Acara atau majelis dalam Islam adalah ajang bertemunya orang-orang dengan tujuan suatu hal. Sama seperti kita yang harus selalu mengingat dan berdoa kepada Allah SWT dalam melaksanakan segala suatu hal. kita tentunya perlu membaca doa pembuka dan penutup acara.
Mengutip buku Doa Para Nabi dan Rosul oleh Nurul Huda, salah satu bacaan doa pembuka acara dapat diambil dari potongan ayat Al-Qur'an yakni surah Al A'raf ayat 43. Adapun beberapa doa pembuka acara yang dapat diamalkan sama seperti ketika membuka majelis adalah sebagai berikut.
Doa Pembuka Acara
1. Doa Pembuka Majelis
... الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَننَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِهْتَدِى لَوْلَا أَنْ هَدَيْنَا اللَّهُ ...
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Latin: "Alḥamdu lillāhil-lażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh"
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk." (QS Al A'raf: 43)
2. Doa Pembuka Majelis Versi Panjang
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . أَمَّا بَعْدُ
Arab Latin: "Innal hamdalillaah, nahmaduhuu, wa nasta'iinuhu, wa nastagh-firuh. Wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a'maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudh-lil falaa haadiya lah. Wa asyhadu al-laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Ammaa ba'du."
Artinya: "Segala puji hanya kepada Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."
Dijelaskan melalui sebuah hadits bahwa bacaan doa atau pengantar khutbah ini dapat dibaca saat ada hajat, melakukan akad nikah, membuka pengajian/majelis, atau menyampaikan khutbah Jumat. (HR Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majad, dan Nasa'i)
Setelah selesai acara atau majelis, bisa ditutup dengan doa penutup acara agar dimaafkan dari kekhilafan selama acara. Doa tersebut adalah sebagai berikut.
Doa Penutup Acara
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
Arab Latin: "Subhaanakallaahumma wa bi-ḥamdika, asyhadu allaa Ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilayka."
Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah (Yang berhak disembah) kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu."
Penjelasan dari doa penutup majelis ini adalah berdasarkan sebuah hadits dimana Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang duduk di suatu majelis dan di dalamnya terdapat banyak perkataan yang hampa dan tidak berguna, kemudian ia membaca doa ini, maka keburukan yang ia lakukan di majelis tersebut diampuni." (HR Tirmidzi)
Dalam sebuah acara, mungkin ada banyak perkataan, informasi, bahkan perbuatan yang mungkin kurang sesuai dengan kehendak orang lain atau dengan Allah SWT yang mungkin membuat-Nya tidak ridha. Dikutip dari arsip detikcom, ada etika dan tata cara yang perlu diperhatikan ketika sedang berdoa pembuka maupun penutup acara.
Etika dan Tata Cara Berdoa Penutup dan Pembuka Acara
1. Menghadap ke arah kiblat.
2. Mengangkat kedua tangan (sikap berdoa).
3. Memulai doa dengan memuji, mengagungkan asma Allah SWT, dan membaca shalawat atas Nabi.
4. Tadlarru' (tunduk dan merendahkan diri) dan dengan suara sedang. Hal ini sesuai dengan surah Al A'raf ayat 55 yaitu,
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ - ٥٥
Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
5. Menggunakan kalimat yang pasti serta tidak mengandai-andai.
6. Menghindari kalimat yang menimbulkan kecelakaan atau bencana.
7. Mengulangi doa sampai tiga kali.
8. Merangkai kalimat dengan asmaul husna dan kalimat tauhid.
9. Menutup doa dengan sholawat dan tahmid.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah