Puncak Haji di Armuzna Butuh Fisik Prima, PPIH Minta Jemaah Batasi Umrah

Kabar Haji 2024

Puncak Haji di Armuzna Butuh Fisik Prima, PPIH Minta Jemaah Batasi Umrah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 02 Jun 2024 15:30 WIB
Jamaah calon haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati kaum muslim yang akan menunaikan ibadah shalat Magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Ilustrasi jemaah haji (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta -

Jelang pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jemaah diimbau mempersiapkan fisiknya. Sebab, ibadah ini menuntut tubuh yang prima serta ketahanan fisik.

Anggota Media Center Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI Widi Dwinanda menyampaikan sebaiknya jemaah membatasi umrah dan ibadah sunah berulang kali. Sebab, aktivitas tersebut dapat mempengaruhi ketahanan fisik jemaah haji.

"Aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali ini dapat menurunkan ketahanan fisik dan rentan memicu kambuh penyakit bawaan pada saat puncak haji mendatang. Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi," katanya dalam konferensi pers PPIH Pusat yang disiarkan melalui YouTube Kemenag RI, Minggu (2/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan tersebut, Widi turut menyampaikan PPIH Arab Saudi yang menangani jemaah lansia dan disabilitas beserta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) secara reguler melakukan kunjungan serta edukasi kepada jemaah di setiap sektor mengenai safari wukuf dan tanazul.

"Intensifikasi sosialisasi dan edukasi tentang pelaksanaan safari wukuf dan tanazul ini diharapkan dapat mendorong jemaah serta perangkat kloter mempersiapkan diri dengan baik mengikuti tahapan Armuzna mendatang," jelas Widi.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan terbaru, Minggu (2/6) dini hari, jemaah haji yang tiba di Tanah Suci sebanyak 154.410 orang yang terbagi dalam 393 kelompok terbang (kloter). Sementara itu, jemaah wafat mencapai 32 orang dan nantinya akan dibadalhajikan oleh para petugas.

Adapun, jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah akan didata oleh PPIH. Selanjutnya, mereka akan dibawa menuju Makkah setelah sebelumnya pembimbing ibadah memfasilitasi jemaah sakit untuk miqat dan berihram di Bir Ali lalu melaksanakan umrah wajib.




(aeb/kri)

Hide Ads