Dakwah Rasulullah SAW dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari dakwah secara sembunyi-sembunyi, sampai dengan dakwah secara terang-terangan. Sejumlah tokoh Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW ketika beliau mengumpulkan mereka.
Dalam melaksanakan dakwahnya, beliau selalu mendapat banyak cobaan. Seperti dihina, diejek, ditentang, dan bahkan hendak dibunuh. Namun, Allah SWT selalu menyertai hamba yang paling dicintai-Nya tersebut sehingga beliau bisa menegakkan kebenaran dan memberantas kemaksiatan.
Orang-orang yang menentang dakwah Rasulullah SAW, salah satunya adalah kaum kafir Quraisy. Bahkan paman Nabi SAW sendiri juga termasuk di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tokoh Quraisy yang Menentang Dakwah Nabi Muhammad
Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih tiga tahun, Nabi Muhammad SAW akhirnya mendapat perintah dari Allah SWT untuk melakukan dakwahnya secara terang-terangan, jelas buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang ditulis oleh Ahmad Taufik dan Iim Halimah.
Dakwah secara terang-terangan ini dilakukan oleh Rasulullah SAW setelah turun firman Allah SWT dalam surah Al-Hijr ayat 94 yang bunyinya:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ
Artinya: "Maka, sampaikanlah (Nabi Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."
Dengan ayat ini, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang sudah masuk Islam mempersiapkan diri untuk melakukan dakwah mereka terhadap kaum Quraisy secara terang-terangan.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk berdakwah secara terang-terangan adalah dengan mengundang tokoh-tokoh penting kafir Quraisy di Bukit Shafa. Namun dakwah itu mendapatkan banyak kecaman dan tentangan dari mereka.
Tokoh Quraisy yang menentang keras dakwah Nabi Muhammad SAW ketika beliau mengumpulkan kaum Quraisy yaitu Abu Lahab, Abu Jahal, dan Umar bin Khattab.
Ketika Nabi Muhammad SAW mulai menyampaikan pidato tentang ajaran Islam kepada kaum Quraisy itu, Rasulullah SAW malah mendapat perlakuan kasar dan hinaan dari mereka. Bahkan paman Rasulullah SAW yang bernama Abu Lahab, menentang keras dakwah tersebut, seperti dikatakan dalam buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam oleh Imam Subchi.
Abu lahab berkata, "Celakalah engkau wahai Muhammad untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami semua di sini?"
Setelah Abu Lahab berkata seperti itu, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Lahab ayat 1-5, yang artinya:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Ejekan dan hinaan yang keras dari pamannya sendiri tersebut tidak lantas membuat semangat dakwah Nabi Muhammad SAW surut dan bahkan hilang. Hal ini malah membuat Nabi Muhammad SAW lebih gigih, semangat, dan gencar untuk melakukan dakwahnya. Seruan beliau untuk melawan kemusyrikan dan kejahatan terus bergema di pelosok Kota Makkah.
Akhirnya, sedikit demi sedikit orang-orang mulai mau menerima Islam. Terbukti dengan beberapa orang dari golongan lemah seperti budak, orang-orang miskin akhirnya mengakui keislamannya. Tulis sumber sebelumnya.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI