Hadits Ikhlas Beramal karena Allah SWT, Balasannya Berlipat Ganda

Hadits Ikhlas Beramal karena Allah SWT, Balasannya Berlipat Ganda

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Senin, 31 Okt 2022 13:30 WIB
sedekah
Ilustrasi muslim bersedekah Foto: Getty Images/iStockphoto/Heru Anggara
Jakarta -

Masih banyak dari umat Islam yang ketika melakukan sebuah amalan, mereka tidak memperoleh satu kebaikan pun. Hal itu disebabkan karena amalnya tidak didasari dengan keikhlasan dalam hati yang semata mengharap ridha Allah.


Ikhlas menjadi faktor diterimanya amal ibadah seseorang. Sebagai muslim perlu memahami makna keikhlasan yang sesungguhnya agar bisa melakukan amalan tanpa sia-sia.


Melansir buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah 1 oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri, asal kata ikhlas adalah akhlasha-yukhlishu yang bermakna 'membersihkan dan memurnikan sesuatu'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejumlah ulama memberi definisi mengenai ikhlas:


Al-Kafawi mengartikan ikhlas dengan meniatkan ibadah sehingga hanya Allah semata yang disembah.

ADVERTISEMENT


Ibrahim bin Adham mendefinisikan ikhlas sebagai kejujuran niat bersama Allah .


Abu Utsman Al-Maghribi menjelaskan bahwa ikhlas dilakukan dengan melupakan perhatian makhluk sehingga hanya kepada Allah seluruh perhatian tercurah.


Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 2 berfirman kepada hamba-Nya untuk senantiasa beribadah dengan keikhlasan dan ketaatan.


اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ


Arab Latin: Innā anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi fa'budillāha mukhliṣal lahud-dīn


Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak. Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.


Keikhlasan bertempat dalam hati seseorang, untuk itu Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:


إِنَّ اللهَ تعالى لَا ينظرُ إلى صُوَرِكُمْ وَأمْوالِكُمْ ، ولكنْ ينظرُ إلى قلوبِكم وأعمالِكم


Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan amalmu". (HR Muslim)


Nabi SAW menganalogikan amal yang dilandasi dengan ikhlas dalam hati seperti bejana. Dari Muawiyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis.


إنَّما الأعمالُ كالوِعاءِ إذا طابَ أسفلُهُ طابَ أعلاهُ وإذا فسَدَ أسفلُهُ فسدَ أعلاهُ


Artinya: "Sesungguhnya amalan itu seperti bejana. Jika bagian bawahnya baik maka baik pula bagian atasnya. Jika bagian bawahnya rusak, bagian atasnya pun rusak". (HR Ibnu Majah)


Niat seorang muslim diibaratkan dengan bagian dasar bejana. Yang mana bila niatnya baik, yakni hanya berharap kepada Allah, maka hasilnya berupa kebaikan dari Allah.


Sebaliknya, bila niatnya tidak dilandasi karena Allah maka seseorang akan mendapatkan hasilnya tanpa ada kebaikan dan keberkahan dari Allah.


Rasulullah dalam hadisnya mengatakan bahwa seseorang yang mengerjakan amal dengan niat tertentu, maka ia akan mendapatkan apa yang dimaksudnya. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab, Nabi SAW bersabda:


ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ


Artinya: "Seluruh amal perbuatan tergantung pada niat. Setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan. Siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa saja yang hijrahnya karena dunia yang akan diperoleh atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya hanya memperoleh apa yang diniatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)


Sebagai mukmin hendaknya untuk beramal karena Allah. Di mana perbuatan yang didasari karena-Nya tidak akan pernah sia-sia justru memberi faidah dan keberkahan. Bahkan Allah akan memberi balasan berlipat ganda, dan jauh lebih baik dari yang hamba-Nya pinta.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads