Masih banyak dari umat Islam yang ketika melakukan sebuah amalan, mereka tidak memperoleh satu kebaikan pun. Hal itu disebabkan karena amalnya tidak didasari dengan keikhlasan dalam hati yang semata mengharap ridha Allah.
Ikhlas menjadi faktor diterimanya amal ibadah seseorang. Sebagai muslim perlu memahami makna keikhlasan yang sesungguhnya agar bisa melakukan amalan tanpa sia-sia.
Melansir buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah 1 oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri, asal kata ikhlas adalah akhlasha-yukhlishu yang bermakna 'membersihkan dan memurnikan sesuatu'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah ulama memberi definisi mengenai ikhlas:
Al-Kafawi mengartikan ikhlas dengan meniatkan ibadah sehingga hanya Allah semata yang disembah.
Ibrahim bin Adham mendefinisikan ikhlas sebagai kejujuran niat bersama Allah .
Abu Utsman Al-Maghribi menjelaskan bahwa ikhlas dilakukan dengan melupakan perhatian makhluk sehingga hanya kepada Allah seluruh perhatian tercurah.
Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 2 berfirman kepada hamba-Nya untuk senantiasa beribadah dengan keikhlasan dan ketaatan.
اÙÙÙÙØ§Ù اÙÙÙØ²ÙÙÙÙÙØ§Ù اÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙØªÙ°ØšÙ ØšÙØ§ÙÙØÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø¹ÙØšÙØ¯Ù اÙÙÙÙ°ÙÙ Ù
ÙØ®ÙÙÙØµÙا ÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙÛ
Arab Latin: InnÄ anzalnÄ ilaikal-kitÄba bil-ឥaqqi fa'budillÄha mukhliá¹£al lahud-dÄ«n
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak. Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.
Keikhlasan bertempat dalam hati seseorang, untuk itu Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠تعاÙÙ ÙÙØ§ ÙÙØžØ±Ù Ø¥Ù٠صÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ£Ù
ÙÙØ§ÙÙÙÙÙ
Ù Ø ÙÙÙÙÙ ÙÙØžØ±Ù Ø¥ÙÙ ÙÙÙØšÙÙÙ
ÙØ£Ø¹Ù
اÙÙÙÙ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan amalmu". (HR Muslim)
Nabi SAW menganalogikan amal yang dilandasi dengan ikhlas dalam hati seperti bejana. Dari Muawiyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis.
Ø¥ÙÙÙÙ
ا Ø§ÙØ£Ø¹Ù
اÙÙ ÙØ§ÙÙÙØ¹Ø§Ø¡Ù إذا طاؚ٠أسÙÙÙÙÙ Ø·Ø§ØšÙ Ø£Ø¹ÙØ§ÙÙ ÙØ¥Ø°Ø§ ÙØ³Ùد٠أسÙÙÙÙÙ ÙØ³Ø¯Ù Ø£Ø¹ÙØ§ÙÙ
Artinya: "Sesungguhnya amalan itu seperti bejana. Jika bagian bawahnya baik maka baik pula bagian atasnya. Jika bagian bawahnya rusak, bagian atasnya pun rusak". (HR Ibnu Majah)
Niat seorang muslim diibaratkan dengan bagian dasar bejana. Yang mana bila niatnya baik, yakni hanya berharap kepada Allah, maka hasilnya berupa kebaikan dari Allah.
Sebaliknya, bila niatnya tidak dilandasi karena Allah maka seseorang akan mendapatkan hasilnya tanpa ada kebaikan dan keberkahan dari Allah.
Rasulullah dalam hadisnya mengatakan bahwa seseorang yang mengerjakan amal dengan niat tertentu, maka ia akan mendapatkan apa yang dimaksudnya. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab, Nabi SAW bersabda:
ÙØ¹ÙÙ٠عÙÙ
ÙØ±Ù Ø£ÙÙÙÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ
عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ§Ù٠إÙÙÙÙÙ
ÙØ§ اÙÙØ£ÙعÙÙ
ÙØ§ÙÙ ØšÙØ§ÙÙÙÙÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙ
ÙØ±ÙØŠÙ Ù
ÙØ§ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ
ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØªÙ ÙÙØ¬ÙØ±ÙØªÙÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¬ÙØ±ÙØªÙÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ
ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØªÙ ÙÙØ¬ÙØ±ÙØªÙÙÙ ÙØ¯ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØµÙÙØšÙÙÙØ§ Ø£ÙÙ٠اÙ
ÙØ±ÙØ£ÙØ©Ù ÙÙØªÙزÙÙÙÙØ¬ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ¬ÙØ±ÙØªÙÙ٠إÙÙÙÙ Ù
ÙØ§ ÙÙØ§Ø¬Ùر٠إÙÙÙÙÙÙÙ
Artinya: "Seluruh amal perbuatan tergantung pada niat. Setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan. Siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa saja yang hijrahnya karena dunia yang akan diperoleh atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya hanya memperoleh apa yang diniatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagai mukmin hendaknya untuk beramal karena Allah. Di mana perbuatan yang didasari karena-Nya tidak akan pernah sia-sia justru memberi faidah dan keberkahan. Bahkan Allah akan memberi balasan berlipat ganda, dan jauh lebih baik dari yang hamba-Nya pinta.
(dvs/lus)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan