Ini yang Dilakukan Rasulullah ketika Sedih dan Gundah

Ini yang Dilakukan Rasulullah ketika Sedih dan Gundah

Kristina - detikHikmah
Rabu, 13 Des 2023 19:15 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi hal yang dilakukan Rasulullah ketika sedih dan gundah. Foto: iStock
Jakarta -

Rasulullah SAW pernah dilanda kesedihan dan kegundahan semasa hidupnya. Sejumlah riwayat menyebut beliau senantiasa membaca doa untuk mengatasi kesedihan dan kegundahan itu.

Riwayat tersebut dijelaskan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Zadul Ma'ad yang diterjemahkan Tim Griya Ilmu. Riwayat-riwayat ini termuat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Jami' At-Tirmidzi, Musnad Ahmad, dan Sunan Abu Dawud.

Baca Ya Hayyu Ya Qayyum

Disebutkan dalam Jami' At-Tirmidzi melalui riwayat Anas RA, Rasulullah SAW mengucapkan ya Hayyu ya Qayyum apabila bersedih karena suatu hal. Berikut bacaan selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ

Ya Hayyu, ya Qayyum birahmatika astaghitsu

ADVERTISEMENT

Artinya: "Ya Allah Al-Hayyu (Yang Mahahidup), Al-Qayyum (Yang Maha Terjaga), dengan rahmat-Mu aku memohon keselamatan."

At-Tirmidzi mengeluarkan hadits tersebut dalam Ad-Da'awaat. Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan dalam sanadnya terdapat Yazid bin Abaan Ar-Raqaasyi, seorang rawi yang dhaif.

Baca Doa Qurb

Ibnu Abbas RA turut meriwayatkan hadits sebagaimana termuat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, saat tertimpa kesusahan Rasulullah SAW biasa berdoa dengan bacaan:

لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمِ الْحَلِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Laa ilaaha illallaahul 'Azhimul Haliim. Laa ilaaha illallaahu Rabbul 'arsyil 'azhiim. Laa ilaaha illallaahu Rabbus-samaawaati sab'i wa Rabbul ardhi wa Rabbul 'arsyil kariim

Artinya: "Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah yang Mahaagung dan Mahalembut. Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah, Rabb dari Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah, Rabb dari langit (yang tujuh), Rabb dari bumi serta Rabb dari Arsy yang mulia."

Imam Bukhari mengeluarkan hadits tersebut dalam Ad-Da'awaat bab Ad Du'a 'Indal Karbi dan Muslim mengeluarkannya dalam Adz-Dzikr wad Du'aa bab Du'a al-Karbi.

Baca Kalimat Tasbih

Menurut riwayat lain yang berasal dari Abu Hurairah RA, saat mengalami kegundahan karena suatu hal, Rasulullah SAW memandang ke langit seraya berkata,

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Subhanallahil 'azhim

Artinya: "Mahasuci Allah yang Mahaagung."

Namun, apabila Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam doanya, beliau mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayyu ya Qayyum

Riwayat di atas dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam Ad-Da'awaat bab Maa Yaquulu 'Inda al-Karbi. Dikatakan, dalam sanadnya terdapat Ibrahim bin Al-Fadhl Al-Makhzumi, seorang perawi yang matruk (dituduh dusta).

Dalam Sunan Abu Dawud terdapat riwayat dari Abu Bakar Ash-Shiddiq saat Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk menghadapi musibah. Doa yang dimaksud sebagai berikut,

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ؛ فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ؛ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya: "Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku harapkan, maka janganlah Engkau sandarkan urusanku kepada diriku sendiri biarpun sekejap mata. Perbaikilah segala urusanku, tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Engkau."

Hadits tersebut turut diriwayatkan oleh Ahmad dan Al Bukhari dalam Al-Adabu Al-Mufrad. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads