Dalam situasi jemaah haji semakin hari membanjiri kota Makkah maka hal yang pertama kali ingin mereka lakukan adalah umrah qudum. Bagi Jemaah yang ingin melaksanakan umrah menggunakan layanan kursi roda di Masjidil Haram perlu berhati-hati akan layanan kursi roda, terkhusus Jemaah lansia yang akan menggunakan layanan ini.
Memang ketersediaan kursi roda gratis, ada di Masjidil Haram tetapi sulit untuk mendapatkannya, sebab keberadaannya terbatas dan posisi letaknya jauh dari jangkauan pintu masuk kedatangan jemaah haji Indonesia bila ke Masjidil Haram. Tepatnya sekitar lantai dasar sebelah kanan pintu satu King Abdul Aziz ada petunjuk panah bertuliskan "arobat" peminjaman kursi roda. Kursi roda ini dapat dipinjam oleh semua Jemaah Haji untuk mendorong sesama jemaah haji.
Di Masjidil Haram ada pula jasa pendorongan paket lengkap dengan kursinya yang beseliweran di dalam dan luar haram menawarkan jasa dorongan. Mereka ini jasa pendorong resmi dengan seragam khusus. Tetapi tidak ada standar tarif yang tetap bagi yang ingin menggunakan jasa mereka. Jemaah Haji harus menawar jasanya terlebih dulu. Harganya mengikuti kebutuhan pasar. Ditambah lagi tidak nyambungnya komunikasi penyedia jasa dorongan dengan jemaah haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu kami himbau kepada jemaah haji yang ingin menggunakan jasa dorongan kursi roda harus berhati-hati, jangan sampai tertipu. Minta bantuan kepada petugas sektor khusus yang ada di Masjidil Haram. Karena petugas kita dapat mengenali pendorong resmi dan pendorong ilegal.
Untuk menghindari pihak yang tidak bertanggung jawab akan jasa pendorongan kami lebih menganjurkan kepada jemaah haji agar saling membantu, diatur sendiri secara internal bagaimana solusi agar jemaah lansia dapat terbantu seperti yang muda dan kuat membantu pendorongan yang lansia.
Sesuai perintah (QS. Al-Maidah: 2) "Dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan". Bukankah Jemaah Haji mengharapkan menjadi haji mabrur, yaitu haji yang penuh ketaatan, kebaikan, dan keberkahan. Itulah mabrur, haji yang berkualitas terhindar dari dosa dan baik budi pekerti. Rasul pernah ditanya, apakah haji mabrur itu? "Ith'amut tho'am wa ifsyaus salam" itulah jawaban Rasul. Haji mabrur adalah memberi bantuan kepada yang membutuhkan dan selalu menebar salam atau kebaikan.
Membantu ketuntasan proses ibadah jemaah haji lansia seperti membersamainya dalam pendorongan kursi roda ketika umrah atau nanti ketika thawaf ifadah merupakan kebaikan yang akan dibalas dengan pahala kemabruran juga.
Sangat banyak hadits yang menjelaskan bahwa bagi setiap orang yang mengerjakan kebaikan maka ia akan diberi balasan pahala kebaikan itu dan pahala orang yang mengikutinya. Dalam kaitan dengan membantu jemaah haji maka yang menolong akan diberi pahala yang sama dengan yang ditolong. Mabrur tentu akan dibalas dengan kemabruran oleh Allah SWT.
Pada sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah "Barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim maka Allah akan membebaskannya dari salah satu kesusahan pada hari kiamat. Dan Allah akan memberi pertolongan kepada seorang hamba selama ia menolong saudaranya".
H. Zulkarnain Nasution
Kasi Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Makkah
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan