Menurut Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat), penolakan yang dilakukan oleh para tokoh besar Quraisy dilakukan mulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW.
"Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.
Padahal, Rasulullah SAW sendiri pernah mendapat gelar Al Amin dari kalangan Quraisy karena kebijaksanaan Rasulullah dalam memutuskan perkara dengan penuh kejujuran. Lantas, apa yang membuat mereka begitu bersikeras menolak ajaran Islam?
4 Alasan Bangsa Quraisy Tolak Ajaran Islam
1. Taklid pada Nenek Moyang
Kaum Quraisy dikenal sebagai kaum yang masih memegang teguh adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi oleh nenek moyang mereka. Sebab itulah, para pembesar kaum adat Quraisy menolak ajaran Islam yang dianggap mereka sebagai ajaran baru.
"Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A dalam buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M).
2. Takut Kehilangan Status Sosial
Ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam.
Pasalnya, penduduk Quraisy sudah lama hidup dengan penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta seperti kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai.
Orang-orang yang menempati kasta tinggi khawatir akan kehilangan kehormatan dan status sosialnya bila ajaran Islam masuk di antara mereka.
3. Takut Kehilangan Kekuasaan
Masih sedikit berhubungan dengan alasan sebelumnya, penduduk Quraisy juga khawatir akan kehilangan kekuasaan bila Islam benar-benar masuk di antara kalangan penduduk.
Mengutip Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam, pada masa itu ada perebutan kekuasaan antar suku. Sebab itulah, mereka menganggap, mengikuti ajaran Rasulullah SAW artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau.
"Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah.
4.Takut Kehilangan Mata Pencaharian
Sebagian besar mata pencaharian kaum Quraisy adalah pembuat berhala. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Kakbah sebagai sesembahan.
Dengan adanya ajaran Islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW tentunya akan memberi dampak bagi mata pencaharian mereka itu. Mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala bila sebagian besar penduduk Quraisy memeluk agama Islam.
Simak Video "Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadan Menurut Hadits, Benarkah Demikian?
Masjid Sheikh Zayed Solo Jadi Primadona Saat Ramadan