Praktik Maisir atau Judi: Pengertian, Unsur, Dalil Pelarangan dan Contohnya

Ilustrasi permainan judi — Ilustrasi Praktik Maisir atau Judi: Pengertian, Unsur, Dalil Pelarangan dan Contohnya (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sezeryadigar)

Jakarta -

Maisir atau Judi adalah hal yang dilarang dalam Islam. Dalil larangan judi sudah disebutkan Allah SWT dalam sejumlah ayat Al Quran.

Apa Itu Maisir?

Syariat Islam mengenal judi dengan sebutan maisir. Secara bahasa, maisir artinya mudah atau gampang, sementara menurut istilah, maisir bermakna untung tanpa usaha.

Mengutip buku Filsafat Hukum Ekonomi Syariah oleh Moh. Mufid, maisir adalah kegiatan yang dilakukan oleh bangsa jahiliah. Praktik maisir pada masa jahiliah adalah taruhan mengadu nasib, di mana setiap pelaku maisir bertaruh untuk menjadi pemenang atau yang kalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama Al-Mishri memberikan pengertian maisir yaitu setiap permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak lain akibat permainan tersebut.

Disebutkan dalam buku Strategi Pemasaran Asuransi Syariah oleh Abdullah Amrin, praktik maisir berarti suatu kegiatan untuk mencapai keuntungan besar tanpa adanya suatu upaya kerja keras dalam mencapai keuntungan.

Dalil Haramnya Maisir

Pengharaman praktik maisir dalam Islam didasarkan dengan kalam Allah SWT dalam Surah Al-Maidah ayat 90.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Arab Latin: yā ayyuhallażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-ansābu wal-azlāmu rijsum min 'amalisy-syaitāni fajtanibụhu la'allakum tuflihụn

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

Diharamkannya maisir bukan tanpa sebab, melainkan ada dampak negatif yang bisa saja muncul. Adapun mudarat dari maisir https://www.detik.com/tag/maisir diterangkan oleh Allah SWT dalam ayat selanjutnya, yakni Surah Al-Maidah ayat 91.

اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ

Arab Latin: innamā yurīdusy-syaitānu ay yụqi'a bainakumul-'adāwata wal-bagdā`a fil-khamri wal-maisiri wa yasuddakum 'an żikrillāhi wa 'anis-salāti fa hal antum muntahụn

Artinya: Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?

Dikatakan bahwa judi tergolong perbuatan setan yang mana dapat menimbulkan permusuhan di antara para pelakunya karena tak terima atas kerugian yang menimpa, begitu pula dengan kebencian yang mungkin muncul dan mampu mengarahkan kepada hal-hal yang merusak.

Tak hanya itu, praktik maisir juga membuat mereka yang turut serta berpaling dari Allah SWT serta melupakan apa yang diperintah-Nya.

Unsur-unsur Maisir

Melansir buku Fikih Jinayat oleh Ali Geno Berutu, suatu kegiatan bisa disebut sebagai judi apabila memenuhi syarat berikut:

Terdiri dari dua pihak dengan satu atau sejumlah orang yang saling bertaruh. Di mana yang kalah akan membayar kepada pihak menang sesuai perjanjian yang berlaku di antara keduanya.

Pihak tersebut bertaruh atas suatu peristiwa atau hasil yang berada di luar kuasa mereka.

Contoh Praktik Maisir

Masih dari buku Fikih Jinayat, dahulu bangsa jahiliah berjudi dengan unta, yang kemudian dagingnya dibagi-bagi kepada yang menang.

Ada juga perjudian dalam permainan dadu dan catur. Imam Syafi'i berpendapat bila catur dilakukan tanpa adanya taruhan, perkataan kasar, tidak lalai dalam sholat, maka permainan itu tidak haram dan bukan termasuk praktik maisir.

Praktik lainnya yakni pertaruhan terhadap suatu perlombaan yang tidak diketahui hasilnya oleh para pelaku maisir. Mereka bertaruh di awal sebelum pertandingan, dan menyerahkan pembayaran setelah mengetahui hasil akhirnya. Hal seperti ini bisa terjadi pada kompetisi olahraga, seperti bola, balap kuda, dan pertarungan lainnya.