Haji Mabrur Dimulai dari SIM: Sabar, Ikhlas dan Manasik

Kabar Haji 2025

Haji Mabrur Dimulai dari SIM: Sabar, Ikhlas dan Manasik

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Sabtu, 17 Mei 2025 19:00 WIB
Ustaz Abdullah Bahresy dalam manasik haji di Travel Aida Tourindo Wisata pada Sabtu (17/05/2025) di Hotel Patra Jasa, Jakarta Pusat.
Foto: Lusiana Mustinda/detikcom
Jakarta -

Haji adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang wajib dilakukan muslim dengan kemampuan baik secara fisik ataupun finansial. Berbeda dengan ibadah lain, ibadah haji ini persiapannya lebih kompleks.

Penantian haji juga cukup panjang ada yang lima tahun bahkan belasan tahun, sehingga calon jemaah haji harus benar-benar mengetahui rangkaian apa saja yang diperlukan agar ibadah kita sah.

Dalam manasik haji yang diselenggarakan Travel Aida Tourindo Wisata pada Sabtu (17/05/2025) di Hotel Patra Jasa, Jakarta Pusat, Ustaz Abdullah Bahresy selaku pembimbing haji menyampaikan dua syarat haji yaitu ikhlas dan sesuai aturan.

"Haji Ikhlasnya banyak. Ikhlas mengerjakannya, ikhlas keluarga yang ditinggalkan dan ikhlas meninggalkan pekerjaan atau bisnisnya termasuk ikhlas dengan biaya yang dikeluarkan," jelas Ustaz Abdullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam melaksanakan ibadah haji juga harus dilakukan sesuai aturan dan tata caranya. "Tata cara haji dan umrah itu adalah manasik. Jadi, ikhlas tanpa mengikuti aturan atau sebaliknya juga tidak sah," tambah Ustaz Abdullah.

Niat menjadi hal yang paling utama dalam ibadah haji. Menurut Syeikh Fikri Toriq amalan niat itu adalah amalan qolbu. "Saya niat haji-umrah karena Allah SWT. Mencari ridho Allah, mencari ampunan dan rahmat Allah."

ADVERTISEMENT

Setelah niatnya sudah lurus, InsyaAllah ibadah lancar dan menjadi haji mabrur. Ustaz Abdulullah pun memberikan cara agar setelah ibadah kita dapat meraih haji mabrur.

"Kalau mau haji mabrur harus punya SIM. Apa SIM-nya? Sabar, Ikhlas dan Manasik. Jika sudah punya "SIM" insyaAllah haji mabrur," pungkas Ustaz Abdullah.




(lus/inf)

Hide Ads