Haji adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang wajib dilakukan muslim dengan kemampuan baik secara fisik ataupun finansial. Berbeda dengan ibadah lain, ibadah haji ini persiapannya lebih kompleks.
Penantian haji juga cukup panjang ada yang lima tahun bahkan belasan tahun, sehingga calon jemaah haji harus benar-benar mengetahui rangkaian apa saja yang diperlukan agar ibadah kita sah.
Dalam manasik haji yang diselenggarakan Travel Aida Tourindo Wisata pada Sabtu (17/05/2025) di Hotel Patra Jasa, Jakarta Pusat, Ustaz Abdullah Bahresy selaku pembimbing haji menyampaikan dua syarat haji yaitu ikhlas dan sesuai aturan.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Haji Mabrur dan Keutamaannya |
"Haji Ikhlasnya banyak. Ikhlas mengerjakannya, ikhlas keluarga yang ditinggalkan dan ikhlas meninggalkan pekerjaan atau bisnisnya termasuk ikhlas dengan biaya yang dikeluarkan," jelas Ustaz Abdullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melaksanakan ibadah haji juga harus dilakukan sesuai aturan dan tata caranya. "Tata cara haji dan umrah itu adalah manasik. Jadi, ikhlas tanpa mengikuti aturan atau sebaliknya juga tidak sah," tambah Ustaz Abdullah.
Niat menjadi hal yang paling utama dalam ibadah haji. Menurut Syeikh Fikri Toriq amalan niat itu adalah amalan qolbu. "Saya niat haji-umrah karena Allah SWT. Mencari ridho Allah, mencari ampunan dan rahmat Allah."
Setelah niatnya sudah lurus, InsyaAllah ibadah lancar dan menjadi haji mabrur. Ustaz Abdulullah pun memberikan cara agar setelah ibadah kita dapat meraih haji mabrur.
"Kalau mau haji mabrur harus punya SIM. Apa SIM-nya? Sabar, Ikhlas dan Manasik. Jika sudah punya "SIM" insyaAllah haji mabrur," pungkas Ustaz Abdullah.
Baca juga: 6 Cara Meraih Haji Mabrur |
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Naudzubillah! Ini Ciri-ciri Wanita yang Jadi Pengikut Dajjal pada Akhir Zaman
Kemenag Imbau Masyarakat Tak Usir Anak-Anak yang Berisik di Masjid