Dijelaskan juga bahwa yang dimaksud dengan sibaq (berlomba) di sini bukanlah sekadar permainan, atau sebagai ajang membanggakan diri seperti yang dilakukan anak-anak atau orang yang haus akan kekuatan dan kekuasaan.
Dalil Al-Quran dan Hadits Tentang Fastabiqul Khairat
Allah memerintahkan seluruh umat Islam agar melakukan sibaq atau fastabiqul khairat ini, dalam firmannya surah Al Hadid ayat 21,
سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Artinya: "Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
Dan juga dalam surah Al Baqarah ayat 148,
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Rasulullah juga memerintahkan agar umatnya melaksanakan fastabiqul khairat. Salah satunya adalah dalam hadis yang menjelaskan bahwa Rasul memerintahkan untuk berlomba dalam membaca dan menghafal Al-Quran. Beliau bersabda:
"Dikatakan kepada orang yang hafal Al-Quran (pada Hari Kiamat): 'Bacalah Al-Quran sebagaimana engkau membacanya di dunia, kemudian naiklah (ke surga) seiring dengan bacaanmu. Sesungguhnya tempatmu (di surga) sesuai dengan ayat terakhir yang engkau baca."
Selain itu juga dalam perintah untuk sholat pada shaf pertama, Rasulullah bersabda:
"Seandainya saja orang-orang tahu (apa yang dijanjikan) dalam setiap panggilan (adzan) dan shaf pertama (dalam jamaah shalat), dan mereka tidak bisa memenuhinya kecuali dengan merangkak, niscaya mereka akan (datang untuk) memenuhinya walau dengan cara merangkak."
Masih mengutip referensi yang sama, maksud dari hadits Rasulullah tersebut adalah siapa yang berlomba-lomba untuk melakukan amalan di dunia ini, ia pasti akan mendapat kedudukan yang tinggi di akhirat. Semuanya akan dibalas kelak sesuai dengan apa yang dilakukan.
Jenis kebaikan yang dimaksud
Berdasarkan buku Khalid Abu Syadi, dijelaskan juga bahwa yang dimaksud dengan fastabiqul khairat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT, hal tersebut meliputi:
Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan ibadah seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Quran.
Kedua, dalam hal muamalah seperti silaturahmi, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, dan memelihara anak yatim.
Ketiga, yakni yang berkaitan dengan akhlak seperti jujur, menjaga amanat dengan baik, menepati janji, memaafkan, berlaku adil, dll.
Keempat, yaitu dalam hal adat dan kebiasaan. Seperti dalam menuntut ilmu, berusaha untuk mendapat rezeki, menikah, dll yang mana semua itu diawali dengan niat yang baik.
Demikianlah pembahasan mengenai fastabqul khairat, artinya berlomba-lomba dalam kebaikan yang dianjurkan dalam Islam.
Simak Video "Keseruan Lomba Makan Bakso Raksasa di Kabupaten Gowa"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Masjid Sheikh Zayed Solo Jadi Primadona Saat Ramadan
Akhir dari Kisah Cinta Beda Agama Putri Rasulullah