Pikiran kotor adalah awal dari prasangka buruk seseorang terhadap dirinya, orang lain bahkan terhadap Allah SWT. Umat Islam diperintahkan menjauhi prasangka buruk agar tidak ada pikiran kotor yang terbersit dalam benaknya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an suraH Al Hujurat ayat 12,
ÙÙÙ°ÙØ£ÙÙÙÙÙÙØ§ Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡ÙØ§Ù ÙÙÙÙØ§Û Ù±Ø¬ÙØªÙÙÙØšÙÙØ§Û ÙÙØ«ÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙÙ Ù±ÙØžÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙ ØšÙØ¹ÙØ¶Ù Ù±ÙØžÙÙÙÙÙ Ø¥ÙØ«ÙÙ Ù Û ÙÙÙÙØ§ ØªÙØ¬ÙسÙÙØ³ÙÙØ§Û ÙÙÙÙØ§ ÙÙØºÙØªÙØš ØšÙÙØ¹ÙضÙÙÙÙ ØšÙØ¹ÙØ¶ÙØ§ Û Ø£ÙÙÙØÙØšÙÙ Ø£ÙØÙØ¯ÙÙÙ٠٠أÙÙ ÙÙØ£ÙÙÙÙÙ ÙÙØÙÙ Ù Ø£ÙØ®ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙØªÙا ÙÙÙÙØ±ÙÙÙØªÙÙ ÙÙÙÙ Û ÙÙٱتÙÙÙÙÙØ§Û Ù±ÙÙÙÙÙÙ Û Ø¥ÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ٠تÙÙÙÙØ§ØšÙ رÙÙØÙÙÙ Ù
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."
Pikiran kotor biasanya berawal dari prasangka buruk yang timbul akibat rasa kecewa. Dalam buku Berpikir Positif Dengan Al Quran & Al Hadis Itu Ada Seninya, Ust. Heri Kurniawan Tadjid menjelaskan rasa kecewa merupakan hal yang berbahaya apabila salah dalam menyikapinya.
Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal-hal positif, maka ia akan berusaha untuk memuaskan rasa kecewanya pada hal-hal negatif sebagai pelarian. Misalnya perbuatan bunuh diri, dendam, aksi kriminal, pembunuhan dan lainnya sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa yang tidak positif.
Doa Menghilangkan Pikiran Kotor
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan pikiran kotor, salah satunya dengan berdoa.
Dikutip dari buku Standar Kecapakan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah oleh Muhammad Anas, Ziyad bin 'Ilaqih meriwayatkan dari pamannya bahwa Rasulullah membaca doa menghilangkan pikiran kotor berikut ini:
اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠إÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ¹ÙÙØ°Ù ØšÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙØ±ÙØ§ØªÙ Ø§ÙØ£ÙØ®ÙÙØ§ÙÙÙ Ø ÙÙØ§ÙØ£ÙØ¹ÙÙ ÙØ§ÙÙ Ø ÙÙØ§ÙØ£ÙÙÙÙÙØ§Ø¡Ù
Bacaan latin: Allahumma inni a'udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar." (HR Tirmidzi)
Doa agar Pikiran Tenang
Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa agar pikiran tenang, berikut bacaan doanya:
اÙÙÙÙÙ°ÙÙÙ ÙÙ Ø§Ø¬ÙØ¹ÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØšÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ÙÙØšÙرÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙ٠سÙÙ ÙØ¹ÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ØšÙØµÙرÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ØŽÙØ¹ÙرÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ØšÙØŽÙرÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ ÙÙØÙÙ ÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙ٠دÙÙ ÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا ÙÙÙÙ Ø¹ÙØžÙا٠ÙÙÙ. ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙ ÙÙØ¯ÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙ Ø®ÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا عÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا عÙÙÙ ØŽÙÙ ÙØ§ÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙ ØªÙØÙØªÙÙÙ. اÙÙÙÙÙ°ÙÙÙ ÙÙ Ø²ÙØ¯ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ±ÙØ§Ø ÙÙØ§ÙØ¹ÙØ·ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ±ÙØ§Ø ÙÙØ§Ø¬ÙعÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ±ÙØ§Ø ÙÙØ§Ø¬ÙعÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ±Ùا
Bacaan latin: AllÄhummaj'al lÄ« nÅ«ran fÄ« qalbÄ«, wa nÅ«ran fÄ« qabrÄ«, wa nÅ«ran fÄ« sam'Ä«, wa nÅ«ran fÄ« basharÄ«, wa nÅ«ran fÄ« sya'rÄ«, wa nÅ«ran fÄ« basyarÄ«, wa nÅ«ran fÄ« lahmÄ«, wa nÅ«ran fÄ« damÄ«, wa nÅ«ran fÄ« 'izhÄmÄ«, wa nÅ«ran min bayni yadayya, wa nÅ«ran fÄ« khalfÄ«, wa nÅ«ran 'an yamÄ«nÄ«, wa nÅ«ran 'an syimÄlÄ«, wa nÅ«ran min fawqÄ«, wa nÅ«ran min tahtÄ«. AllÄhumma zidnÄ« nÅ«rÄ. Wa a'thinÄ« nÅ«rÄ. Waj'al lÄ« nÅ«rÄ. Waj'alnÄ« nÅ«rÄ.
Artinya: "Ya Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, kuburku, pendengaranku, penglihatanku, rambutku, kulitku, dagingku, darahku, tulang-tulangku, di hadapanku, belakangku, sisi kananku, sisi kiriku, sisi atasku, dan pada sisi bawahku. Ya Allah tambahkanlah cahaya bagiku. Berikanlah cahaya kepadaku. Jadikanlah cahaya bagiku. Jadikanlah diriku bercahaya."
Doa Memohon Kesucian Hati dan Pikiran
اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø·ÙÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙØšÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙØ§ÙÙØ ÙÙØ¹ÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙÙÙØ§Ø¡ÙØ ÙÙÙÙØ³ÙاÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙØ°ÙØšÙØ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙØ®ÙÙÙØ§ÙÙØ©ÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙ ØªÙØ¹ÙÙÙÙ Ù Ø®ÙØ§ØŠÙÙÙØ©Ù اÙÙØ£ÙعÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙØ§ ØªÙØ®ÙÙÙÙ Ø§ÙØµÙÙØ¯ÙÙØ±Ù
Bacaan latin: Allahumma tahhir qalbi minan-nifaqi, wa 'amali minar-riyaa'i, wa lisani minal-kadzibi, wa 'aini minal-khiyanati, fa innaka ta'lamu khaa'inatal-a'yun wa ma tukhfi as-sudur.
Artinya: "Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari kemunafikan, amalku dari riya (pamer), lisanku dari kebohongan, dan mataku dari pengkhianatan karena sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati."
Sifat Rida Menjauhkan dari Pikiran Kotor
Pikiran kotor biasanya terjadi ketika seseorang merasa tidak ikhlas dengan ketetapan yang ada. Pikiran kotor biasanya juga terbersit sebagai ungkapan marah ketika seseorang ditimpa cobaan.
Cara untuk menghilangkan pikiran kotor yakni dengan bersikap rida dan menerima segala sesuatu yang telah ditakdirkan Allah SWT. Dengan sifat rida, seorang akan senantiasa merasa gembira sehingga dapat menjauhkan dari penyakit hati termasuk pikiran-pikiran kotor.
Mengutip buku Ensiklopedia Islam: Alquran Berbicara Hujan Hingga Pengertian Ridha karya Hafidz Muftisany, dijelaskan kata rida berasal dari bahasa Arab, radhiya yang artinya senang hati atau rela.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rida diartikan sebagai rela, suka dan senang hati. Menurut bahasa, rida adalah ketetapan hati untuk menerima segala keputusan yang sudah ditetapkan.
Menurut syariat, rida artinya menerima dengan senang hati atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, baik berupa hukum maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.
Dalam hadits qudsi disebutkan, "Barang siapa yang tidak rida dengan qada (ketetapan) dan qadar (takdir)-Ku hendaklah ia mencari Tuhan selain dari pada Aku." (HR Tabrani)
Dengan bersikap rida, seorang akan menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada diri dan kehidupannya. Dengan demikian maka ia akan jauh dari pikiran kotor dan sikap suudzon terhadap apa pun termasuk kepada Allah SWT.
(dvs/kri)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan