Jawaban atas pertanyaan ini turut diulas Imam Qayyim al-Jauziyyah dalam Ath-Thariq Ila al-Jannah. Ia menukil sebuah riwayat dalam Shahih Muslim yang menerangkan bahwa penghuni surga tetap makan dan minum, namun tidak membuang kotoran seperti manusia di bumi.
Baca juga: Apakah di Surga Ada Waktu Siang dan Malam? |
Hadits ini bersumber dari Jabir, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Penghuni surga tetap makan dan minum. Namun mereka tidak mengeluarkan dahak, tidak buang air besar dan tidak buang air kecil. (Sisa) makanan mereka itu sendawa, seperti wangi kasturi. Mereka menghembuskan tasbih dan takbir layaknya menghembuskan napas." (HR Muslim)
Hal ini turut disebutkan dalam al-Musnad dan Sunan an-Nasa'i dengan sanad yang sesuai dengan syarat ash-Shahih dari Zaid ibn Arqam. Dia mengatakan bahwa ada seorang Ahli Kitab menemui Nabi SAW lalu bertanya, "Wahai Abul Qasim, apakah engkau mengira penghuni surga makan dan minum?"
Beliau SAW menjawab, "Benar, demi Zat yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sungguh, seorang dari kalian pasti diberi kekuatan seratus orang pria dalam urusan makan, minum, dan berhubungan intim."
Orang itu kembali bertanya, "Bukankah orang yang makan dan minum harus buang hajat, padahal di surga tidak ada kotoran."
Beliau berkata, "Buang hajat mereka dalam bentuk keringat yang keluar melalui pori-pori kulit yang baunya seperti wangi kesturi." (HR Ahmad dan an-Nasa'i)
Menurut riwayat Imam Hakim dari Abu Darda', mengenai bau kesturi ini merupakan wadah minuman para penghuni surga yang berwarna putih perak yang setelah diminum tutupnya langsung disegel kembali.
Dikatakan pula, apabila penduduk dunia memasukkan tangannya ke dalam wadah tersebut, kemudian mengeluarkannya, bau wanginya akan tercium terus sampai segala yang hidup akan mati.
Para penghuni surga akan dihidangkan makanan dan minuman dalam piring dan gelas-gelas. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ
Artinya: "Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas dan di dalamnya (surga) terdapat apa yang diingini oleh hati dan dipandang sedap oleh mata serta kamu kekal di dalamnya." (QS Az-Zukhruf: 71)
Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, yang dimaksud piring-piring emas pada ayat tersebut adalah piring-piring besar yang berisi makanan, sedangkan gelas-gelas (akwab) adalah gelas yang tidak memiliki corong yang juga terbuat dari emas.
Simak Video "Dokter Sarankan Masyarakat Hijrah Konsumsi ke Makanan Rebus-rebusan"
[Gambas:Video 20detik]
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan
Ciri-ciri Orang Munafik, Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits