Kumpulan Doa Buka Puasa dan Sunnah dalam Pelaksanaannya

Buka puasa adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat Islam setelah seharian menjalankan ibadah puasa sejak terbit fajar hingga waktu maghrib. Pada saat inilah seseorang diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan makanan atau minuman yang halal.

Buka puasa bukan hanya sekadar momen untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Salah satu cara menunjukkan rasa syukur tersebut adalah dengan berdoa sebelum berbuka, sebagai bentuk pengakuan bahwa segala rezeki yang diterima berasal dari-Nya.

Doa Buka Puasa

Dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, Imam An-Nawawi mengungkapkan beberapa riwayat yang memuat doa-doa yang dibaca Rasulullah SAW saat berbuka puasa. Riwayat-riwayat tersebut menjelaskan berbagai bacaan doa yang diajarkan dan diamalkan oleh Nabi SAW ketika mengakhiri puasanya.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah." (HR Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud)

Dalam Sunan Abu Dawud, terdapat hadis dari Muadz bin Zuhrah yang meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca doa berikut ketika berbuka puasa:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'alaa rezekika afthartu

Artinya: "Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka."

Kitab Ibnu Sunni juga mencantumkan doa berbuka puasa yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Berikut adalah bacaan doanya:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bacaan latin: Allaahumma laka shumnaa wa 'ala rizkika aftharnaa fataqabbal minnaa innak antas samii'ul 'aliim

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ada pula bacaan doa yang dipanjatkan beberapa menit menjelang buka puasa. Doa ini biasanya dipanjatkan pada waktu mustajab. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

Bacaan latin: Allahumma inni as'aluka birahmatika allati wasi'at kulla sya'i an taghfira lii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni aku." (HR Ibnu Majah. Al-Bushiri mengatakan sanadnya shahih. Ibnu Asakir meng-hasankan hadits ini dalam Mu'jam Asy-Syuyukh)

Sunnah Buka Puasa

Dikutip dari buku Al-Islam oleh Said Hawwa, menyegerakan berbuka puasa saat waktu maghrib tiba bukan hanya karena rasa lapar dan dahaga setelah seharian menahan diri. Hal ini juga merupakan sunnah yang diajarkan dan dipraktikkan oleh Nabi SAW.

Malik bin Amir Abu Athiyyah berkata kepada Aisyah RA: "Ada dua orang di antara kami, yang satu menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, dan yang satunya lagi mengakhirkan berbuka puasa dan menyegerakan makan sahur."

Aisyah berkata, "Siapa di antara mereka berdua yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur?" Aku menjawab, "Abdullah bin Mas'ud." Ia berkata, "Seperti itulah yang dahulu dikerjakan oleh Rasulullah." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i, & Ibnu Majah)

Rasulullah SAW meriwayatkan dalam sabdanya dari Sahl bin Sa'ad:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: "Manusia selalu dalam keadaan baik selama mereka segera berbuka (bila waktunya telah tiba)." (HR Bukhari)

Selain itu, dalam buku Nabi Sang Penyayang, Raghib As-Sirjani menjelaskan bahwa bersegera dalam berbuka puasa merupakan wujud kasih sayang Rasulullah SAW terhadap umatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keutamaan pahala bagi mereka yang segera berbuka setelah beribadah sepanjang hari kepada Allah SWT.

Wallahu a'lam.

Video 7 Golongan Muslim yang Tak Wajib Puasa Ramadan

Video 7 Golongan Muslim yang Tak Wajib Puasa Ramadan