Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang banyak disebut dalam Al-Qur'an. Malaikat memiliki banyak keistimewaan, namun layaknya makhluk hidup lainnya, malaikat pun akan mati.
Manusia tercipta dari tanah, setan dari api, dan malaikat diciptakan dari cahaya. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadistnya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).
Berbeda dengan manusia, malaikat tidak makan dan minum, tidak pula membutuhkan istirahat dan merasa lelah. Malaikat memiliki tugas masing-masing dan bekerja sesuai perintah Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Al-Qur'an surat Fatir ayat 1, Allah SWT berfirman:
Ù±ÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø·ÙØ±Ù Ù±ÙØ³ÙÙÙ ÙÙ°ÙÙٰت٠ÙÙÙ±ÙÙØ£ÙØ±ÙØ¶Ù Ø¬ÙØ§Ø¹ÙÙÙ Ù±ÙÙÙ ÙÙÙÙ°ÙØŠÙÙÙØ©Ù Ø±ÙØ³ÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÛÙÙÙÙ Ø£ÙØ¬ÙÙÙØÙØ©Ù Ù ÙÙØ«ÙÙÙÙÙ° ÙÙØ«ÙÙÙٰث٠ÙÙØ±ÙØšÙÙ°Ø¹Ù Û ÙÙØ²ÙÙØ¯Ù ÙÙÙ Ù±ÙÙØ®ÙÙÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØŽÙØ§ÙØ¡Ù Û Ø¥ÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙ° ÙÙÙÙÙ ØŽÙÙÙØ¡Ù ÙÙØ¯ÙÙØ±Ù
Arab-Latin: Al-ឥamdu lillÄhi fÄá¹iris-samÄwÄti wal-aráži jÄ'ilil-malÄ`ikati rusulan ulÄ« ajniឥatim maṡnÄ wa ṡulÄṡa wa rubÄ', yazÄ«du fil-khalqi mÄ yasyÄ`, innallÄha 'alÄ kulli syai`ing qadÄ«r
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Meskipun tidak merasa lelah dalam menjalani tugas, nanti pada akhirnya pun malaikat akan mati.
Malaikat Termasuk Makhluk yang akan Mati
Mengutip buku Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan oleh Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar dijelaskan bahwa malaikat itu akan mengalami mati sebagaimana jin dan manusia.
Matinya para malaikat dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 68:
ÙÙÙÙÙÙØ®Ù ÙÙÙ Ù±ÙØµÙÙÙØ±Ù ÙÙØµÙعÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙÙ Ù±ÙØ³ÙÙÙ ÙÙ°ÙÙٰت٠ÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙ Ù±ÙÙØ£ÙØ±ÙØ¶Ù Ø¥ÙÙÙÙØ§ Ù ÙÙ ØŽÙØ§Ùء٠ٱÙÙÙÙÙÙ Û Ø«ÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙØ®Ù ÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ®ÙرÙÙÙ° ÙÙØ¥ÙØ°ÙØ§ ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ§Ù Ù ÙÙÙØžÙرÙÙÙÙ
Arab-Latin: Wa nufikha fiá¹£-ṣụri fa á¹£a'iqa man fis-samÄwÄti wa man fil-aráži illÄ man syÄ`allÄh, ṡumma nufikha fÄ«hi ukhrÄ fa iÅŒÄ hum qiyÄmuy yanáºurụn
Artinya: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)
Para malaikat termasuk juga yang disebutkan dalam ayat di atas karena mereka adalah para makhluk yang berada di langit.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan tiupan kedua dalam ayat ini yaitu tiupan kematian. Inilah tiupan yang menandakan kematian seluruh penduduk langit maupun bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah sebagaimana dijelaskan dengan gamblang dalam hadis tentang sangkakala yang sudah populer.
Selanjutnya, dicabutlah ruh dari mereka yang masih hidup. Sementara malaikat maut adalah makhluk yang paling akhir mati.
Allah SWT adalah yang maha kekal. Dengan tegas hal ini telah tertulis di dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash Ayat 88:
ÙÙÙÙØ§ ØªÙØ¯ÙØ¹Ù Ù ÙØ¹Ù Ù±ÙÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙ°ÙÙØ§ Ø¡ÙØ§Ø®ÙØ±Ù Û ÙÙØ§Ù Ø¥ÙÙÙÙ°Ù٠إÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙ Û ÙÙÙÙÙ ØŽÙÙÙØ¡Ù ÙÙØ§ÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ ÙÙØ¬ÙÙÙÙÙÛ¥ Û ÙÙÙÙ Ù±ÙÙØÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙÙ ØªÙØ±ÙØ¬ÙØ¹ÙÙÙÙ
Arab-Latin: Wa lÄ tad'u ma'allÄhi ilÄhan Äkhar, lÄ ilÄha illÄ huw, kullu syai`in hÄlikun illÄ waj-hah, lahul-ឥukmu wa ilaihi turja'ụn
Artinya: Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Meskipun pada akhirnya semua makhluk mati, termasuk malaikat, tetapi tak ada yang tahu kapan waktu kematian para malaikat ini. Apakah malaikat mati sebelum ditiup sangkakala atau sesudahnya, hanya Allah SWT yang tahu.
Para Malaikat Tidak Merasa Lelah
Para malaikat selalu beribadah dan taat kepada Allah SWT serta melaksanakan perintah-Nya, tanpa merasa bosan maupun lelah. Berbeda dengan manusia dan makhluk lainnya, malaikat tak mengenal rasa lelah ataupun bosan.
Dalam menggambarkan para malaikat, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya Ayat 20:
ÙÙØ³ÙØšÙÙØÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ±ÙÙÙÙÙÙØ§Ø±Ù ÙÙØ§ ÙÙÙÙØªÙرÙÙÙÙ
Arab-Latin: Yusabbiឥụnal-laila wan-nahÄra lÄ yafturụn
Artinya: Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
Senada juga dengan yang tercantum dalam surat Fussilat Ayat 38:
ÙÙØ¥ÙÙÙ Ù±Ø³ÙØªÙÙÙØšÙرÙÙØ§Û ÙÙÙ±ÙÙÙØ°ÙÙÙ٠عÙÙØ¯Ù Ø±ÙØšÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙØšÙÙØÙÙÙÙ ÙÙÙÙÛ¥ ØšÙÙ±ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ±ÙÙÙÙÙÙØ§Ø±Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ§ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Û©
Arab-Latin: Fa inistakbarụ fallaŌīna 'inda rabbika yusabbiឥụna lahụ bil-laili wan-nahÄri wa hum lÄ yas`amụn
Artinya: Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.
Setiap makhluk ciptaan Allah SWT memiliki keistimewaan masing-masing. Namun pada akhirnya semua akan kembali menghadap Allah SWT.
(dvs/erd)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf