Doa saat Ada Angin Bertiup Kencang: Arab, Latin dan Artinya

Doa saat Ada Angin Bertiup Kencang: Arab, Latin dan Artinya

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 25 Nov 2022 10:00 WIB
angin kencang
Ilustrasi doa ketika melihat angin kencang Foto: Getty Images/iStockphoto/imagedepotpro
Jakarta -

Angin yang bertiup kencang merupakan salah satu fenomena alam yang biasa terjadi. Angin merupakan salah satu cara Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. Lewat angin pula, umat muslim diminta untuk selalu mengingat kebesaran Allah SWT.

Angin adalah gerakan udara yang terjadi di permukaan bumi. Kecepatan angin sangat beragam, ada angin yang berhembus pelan namun terkadang juga angin berhembus kencang sehingga mengundang bencana.

Beberapa hari belakangan, warga di wilayah Jakarta dan sekitarnya merasakan tiupan angin yang terbilang cukup kencang sepanjang hari. Ketika merasakan tiupan angin, sebaiknya membaca doa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Al-Quran, angin disebutkan melalui beberapa ayat. Jika dijumlahkan, firman Allah SWT tentang angin ini disebutkan sebanyak 29 kali.

Salah satunya tercantum dalam surat Al-Hijr ayat 22:

ADVERTISEMENT

وَأَرْسَلْنَا ٱلرِّيَٰحَ لَوَٰقِحَ فَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَسْقَيْنَٰكُمُوهُ وَمَآ أَنتُمْ لَهُۥ بِخَٰزِنِينَ

Arab-Latin: Wa arsalnar-riyāḥa lawāqiḥa fa anzalnā minas-samā`i mā`an fa asqainākumụh, wa mā antum lahụ bikhāzinīn

Artinya: "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya."

Angin Bisa Membawa Nikmat atau Bencana

Hembusan angin yang cukup kencang terkadang mengundang rasa marah karena terganggu. Padahal angin juga merupakan ciptaan Allah SWT, tidak sepatutnya dicela.

Angin bisa membawa nikmat, namun juga bisa berbentuk bencana yang dikirimkan Allah SWT.

Muhammad Quraish Shihab dalam tafsir al-Mishbah menyatakan bahwa kata riyah adalah bentuk jamak kata riih. Al-Quran sering menggunakan bentuk jamak untuk menunjukkan angin yang membawa nikmat. Sementara bentuk tunggalnya yakni riih kerap digunakan untuk menyebut angin yang membawa bencana.

Rasulullah SAW bersabda:

"Hembusan angin adalah rahmat Allah SWT, terkadang mendatangkan rahmat dan terkadang mendatangkan siksa. Apabila kalian merasakannya maka janganlah kalian memakinya, tetapi mintalah kepada Allah SWT kebaikan angin tersebut dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya." (HR. Bukhari)

Doa ketika Angin Berhembus Kencang

Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud Asy-Syafrowi, disebutkan Rasulullah SAW mengajarkan untuk berdoa saat melihat dan merasakan tiupan angin yang kencang. Berikut bacaan doanya:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan Latin: Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a'ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj'alhâ rahmatan wa lâ taj'alhâ 'adzâban. Allâhummaj'alhâ riyâhan wa lâ taj'alhâ dharûratan.

Artinya: "Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya,"

Selain membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW, ketika angin bertiup kencang juga dianjurkan untuk membaca surat Mu'awwidzatain yaitu surat Al-Falaaq dan surat An-Nas.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir Ra. berkata, "Suatu saat, aku berjalan bersama Rasulullah SAW di tempat antara Juhfah dan Abwa'. Tiba-tiba, kami diselimuti angin gelap dan pekat. Maka, Rasulullah SAW, ber-taawudz dengan 'Qul a'uudzu birabbil falaq', dan Qul'auudzu birabbin naas.' Kemudian beliau bersabda: 'Hai Uqbah, mintalah perlindungan dengan keduanya. Tidak ada seorang yang berlindung (yang lebih baik) seperti keduanya." (HR. Ibnu Mardawih, Baihaqi dan Hakim.)




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads