Doa Nurbuat Lengkap Arab, Latin, Arti dan Waktu Membacanya

Doa Nurbuat Lengkap Arab, Latin, Arti dan Waktu Membacanya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 09 Okt 2025 05:45 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Foto: Getty Images/iStockphoto/FS-Stock)
Jakarta -

Doa nurbuat adalah bacaan yang disebut dapat memenuhi hajat seseorang setelah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapainya. Banyak manfaat yang dapat diraih muslim dari mengamalkan doa nurbuat.

Menukil dari buku Malaikat Pun Mengamini: Kumpulan Doa Penggapai Rida Ilahi oleh Hamdan Hamedan, doa nurbuat memiliki makna cahaya kenabian. Doa ini dapat diamalkan setiap hari karena dapat menjauhkan muslim dari kesesatan dan memperoleh perlindungan dari Allah SWT.

Secara bahasa doa nurbuat berasal dari bahasa Arab yaitu nurun nurbuwwah. Doa bersumber dari riwayat Imam Abul Qaim Ali Ibn Asakir dalam Tarikh Dimasyq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ria Khoirunnisa dalam buku Panduan Sholat untuk Wanita menyebut bahwa doa nurbuat pertama kali diturunkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW usai salat Subuh. Kala itu, Jibril datang membawa doa langsung dari Allah SWT dan menyampaikannya kepada Rasulullah SAW,

"Aku diutus oleh Allah untuk membawa doa nurbuat yang diserahkan kepadamu (Rasulullah)."

ADVERTISEMENT

Doa Nurbuat: Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan doa nurbuat yang dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah susunan KH Ustadz Sholechul Azis.

Ø§ŲŽŲ„Ų„Ų‘Ų°Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ Ø°ŲŲ‰ Ø§Ų„ØŗŲŲ‘Ų„Ų’ØˇŲŽØ§Ų†Ų Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ¸ŲŲŠŲ’Ų…Ų ŲˆŲŽØ°ŲŲ‰ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲŽŲ†ŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲŽØ¯ŲŲŠŲ’Ų…Ų ŲˆŲŽØ°ŲŲŠ Ø§Ų„Ų’ŲˆŲŽØŦؒ؇ؐ Ø§Ų„Ų’ŲƒŲŽØąŲŲŠŲ’Ų…Ų ŲˆŲŽŲˆŲŽŲ„ŲŲŠŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’ŲƒŲŽŲ„ŲŲ…ŲŽØ§ØĒؐ Ø§Ų„ØĒŲŽŲ‘Ø§Ų…ŲŽŲ‘Ø§ØĒؐ ŲˆŲŽØ§Ų„Ø¯ŲŽŲ‘ØšŲŽŲˆŲŽØ§ØĒؐ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲØŗŲ’ØĒŲŽØŦŲŽØ§Ø¨ŲŽØŠŲ ØšŲŽØ§Ų‚ŲŲ„Ų Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽØŗŲŽŲ†Ų ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ø­ŲØŗŲŽŲŠŲ’Ų†Ų ؅ؐ؆ؒ Ø§ŲŽŲ†Ų’ŲŲØŗŲ Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ‚ŲŲ‘ ØšŲŽŲŠŲ’Ų†Ų Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲØ¯Ų’ØąŲŽØŠŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§Ø¸ŲØąŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØšŲŽŲŠŲ’Ų†Ų Ø§Ų„Ų’ØŦؐ؆ؐؑ Ø§Ų„Ų’Ø§ŲŲ†Ų’ØŗŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ø´ŲŽŲ‘ŲŠŲŽØ§ØˇŲŲŠŲ’Ų†Ų

ŲˆŲŽØ§ŲŲ†Ų’ ŲŠŲŽŲ‘ŲƒŲŽØ§Ø¯Ų Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲƒŲŽŲŲŽØąŲŲˆŲ’Ø§ Ų„ŲŽŲŠŲØ˛Ų’ Ų„ŲŲ‚ŲŲˆŲ’Ų†ŲŽŲƒŲŽ Ø¨ŲØ§ŲŽØ¨Ų’ØĩŲŽØ§ØąŲŲ‡ŲŲ…Ų’ Ų„ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø§ ØŗŲŽŲ…ŲØšŲŲˆØ§ Ø§Ų„Ø°ŲŲ‘ŲƒŲ’ØąŲŽ ŲˆŲŽŲŠŲŽŲ‚ŲŲˆŲ’Ų„ŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ Ø§ŲŲ†ŲŽŲ‘Ų‡Ų Ų„ŲŽŲ…ŲŽØŦŲ’Ų†ŲŲˆŲ’Ų†ŲŒ ŲˆŲŽŲ…ŲŽØ§Ų‡ŲŲˆŲŽ Ø§ŲŲ„Ø§ŲŽŲ‘Ø°ŲŲƒŲ’ØąŲŒ Ų„ŲŲ‘Ų„Ų’ØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽŲ…ŲØŗŲ’ØĒŲŽØŦŲŽØ§Ø¨Ų Ø§Ų’Ų„Ų‚ŲØąŲ’Ø§Ų°Ų†Ų Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ¸ŲŲŠŲ’Ų…Ų ŲˆŲŽŲˆŲŽØąŲØĢŲŽ ØŗŲŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų…ŲŽØ§Ų†Ų Ø¯ŲŽØ§ŲˆŲØ¯ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…ŲŽØ§ Ø§Ų„ØŗŲŽŲ‘Ų„ŲŽØ§Ų…Ų Ø§Ų„Ų’ŲˆŲŽØ¯ŲŲˆŲ’Ø¯Ų Ø°ŲŲˆØ§Ų„Ų’ØšŲŽØąŲ’Ø´Ų Ø§Ų„Ų’Ų…ŲŽØŦŲŲŠŲ’Ø¯Ų

ØˇŲŽŲˆŲŲ‘Ų„Ų’ ØšŲŲ…Ų’ØąŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽØĩŲŽØ­ŲŲ‘Ø­Ų’ ØŦŲŽØŗŲŽØ¯ŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽØ§Ų‚Ų’Øļؐ Ø­ŲŽØ§ØŦŲŽØĒŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽØ§ŲŽŲƒŲ’ØĢŲØąŲ’ Ø§ŲŽŲ…Ų’ŲˆŲŽØ§Ų„ŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽØ§ŲŽŲˆŲ’Ų„ŲŽØ§Ø¯ŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽØ­ŲŽØ¨ŲŲ‘Ø¨Ų’Ų†ŲŲŠŲ’ Ų„ŲŲ„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ Ø§ŲŽØŦŲ’Ų…ŲŽØšŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØĒŲŽØ¨ŲŽØ§ØšŲŽØ¯Ų Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ¯ŲŽØ§ŲˆŲŽØŠŲŽ ŲƒŲŲ„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽØ§ ؅ؐ؆ؒ Ø¨ŲŽŲ†ŲŲŠŲ’ Ø§Ų°Ø¯ŲŽŲ…ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų Ø§Ų„ØŗŲŽŲ‘Ų„ŲŽØ§Ų…Ų Ų…ŲŽŲ†Ų’ ŲƒŲŽØ§Ų†ŲŽ Ø­ŲŽŲŠŲ‹Ų‘Ø§ ŲˆŲŽŲ‘ŲŠŲŽØ­ŲŲ‚ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲŽŲˆŲ’Ų„Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų’ŲƒŲŽØ§ŲŲØąŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ Ø§ŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ ØšŲŽŲ„Ų°Ų‰ ŲƒŲŲ„ŲŲ‘ Ø´ŲŽŲŠŲ’ØĄŲ Ų‚ŲŽØ¯ŲŲŠŲ’ØąŲŒ

ØŗŲØ¨Ų’Ø­ŲŽØ§Ų†ŲŽ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ŲƒŲŽ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’ØšŲØ˛ŲŽŲ‘ØŠŲ ØšŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø§ ŲŠŲŽØĩŲŲŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŽØ§Ų…ŲŒ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲØąŲ’ØŗŲŽŲ„ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ…Ų’Ø¯Ų ؄ؐ؄ؑذ؇ؐ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’

Allaahumma dzis-sultaanil 'adziimi wadzil-mannil qadiimi wadzil-wajhil-kariimi wawaliyyil-kalimaatit taammati wadda'awaatil mustajaabaati 'aaqilil hasani wal-husaini minanfusil haqqi 'ainil qudrati wan-naaziriina wa 'ainil jinni wal insi wasy-syayaatiin.

Wa iy yakaadulladziina kafaruu layuzliquunaka bi absaarihim lammaa samii'udz-dzikra wayaquuluuna innahuu lamajnuunuw wamaa huwa illaa dzikrul lil-'aalamiin, wamustajaabil-qur'aanil-'aziim, wawaritsa sulaimaanu daawuuda 'alaihimassalaam, al-wuduudu dzul 'arsyil-majiid.

Tawwil 'umrii wa shahhih jasadii waqdii haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wahabbibnii linnaasi ajma 'iina watabaa 'adil 'adaawata kullahaa mim banii aadama 'alaihissalaamu mang kaana hayyaw wayahiqqal-qaulu 'alal kaafiriina innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.

Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yasifuuna wasalaamun 'alal-mursaliina walhamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah yang Maha Kuat, yang memiliki anugerah, yang merupakan zat yang Maha Mulia, yang menguasai banyak kalimat sempurna dan doa yang mustajab, penjamin Al Hasan dan Al Husain dari jiwa yang hak, pandangan yang penuh kuasa, serta orang-orang yang melihat dari pandangan para jin, manusia dan juga setan.

Sesungguhnya orang yang kafir itu adalah orang yang menjerumuskan kamu dengan pandangan dari mereka, ketika mendengar Al-Qur'an dan mereka pun berkata; sesungguhnya Muhammad adalah orang yang gila. Al-Qur'an hanyalah peringatan untuk setiap umat. Wahai Dia yang memperkenankan melalui Al-Qur'an yang sangat agung. Sulaiman dan juga Daud dan Dia yang Maha Pengasih,sebagai Pemilik Arasy yang Mulia.

Maka panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, tunaikanlah segala yang kuperlukan, dan perbanyaklah harta dan anakku, jadikanlah aku orang yang terhindar dari segala permusuhan dari anak-anak adam yang masih hidup. Pastikan ketetapan atau azab untuk orang-orang yang kafir karena sesungguhnya Engkau adalah yang Maha Kuasa akan segala sesuatu.

Maha suci Tuhanmu, yaitu Maha yang memiliki kebesaran, dari apapun yang (mereka) gambarkan yaitu orang-orang kafir dan melimpahlah kesejahteraan pada para Rasul, segala puji Bagi Allah pemilik Alam Semesta."

Waktu Membaca Doa Nurbuat

Mengacu pada sumber yang sama, sebetulnya doa nurbuat bisa diamalkan setiap hari dan kapan saja. Terkait waktu terbaiknya para ulama berbeda pendapat.

Beberapa ulama berpandangan doa nurbuat bisa dibaca dalam salat lima waktu, bukan sebelum atau setelah salat. Ada juga yang menyebut doa nurbuat bisa dibaca setiap selesai salat fardhu untuk mendapat penjagaan dari Allah SWT dan mengabulkan segala hajat.

Keutamaan Mengamalkan Doa Nurbuat

Masih dari buku yang sama, ada beberapa keutamaan yang dapat diraih muslim dari mengamalkan doa nurbuat. Apa saja itu?

  1. Diberi perlindungan dan keselamatan saat perang
  2. Mendapat kesejahteraan dunia dan akhirat
  3. Diberi keberhasilan lamaran
  4. Mendatangkan perhatian dari penguasa atau pejabat
  5. Melindungi tanaman dari serangan hama
  6. Menjinakkan binatang buas
  7. Menyembuhkan hewan cacat
  8. Menghilangkan permusuhan
  9. Pengusir mara bahaya
  10. Mengusir jin di tempat angker

Wallahu a'lam.




(aeb/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads