

Niat Salat Jamak Taqdim Zuhur dan Ashar

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Zuhur 4 rakaat yang dijamak dengan Ashar, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai salat Zuhur, langsung dilanjut salat Ashar dengan bacaan niat,

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja salat fardu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan Zuhur, fardu karena Allah Ta'aala"

Niat Salat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya

اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja salat fardu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai salat Maghrib, dilanjutkan salat Isya dengan bacaan niat,

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat salat Isya empat rakaat yang dijamak dengan Maghrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

KH Shobahassurur Syamsi menjelaskan, salat jamak taqdim dilakukan dengan mengerjalan salat Zuhur dan Maghrib terlebih dahulu. Kemudian setelah takbiratul ihram, muslim dapat membaca niat di atas untuk menggabungkan dua salat fardhu.

Salat tersebut dapat dilakukan selama memenuhi syarat yakni, bukan bepergian untuk maksiat, jarak yang ditempuh sedikitnya berjarak 80,64 km menurut Mazhab Syafi'i, dan membaca niat salat jamak taqdim dalam salat yang pertama.

Selain itu, salat jamak taqdim dilakukan dengan tertib yakni mendahulukan salat Zuhur sebelum salat Ashar atau mendahulukan salat Maghrib sebelum salat Isya juga termasuk dalam syaratnya.

Ibnu Taimiyah juga menjelaskan dalam buku Fiqh Bersuci dan Salat Sesuai Tuntunan Nabi yang diterjemahkan Abu Utsman Kharisman, salat jamak taqdim dapat dilakukan tanpa bersambung dan terpisah dalam jeda waktu yang lama. Hal itu berlaku selama di antara 2 salat tersebut tidak diselingi dengan amalan salat yang lain.




(rah/rah)
Panduan Haji dan Umrah

Panduan Haji dan Umrah

55 konten
Panduan haji dan umrah diharapkan dapat membantu jemaah haji lebih mudah untuk mendapatkan informasi.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads