Fakta Seputar Sheikh Zayed Grand Mosque yang Replikanya dibangun di Solo

Jakarta -

Sheikh Zayed Grand Mosque Center atau kerap disingkat SZGMC adalah masjid megah yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Masjid ini memiliki area yang luas dengan arsitektur menakjubkan.

Melalui laman resmi Sheikh Zayed Grand Mosque Center, dijelaskan secara rinci setiap detail dari bangunan masjid. Mulai dari sejarah, arsitektur bangunan, fasilitas hingga kapasitas jamaah yang dapat ditampung di masjid ini.

Sejarah

Pembangunan masjid Sheikh Zayed Grand Mosque Center digagas langsung oleh Sheikh Zayed Al Nahyan pada 1980. Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan pada 1996.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pembangunannya dilanjutkan sang putra, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, saat Sheikh Zayed Al Nahyan wafat pada tahun 2004.

Makam Sheikh Zayed Al Nahyan pun berada di area masjid. Masjid megah ini rampung dibangun pada 20 Desember 2007. Setelah diresmikan, masjid ini menjadi rumah ibadah sekaligus destinasi wisata agama Islam.

Saking besarnya masjid ini, bangunan dapat terlihat jelas dari tiga jembatan utama yang menghubungkan Kota Abu Dhabi, yakni jembatan Maqta, Mussafah, dan Jembatan Sheikh Zayed.

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque Center

Masjid Agung Sheikh Zayed terkenal dengan warnanya yang putih bersih. Hampir seluruh bangunan masjid didominasi warna putih dan dilapisi marmer dari Makedonia.

Desain dan konstruksi bangunan masjid mengusung tema 'menyatukan dunia'. Proses pembangunannya melibatkan pengrajin dan material dari berbagai negara seperti Italia, Jerman, Maroko, India, Turki, Cina, Inggris, Selandia Baru, Yunani, dan pastinya Uni Emirat Arab.

Ada lebih dari 3.000 pekerja dan 38 perusahaan kontraktor yang terlibat dalam pembangunan masjid ini.

Sebagian besar material bangunan masjid ini menggunakan bahan alami yang berkualitas, tahan lama dan indah. Beberapa material bangunan antara lain batu marmer, emas, batu semi mulia, kristal, dan keramik.

Pada bagian interior masjid, dilengkapi dinding dengan lapisan marmer putih bermotif bunga. Sementara bagian lantainya ditutup karpet super besar yang dibuat secara handmade.

Interior di Sheikh Zayed Grand Mosque Center Foto: Houssam Taj Eddin

Karpet di ruang sholat utama merupakan karpet rajutan tangan terbesar di dunia. Desainnya dibuat oleh seniman karpet Dr. Ali Khaliqi. Karpet ini dirajut manual oleh sekitar 1.200 pengrajin dan memakan waktu hingga 2 tahun.

Karpet ini membentang dengan ukuran 5.700 meter persegi. adapun bahan bakunya adalah 70% wol dan 30% sisanya adalah kapas. Karpet ini membuat jamaah bisa sholat dengan nyaman.

Kubah Masjid

Terdapat 82 kubah di masjid Sheikh Zayed Grand Mosque Center. Kubah ini terdiri dari berbagai ukuran. Kubah paling besar, terletak di tengah aula utama.

Bagian dalam kubah menampilkan karya seni tradisional Maroko. Di sekeliling bagian dalam kubah terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang juga dicetak dan dicat dengan warna emas.

Beberapa kubah juga terlihat di pintu masuk utama dan pintu masuk penunjang lainnya. Ada juga empat belas kubah kaca hijau yang dipasang di bagian atas fasilitas wudhu pria dan wanita bawah tanah.

Fasilitas Perpustakaan

Masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk perpustakaan dan sarana belajar lainnya. Perpustakaan ini resmi dibuka pada 2010 dan bisa disambangi masyarakat umum.

Siapapun yang tertarik mempelajari perkembangan dan kebudayaan Islam dapat menjelajah aneka literatur di perpustakaan ini.

Perpustakaan Masjid Sheikh Zayed menyediakan sumber pengetahuan yang kaya dan beragam yang mempromosikan produktivitas intelektual yang tinggi, dan menawarkan referensi media yang terorganisasi dengan baik.

Di sini tersedia buku, jurnal, sumber visual atau audio yang mendukung berbagai bidang pengetahuan. Salah satu tujuan adanya perpustakaan ini untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan kontemporer sambil menghormati warisan Arab dan Islam.

Masjid ini juga sekaligus jadi destinasi wisata religi bagi para pelancong dari luar negeri yang datang ke Uni Emirate Arab. Di Indonesia, tepatnya di Solo ada replika masjid Sheikh Zayed Grand Mosque Center yang merupakan hadiah dari Presiden UEA untuk Presiden Jokowi. Masjid ini memiliki bentuk interior dan eksterior yang sangat mirip.