Dosa terhadap Palestina

Kolom Hikmah

Dosa terhadap Palestina

Tifatul Sembiring - detikHikmah
Minggu, 25 Mei 2025 08:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring. File/detikFoto.
Tifatul Sembiring. Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Jangan bicara tentang keadilan, jika Anda hanya diam menyaksikan ketidakadilan di Palestina.

Apa yang telah kalian perbuat terhadap saudara-saudara kami di Palestina, hai Zionist Israel. Belum puaskah kalian menjajah Palestina selama lebih dari 77 tahun? Menyiksa penduduknya, merampas hartanya, mengganggu kehormatan wanita-wanitanya, mengusir mereka dari tanah-tanah milik mereka. Lalu kalian bunuh ratusan ribu warga aslinya. Sehingga lebih dari dua pertiga penduduknya terpaksa pergi mengungsi keluar dari negeri kampung halamannya.

Belum puaskah jiwa binatang kalian hai zionist Israel, kalian belah wilayah orang Palestina menjadi Gaza strip dan Tepi Barat. Lalu kalian jadikan Gaza, yang lebarnya hanya 5 km dan panjangnya 80 km, sebagai penjara raksasa dipagari beton-beton yang tinggi, dipenuhi kawat berduri. Kalian blokade Utara, Timur, Barat sementara di bagian Selatan Rafah, kalian main mata dengan Mesir dengan penjagaan super ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, di pintu-pintu Masjidil Aqsha, tempat suci dan kiblat pertama kaum muslimin, kalian tempatkan tentara-tentara buas yang tiba-tiba memukuli para jemaah yang hendak beribadah dengan popor senjata hingga berdarah-darah. Lalu kalian utus Baruch Goldstein ke masjid di Hebron, memberondong dengan senjata otomatis warga Palestina yang tengah khusyuk iktikaf di akhir Ramadan.

Terbuat dari apakah hati dan otak kalian hai zionist Israel? Tanpa belas kasihan, tanpa ampun, tanpa perikemanusiaan, tanpa empati, memperlakukan manusia, warga sipil Palestina seperti hewan-hewan yang tak berguna.

ADVERTISEMENT

Lihatlah, bagaimana Yahudi-Yahudi zionist ini mendidik dan meracuni pemikiran generasi muda mereka. Untuk senantiasa bercita-cita membantai penduduk Palestina.

Pemuda dan pemudi wajib militer Israel ini bercerita dengan bangganya, tanpa beban. Mengungkapkan kebahagiaannya telah membunuh warga sipil Palestina. Seorang gadis Israel dengan antusias bercerita, ketika dia ditugaskan sebagai tentara Israel, telah membunuh dua orang warga Palestina. Dia bahkan setengah berteriak, mengatakan ingin sekali membunuh lebih banyak lagi warga Palestina. Lalu ia tersenyum puas.

Seorang ibu Yahudi yang bertanya kepada anaknya, kalau besar cita-citanya mau jadi apa?

Jawabannya, "Membunuh orang Arab..!" "Bagus," jawab ibunya.

Bahkan di sekolah-sekolah Yahudi di Israel, bocah-bocah kecil, yang dipaksa memanjangkan kiri kanan rambutnya, agar terlihat seperti bercambang. Diajari untuk memaki-maki, membenci, dendam kepada orang-orang Palestina dan bangsa Arab.

Hai Netanyahu, Hai Yahudi zionist Israel! Bangsa apa kalian ini. Apa ajaran agama kalian. Inikah yang yang kalian namakan state Israel?

Kejahatan kemanusiaan seperti apalagi yang belum kalian lakukan terhadap rakyat Palestina? Kami saksikan melalui media massa, tawanan-tawanan yang baru keluar penjara Israel, rata-rata cacat, kurus kering, gangguan jiwa, kusam dan kotor. Jari-jari kaki dan tangan yang terputus, cacat. Kalian betul-betul menguasai teknik-teknik penyiksaan manusia, melebihi kekejaman Nazi Hitler.

Pada sisi lain, Hamas yang kalian fitnah sebagai teroris memperlakukan lemah lembut para tawanan Israel. Menjaga keamanan mereka agar tidak terkena serpihan-serpihan bom yang kalian jatuhkan sendiri. Pada saat tawanan dibebaskan, para wanita Israel tampak cantik-cantik, lelakinya gagah-gagah, tanpa cacat tanpa luka. Hingga saya bertanya-tanya dalam hati, apakah di terowongan-terowongan Hamas bawah tanah itu ada salon-salon kecantikan, perawatan tubuh untuk tawanan Israel.

Namun karena jiwa iblis sudah merasuk dalam sanubari kalian, hal ini pun tidak mengurangi sama sekali kekejian kalian, tidak mampu menggugah kalian untuk berubah menjadi manusia yang memiliki hati dan perasaan.

Kalian adalah penjajah, yang tidak pantas disebut sebagai bangsa sama sekali. Gerombolan yang berkumpul dari berbagai belahan dunia, datang ke kawasan Palestina. Lalu merampok dan merampas tanah-tanah Palestina, atas bantuan Inggris sebagai penjajah wilayah Arab waktu itu. Kalian zionis Israel, nggak punya adab maupun peradaban sebagai manusia.

Palestina, kalian klaim sebagai 'the Holy Land' bagi orang Yahudi. Menurut kitab yang Anda karang-karang sendiri, itu adalah tanah suci Yahudi, namun kalian rampas secara HARAM. Kalian zionist satu-satunya penjajah yang masih bercokol di muka bumi hari ini.

Israel layak untuk dibubarkan, kalian tidak pantas sama sekali berdampingan dengan komunitas dunia yang cenderung kepada kebersamaan, harmoni, kerukunan hidup dengan cinta dan penuh damai.

Kalian gerombolan sadis dengan enteng membunuh orang-orang tak berdosa. Kalian berdusta atas perjanjian-perjanjian. Yaser Arafatpun pernah kalian tipu agar melucuti senjata pejuang kemerdekaan Palestina, namun urusan selesai.

Namun setelah mereka tak bersenjata, kalian bantai warga Palestina di kamp Shabra dan Shahtilla Lebanon. Seketika itu 3.500 orang meregang nyawa seketika.

Setiap hari kami menyaksikan pembunuhan demi pembunuhan, bombardir tenda-tenda penduduk sipil. Serpihan jasad manusia yang terpotong-potong, anak-anak yang berlarian ketakutan, tanpa ayah dan ibu. Bayi-bayi yang tiba-tiba terkejut tanpa sebab, tubuh-tubuh renta yang ditembak dari jarak dekat. Teriakan-teriakan histeris ibu-ibu yang menggendong jasad anaknya, sang buah hati yang kini bersimbah darah kaku dan diselimuti debu. Remaja yang menangis sambil memeluk erat kedua sepatu ayahnya yang lusuh dibahasahi darah, lalu dia tersedu-sedu saat mengikuti sholat jenazah ayahnya itu.

Ungkapan hati seorang ibu, yang menyaksikan anak lelakinya ditembak, isi perutnya keluar. Dia tak bisa menolong dan membawa jasadnya, karena beberapa meter dibelakangnya tank Israel berjalan ke arahnya, siap meremukkan tulang-tulangnya.

Seorang bocah kecil berambut pirang, berlari seorang diri keluar dari reruntuhan rumah yang baru saja dibom oleh pesawat tempur Israel, sambil berteriak: "Allah....Alllah....Allaaaaah....".

Tak ada yang menolong.

Rekaman video saat pemboman tempat pengungsian, tubuh-tubuh manusia terlempar beterbangan hingga seratus meter ke udara.

Ayah-ayah yang meratapi putri cantiknya yang terbujur dingin tak lagi bernyawa.

Nada suara azan yang dikumandangkan dari balik tenda-tenda, yang menyayat-nyayat hati.

Gadis kecil yang menenteng panci kosong yang besarnya hampir separuh tubuhnya. Dia kecewa kembali ke tenda, karena makanan yang dibagikan telah habis.

Rekaman video, masih terdengar teriakan dan tangisan memilukan dari sebuah rumah, mereka dibakar hidup-hidup oleh tentara Israel.

Dan seterusnya, dan seterusnya tiada henti setiap waktu setiap hari.

Bocah-bocah Palestina yang yang berteriak kesakitan, saat diumpankan kepada anjing-anjing shepherd Jerman yang terkenal ganas dan menggigitnya dengan taring-taring yang tajam.

Terlalu banyak, terlalu banyak dan terlalu keji untuk diceritakan satu persatu. Sudah lebih dari 50.000 nyawa yang kalian bantai di Gaza, dan 70% korban itu adalah anak2 dan perempuan. Sementara yang terluka cacat, bocah-bocah yang buntung kedua tangannya, atau putus kedua kakinya berjumlah hampir seratus ribu orang.

Setiap hari, setiap jam, setiap waktu terus berlanjut, dunia dipaksa menyaksikan kekejian, genosida yang menyayat-nyayat hati.

Seluruh rumah-rumah penduduk yang ada dihancurkan, sekolah-sekolah dirubuhkan, masjid-masjid dibombardir, rumah-rumah sakit dibom. Petugas-petugas medis dan relawan kesehatan dibunuh dan ditembaki.

Zionist Israel tidak peduli, apakah perempuan, orang-orang cacat, anak-anak maupun orang tua, semua diserang.

Gaza Strip, penjara raksasa di dunia, semua diblokade. Tak diberi air, listrik, makanan dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.

Sementara Netanyahu dan pemimpin-pemimpin Israel sibuk menyusun kata-kata, untuk membohongi seluruh dunia. Mereka merasa mampu berdusta kepada pemimpin-pemimpin Amerika dan Eropa. Ucapan-ucapan palsu menyanggah media-media global CNN, BBC, Reuters, AFP dst. Membantah semua fakta-fakta foto-foto dan video yang disiarkan. Seolah mereka mampu membohongi seisi dunia.

Demo-demo warga seluruh dunia, di Amerika, di Eropa, di Australia, di Afrika bahkan di Indonesia, tak mereka gubris sama sekali. Dengan sombongnya mereka berkata, "Kami bebas membantai sipil Palestina, kalian mau apa?"

Sudah 154 Resolusi PBB yang mengutuk dan memberikan sanksi kepada Israel, dan semuanya diveto oleh Amerika Serikat. Tidak cukup sampai di situ, bahkan Amerika Serikat mengirimkan semua kebutuhan senjata dan anggaran untuk menyerang target-target sipil Palestina.

Dengan enteng Presiden Trump berkata, "Kami akan kosongkan Gaza, dan mengubahnya menjadi taman-taman tempat rekreasi. Penduduk Palestina akan dipindahkan ke negara lain, Yordan atau Mesir."

Sontak kedua negara Arab itu menolak mentah-mentah ide Trump yang aneh itu.

Seorang bocah perempuan Palestina menjawab, "Hai Trump, jangankan kami manusia, burung-burung di Gaza ini saja, tak sudi untuk berpindah dari sini."

ICJ, International Court of Justice telah memutuskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, tidak sah. Dan semua eskploitasi kekayaan alam wilayah Palestina oleh Israel adalah ilegal, tidak sah.

Sementara ICC, International Criminal Court juga sudah mememerintahkan untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant, untuk diadili di Den Haag atas genosida yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.

Namun sampai sekarang keputusan itu tidak bisa dilaksanakan, karena mereka dilindungi agen-agen zionist dan juga pemerintah Amerika Serikat. Bahkan Hongaria sebagai anggota ICC, mestinya menangkap Netanyahu dan menyerahkannya kepada ICC, justru menjamin kunjungan Netanyahu ke Hongaria dengan sambutan penghormatan besar besaran.

Pada sisi lain, ada yang lebih miris lagi, ternyata negara-negara Arab tidak satupun yang berpihak dan membantu. Padahal Palestina adalah Arab, berbahasa Arab dan berbudaya Arab, tradisi Arab, makanannya Arab, pakaiannya Arab, agamanya pun mayoritas Islam. Seperti keyakinan mayoritas bangsa Arab.

Hingga seorang ibu Palestina berkata, "Wahai pemimpin-pemimpin Arab, kami adalah bangsa Arab. Namun kalian membiarkan kami dibantai, kalian biarkan anak-anak kami dicincang, kalian biarkan kami kelaparan dan kehausan, berpakaian compang-camping. Kalian tak bantu kami, walau dengan sebotol air minum pun. Tunggu nanti di Padang Mahsyar, kalian akan kami adukan kepada Rasulullah SAW, agar kalian tidak diberi syafaat oleh beliau."

Kata-kata tajam, penuh amarah dan kekecewaan.

Dunia hanya menonton pembantaian massal maupun kelaparan yang terjadi di Gaza. Sementara buldoser-buldoser Israel sibuk merubuhkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat. Terus menerus melakukan pemboman terhadap target-target sipil. Resolusi demi resolusi. Kecaman demi kecaman. Kutukan demi kutukan dunia tidak dihiraukan Israel sama sekali.

Apa yang hendak kuungkapkan lagi duka kami padamu duhai Palestina. Hati dan jiwa kami menangisimu, kerap air mata ini meleleh menyaksikan derita di atas deritamu. Sungguh kami tak tega membiarkan kalian sendirian menghadapi kekejaman demi kekejaman. Pembunuhan demi pembunuhan. Pengusiran demi pengusiran.

Kami berdoa dan mengirimkan bantuan, semampu kami. Menyerukan qunut-qunut nazilah di masjid-masjid. Semoga Allah SWT menghentikan kucuran darah, dan mengakhiri deritamu, duhai Palestina.

Sudah dua bulan Gaza diblokade oleh zionist Israel. Tak boleh ada bantuan-bantuan kemanusiaan yang masuk. Tak ada pasokan makanan, minuman dan obat-obatan bagi jutaan warga Palestina. Tak ada air, tak ada listrik, dan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.

Dalam satu hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Muslim, kelak di Padang Mahsyar, Allah SWT bertanya, "Wahai anak Adam, Aku sakit tapi engkau tak menjenguk-Ku."

Sang anak Adam menjawab, "Ya Allah, bagaimana aku bisa menjenguk-Mu? Engkau adalah Tuhan semesta Alam."

Allah SWT berkata, "Engkau kan tahu, bahwa hamba-Ku si fulan sakit. Tapi engkau tak datang menjenguknya. Engkau kan tahu, andai engkau menjenguknya, engkau akan mendapati Aku ada di sisinya."

Ada tiga pertanyaan Allah SWT di hadits tersebut, yg senada di atas, "Aku minta makan, namun engkau tak beri Aku makan."

"Aku minta minum, tapi engkau tak memberiku air."

Satu orang saudara kita sakit, kita tahu dan kita punya kesempatan untuk menjenguknya, namun tidak kita lakukan, maka Allah SWT akan mempersoalkannya kelak di hari kiamat.

Satu orang saudara kita lapar, satu orang saudara kita kehausan, kita tahu dan kita mampu untuk menolongnya, namun kita tidak bantu, ini akan ditanya kelak di hari Mahsyar.

Terkenang kembali kata-kata Sa'id bin Amir Al-Jumahi, gubernur Khoms, ketika ditanya oleh khalifah Umar bin Khattab, kenapa ia tiba-tiba pingsan saat berkumpul dalam majelis.

Sa'id menjawab, "Waktu masih musyrik, aku menyaksikan saat orang-orang Quraisy menyiksa dan membunuh Khubaib bin 'Adi di kayu salib. Aku membiarkannya dan tak mampu menolongnya. Dan aku merasa, sampai hari ini, Allah SWT tidak ampunkan aku. Setiap mengenang peristiwa itu, aku pun jatuh pingsan."

Allah SWT pasti akan tanya kita kelak tentang Palestina.


-

Tifatul Sembiring

Anggota DPR RI 2024 - 2029

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads