Asmaul Husna Asy-Syafi, Makna dan Penerapannya ala Rasulullah SAW

Asmaul Husna Asy-Syafi, Makna dan Penerapannya ala Rasulullah SAW

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Jumat, 25 Okt 2024 07:15 WIB
Ilustrasi berdoa
Foto: Getty Images/iStockphoto/FS-Stock
Jakarta -

Dalam Asmaul Husna, Allah SWT memiliki banyak nama yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang Agung. Di antara asma Allah SWT yang disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah Asy-Syafi, yang memiliki arti "Yang Maha menyembuhkan".

Sifat Allah SWT sebagai Asy-Syafi bukan hanya sebagai penyembuh penyakit dalam tubuh manusia, kesembuhan yang Allah SWT berikan juga termasuk untuk penyakit hati, jasmani, dan rohani. Allah SWT berfirman dalam surah Asy-Syuara ayat 80,
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَ؎ْفِيْنِۙ ۝ٚ٠

Arab Latin: wa idzâ maridltu fa huwa yasyfîn

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.

Makna Asmaul Husna Asy-Syafi

Mengutip buku Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi Jilid III oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Allah SWT adalah Asy-Syafi karena hanya Dialah yang menyembuhkan penyakit. Segala obat dan ruqyah yang dibuat dan digunakan manusia hanyalah perantara yang mungkin bermanfaat, tetapi tidak selalu menjamin kesembuhan.

ADVERTISEMENT

Allah SWT adalah sumber penyebab dari dua orang yang memiliki penyakit dan pengobatan yang serupa, tapi mereka akan mendapatkan hasil yang berbeda. Satu diberikan sembuh, sementara yang lain tidak, bahkan ditakdirkan meninggal dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu berada di tangan-Nya. Dia adalah sumber penyembuhan, sedangkan seorang dokter dan segala obat hanyalah perantara. Sebagaimana sabda Nabi SAW,

"Berobatlah kalian semua, dan janganlah kalian semua berobat dengan sesuatu yang haram."

Beliau juga bersabda,

"Tidaklah Allah SWT menurunkan penyakit, melainkan juga menurunkan obatnya."

Dengan demikian, kesembuhan yang sebenarnya hanya berasal dari Allah SWT. Kesembuhan ini tidak dapat diperoleh dari selain-Nya. Segala kesembuhan yang datang dari makhluk hanyalah perantara. Tindakan dokter dan obat-obatan merupakan perantara yang Allah SWT sediakan, tetapi penyembuh yang utama tetaplah Allah SWT.

Salah satu obat sebagai perantara yang Allah SWT ciptakan untuk kesembuhan manusia adalah madu, yang diambil dari hewan lebah. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl ayat 69,

ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُُؚلَ رَؚِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ ُؚطُوْنِهَا ؎َرَاٌؚ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗۖ فِيْهِ ؎ِفَاۀءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝ي٩

Arab Latin: tsumma kulî ming kullits-tsamarâti faslukî subula rabbiki dzululâ, yakhruju mim buthûnihâ syarâbum mukhtalifun alwânuhû fîhi syifâ'ul lin-nâs, inna fî dzâlika la'âyatal liqaumiy yatafakkarûn

Artinya: "Kemudian, makanlah (wahai lebah) dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."

Asmaul Husna Asy-Syafi Sebagai Doa yang Dipanjatkan Rasulullah

Dalam kitab Riyadush Shalihin 2 Imam Nawawi, disebutkan beberapa hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menggunakan kata-kata Asy-Syafi sebagai permohonan yang dipanjatkan untuk kesembuhan.

وَعَنْهَا: أَنَّ النَؚِّيَّ ï·º كَانَ يَعُودُ َؚعْضَ أَهْلِهِ يَمْسَحُ ؚِيدِهِ اليُمْنَى ، ويقولُ: (( اللَّهُمَّ رََؚّ النَّاسِ ، أَذْهِؚ الَؚأْسَ ، ا؎ْفِ أَنْتَ ال؎َّافِي لَا ؎ِفَاءَ إِلَّا ؎فا؀ك ، ؎ِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقماً ))

Dari 'Aisyah RA dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menjenguk beberapa keluarganya yang sakit. Beliau mengusapnya dengan tangan kanannya dan membaca 'Allahumma rabban naasi adzhibil ba'sa isyfi antasy syafii laa syifaa illa syifaa'uka syifa'an laa yughādiru saqamaan' (Ya Allah, Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia, karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi)." (HR. Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menggunakan kata Asy-Syafi untuk meruqyah sahabatnya.

وَعَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ قَالَ لِثاؚِتِ رَحِمَهُ اللَّهُ: أَلَا أُرْقِيكَ ؚِرُقْيَةِ رَسُوْلُ اللَّهِ ؟ قَالَ: ØšÙŽÙ„ÙŽÙ‰ ، قَالَ: (( اللَّهُمَّ رََؚّ النَّاسِ ، مُذْهَِؚ الَؚأْسِ ، ا؎ْفِ أَنْتَ ال؎افي ، لا ؎َافِيَ إِلَّا أَنْتَ ، ؎ِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقماً ))

Dari Anas bin Malik, bahwasanya dia berkata kepada Tsabit, "Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah?" Dia menjawab; "Tentu."

Anas berkata, "Allahumma rabbanaasi mudzhibal ba'si isyfi anta syafii laa syafiyaa illa anta syifa'an laa yughādiru saqama" (Ya Allah Rabb manusia, Dzat Yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)." (HR. Bukhari)

Begitu pun ketika sahabatnya, Sa'ad bin Abi Waqqash sakit, Rasulullah SAW memanjatkan doa dengan menyebutkan kata Asy-Syafi.

وَعَنْ سَعِدِ ؚْنِ أَؚِي وَقَاصِ ، قَالَ: عَادَنِي رَسُوْلُ اللَّهِ ï·º ، فَقَالَ: (( اللَّهُمَّ ا؎ْفِ سَعْداً ، اللَّهُمَّ ا؎ْفِ سَعْداً ، اللَّهُمَّ ا؎ْفِ سَعْداً ))

Dari Sa'ad bin Abi Waqqasha dia berkata, "Rasululllah menjengukku, kemudian beliau berdoa, 'Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad! Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad! Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad!'" (HR. Muslim).




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads