Penyebaran Islam di Nusantara tak lepas dari peran wali songo, yakni sembilan tokoh yang menyiarkan ajaran Islam. Termasuk strategi dakwah yang dilakukan Sunan Giri dalam rangka penyebaran Islam di Sulawesi, Madura, Maluku, dan lain sebagainya.
Mengutip buku Walisongo The Wisdom oleh Dian Noviyanti, strategi yang dilakukan Sunan Giri adalah menugaskan santrinya ke sejumlah wilayah di Nusantara. Mereka dikirim ke Jawa maupun luar pulau Jawa seperti Madura, Bawean, Kangean, Haruku, Ternate, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi Selatan.
Santri yang dikirim Sunan Giri ke tanah Sulawesi adalah Datuk Ri Bandang beserta Datuk Ri Pattimang dan Datuk Ri Tiro. Ketiganya berasal dari Kolo Tengah, Minangkabau dan juga merupakan murid dari Sunan Giri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para santri itu menyebarkan dan menyeru ajaran Islam kepada raja-raja dan penduduk pRibumi di wilayah penugasan. Yang kemudian banyak dari mereka mendirikan lembaga, madrasah maupun pesantren, sebagai pusat dakwah Islam
Riwayat Singkat Sunan Giri
Melansir buku Sejarah Kebudayaan Islam oleh Murodi, nama kecil Sunan Giri adalah Raden Paku, sementara nama aslinya yaitu Muhammad Ainul Yaqin. Lahir pada tahun 1442 M, di Blambangan yang sekarang dikenal dengan Banyuwangi.
Ketika kecil, Sunan Giri Pernah dibuang ke laut oleh ibunya, yakni Dewi Sekardadu yang merupakan putri Raja Blambangan. Kemudian Sunan Giri diselamatkan dan dijadikan anak oleh Nyai Semboja.
Sunan Giri disekolahkan di pesantren yang didirikan oleh Sunan Ampel. Setelah menuntut ilmu sekian lama, ia mendirikan pesantren di wilayah perbukitan Desa Sidomukti, Gresik Selatan. Dari situlah ia disebut sebagai Sunan Giri. Sebab dalam bahasa Jawa, giri artinya bukit.
Perkembangan Pesantren Sunan Giri
Pesantren yang Sunan Giri dirikan digunakan sebagai tempat dakwah serta pengembangan masyarakat sekitar, sehingga lembaga ini mengalami kemajuan drastis. Banyak santri yang berdatangan dari sejumlah daerah untuk menuntut ilmu.
Raja Majapahit yang kala itu masih memimpin merasa khawatir dan terancam. Ia pun menyiasati dengan memberi kesempatan pada Sunan Giri untuk masuk dalam pemerintahannya.
Sunan Giri menyetujuinya, selain itu ia juga memiliki niat untuk terus mengembangkan pesantrennya sebagai pusat pendidikan. Pesantrennya itu terus mengalami kemajuan, hingga menjadi sentral kekuasaan yang dikenal dengan Giri Kedaton. Disebutkan bahwa saat itu Giri Kedaton menjadi pusat perpolitikan yang begitu penting di tanah Jawa.
Keinginannya akan penyebaran Islam yang lebih meluas, Sunan Giri mengirimkan sejumlah santrinya ke berbagai daerah di Nusantara.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza