Doa agar langit cerah dan hujan berhenti bisa diamalkan oleh semua muslim. Doa ini bisa dibaca untuk mengharapkan perlindungan dari Allah SWT.
Fenomena alam seperti hujan, mendung, petir dan guruh banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Setidaknya terdapat 10 ayat yang menjelaskan tentang as-sahab yang artinya mendung atau langit gelap. Kemudian ada 10 ayat yang menyebutkan tentang al-barq yang artinya petir. Terdapat pula dua ayat yang menyebut ar-ra'du yang artinya guruh atau guntur.
Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan mendung terdapat dalam Surat An-Nur ayat 43:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزْجِى سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُۥ ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ رُكَامًا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَاءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا مِن بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُۥ عَن مَّن يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِۦ يَذْهَبُ بِٱلْأَبْصَٰرِ
Artinya: "Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
Doa Agar Langit Cerah
Dikutip dari buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, dijelaskan bahwa ada doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengharapkan langit cerah.
Dari Anas bin Malik, berikut bacaan doa yang dilafalkan Rasulullah SAW kala langit gelap dan hujan turun secara terus menerus:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ
Arab-latin: Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan. (HR Bukhari).
Hujan merupakan bagian dari nikmat yang diberikan Allah SWT. Oleh karenanya patut menjadi hal yang harus disyukuri.
Rasulullah SAW dari riwayat hadits dari Zaid bin Khalid bersabda,
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Bacaan latin: Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih
Artinya: "Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah," (HR Bukhari).
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni mengatakan, "Dianjurkan untuk berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan : (1) Bertemunya dua pasukan, (2) Menjelang shalat dilaksanakan, dan (3) Saat hujan turun." (Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma'rifah dari Makhul secara mursal).
Dikutip dari buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud asy-Syafrowi, bahwa Imam Syafi'i dalam kitabnya al-Umm juga menuliskan:
"Barang siapa berkata, 'Hujan turun berkat karunia Allah SWT dan rahmat-Nya,' maka itu merupakan bentuk keimanan kepada Allah SWT. Sebab, ia tahu bahwa tidak ada yang mampu menurunkan hujan dan memberi, kecuali Allah SWT semata."
Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah beri lewat hujan tersebut, Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk membaca doa turun hujan berikut:
اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً
Arab-latin: Allahumma shoyyiban nafi'an
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat."
Demikian bacaan doa yang bisa dipanjatkan ketika langit gelap dan mendung. Doa ini mengharapkan langit kembali cerah dan hujan berhenti.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina