Sebagai seorang muslim, hendaklah untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, sebab sesungguhnya Allah SWT Maha Mendengar atas segala yang diperbuat oleh seorang hamba-Nya. Sifat Maha Mendengar yang dimiliki oleh Allah SWT disebut dengan As Sami. As Sami atau Maha Mendengar merupakan salah satu sifat wajib yang dimiliki oleh Allah SWT.
Melansir pada buku Khasiat & Fadhilah oleh Umar Faruq, As Sami disebut juga dengan Sami'an adalah sama dengan sifat Sama' yaitu, "Dzat yang Mendengar". Menurut Baihaqi, "as-Sami" adalah Zat yang memiliki pendengaran dan mendengar apa saja yang bisa didengar. Mendengar ialah sifat yang melekat pada-Nya.
Allah SWT telah mewajibkan kepada para hambanya agar mengetahui bahwa Ia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Hal tersebut artinya siapa pun yang tidak mengetahui itu, maka ia adalah hamba yang tidak mengenal Allah SWT secara mendalam. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 244 yakni,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَقَٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Wa qātilụ fī sabīlillāhi wa'lamū annallāha samī'un 'alīm
Artinya: "Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 244).
Pujian Allah terhadap diri-Nya, bahwa Allah SWT ialah Zat yang Maha Mendengar dan Melihat juga dijelaskan dalam surah Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Arab-Latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."(QS. Al-Isra: 1)
Melansir pada buku Al-Asma al-Husna oleh Prof. Dr. Umar Sulaiman al-AsyqarAllah telah mengabarkan keluasan-Nya terkait pendengaran-Nya. Pada suatu ketika, Khaulah binti Tsa'labah, istri dari Aus bin Shamit, mengajukan gugatan terhadap suaminya kepada Rasulullah, Rasulullah SAW belum bisa memberikan keputusan hingga Allah menurunkan surat Al-Muhadilah ayat 1:
قَدْ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوْلَ ٱلَّتِى تُجَٰدِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ
Arab-Latin: Qad sami'allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi wallāhu yasma'u taḥāwurakumā, innallāha samī'um baṣīr
Artinya: Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Mujadilah: 1)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia