Apa Itu Tauhid? Ini Definisi dan Macam-macamnya

Apa Itu Tauhid? Ini Definisi dan Macam-macamnya

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 26 Okt 2022 11:40 WIB
Ilustrasi anak membaca al quran
Ilustrasi anak-anak mempelajari Apa itu Tauhid, definisi dan macam-macamnya (Foto: Getty Images/ibnjaafar)
Jakarta -

Ajaran dasar Islam adalah tauhid, yakni percaya terhadap keesaan Allah. Kepercayaan itu menegaskan bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Yang demikian termaktub dalam sebuah kalimat tauhid, yakni la ilaha illa Allah.

Orang yang bertauhid secara mutlak meyakini bahwa Allah adalah khaliq (pencipta), dan selain Allah sebagai makluk-Nya.

Dalam Islam, tauhid memiliki kedudukan penting dan utama. Sebab tauhid adalah sumber bermuaranya pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Definisi Tauhid

Dalam Syarah Kitab Tauhid Jilid I karya Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin, disebutkan bahwa At-Tauhid adalah mashdar dari kata wahhada. Jika dikatakan wahhada asy-syai'a, artinya menjadikan sesuatu itu satu. Sementara menurut syariat, tahuhid artinya mengesakan Allah dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya, berupa rububiyah, uluhiyah, al-asma` dan sifat.

Pengertian tauhid juga dijelaskan dalam buku Ilmu Tauhid oleh Latief Mahmud & Karimullah, yakni percaya tentang wujud Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, baik zat sifat maupun perbuatan-Nya.

ADVERTISEMENT

Macam-Macam Tauhid

Dikutip dari buku Syarah Kitab Tauhid Jilid I, tauhid dibagi menjadi tiga; tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, serta tauhid asma' dan sifat.

Ketiganya tercantum dalam firman Allah di dalam Al Quran Surat Maryam ayat 65.

Al Quran Surat Maryam ayat 65

رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا


Arab Latin: Rabbus-samāwāti wal-ardi wa mā bainahumā fa'bud-hu wastabir li'ibādatih, hal ta'lamu lahụ samiyya.


Artinya: (Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit, bumi, dan segala yang ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sama dengan-Nya?


Tauhid Rububiyah

Tauhid rububiyah bermakna mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan dan pengurusan. Segala sesuatu adalah ciptaan Allah, dan Dia lah sebaik-baik pencipta.


Pengesaan Allah dalam penciptaan, artinya keyakinan manusia bahwa tidak ada pencipta melainkan Allah semata. Firman Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 54, "Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah".


Hanya Allah lah yang mampu menciptakan sesuatu yang hakiki, dan hal yang tidak ada sebelumnya. Sementara kemampuan manusia dalam menciptakan sesuatu itu terbatas, bukan juga hal yang hakiki, sehingga terbatas pada lingkup sempit.


Mengesakan Allah dalam kepemilikan, artinya manusia yakin bahwa tidak ada yang memiliki makhluk kecuali yang menciptakan mereka. Sebagaimana firman-Nya, "Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi". (QS Ali Imran: 189)


Tak seperti Allah, kepemilikan manusia hanyalah sementara dan tidak sempurna. Hanya Allah pemilik segala yang ada di langit dan bumi.


Pengesaan Allah dalam masalah pengurusan, artinya keyakinan manusia bahwa tidak ada yang mampu mengurusi kecuali Allah semata. Sesuai firman Allah dalam Surah Yunus ayat 31-32.


"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Siapakah yang menganugerahkan rezeki kepadamu dari langit dan bumi, siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, serta siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka, mereka akan menjawab, "Allah." Maka, katakanlah, "Apakah kamu tidak takut (akan azab Allah)?". Maka, itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya. Tidak ada setelah kebenaran itu kecuali kesesatan. Maka, bagaimana kamu dipalingkan (dari kebenaran)?".


Sementara pengaturan manusia terbatas hanya kepada hal-hal di bawah kemampuannya atau kekuasaannya.


Tauhid Uluhiyah

Tauhid ini bisa disebut juga tauhid ibadah karena; penisbatannya kepada Allah, yang disebut tauhid uluhiyah ; juga penisbatannya kepada makhluk, yang disebut tauhid ibadah.


Maksud tauhid uluhiyah adalah pengesaan Allah dalam ibadah, dan yang berhak disembah hanya Allah. Firman-Nya Surat Luqman ayat 30.

Surat Luqman ayat 30


ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُۙ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ


Arab Latin: żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad'ụna min dụnihil-bāṭilu wa annallāha huwal-'aliyyul-kabīr.


Artinya: Demikian itu karena sesungguhnya Allahlah (Tuhan) yang sebenar-benarnya, apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil, dan sesungguhnya Allahlah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.


Istilah ibadah dapat diperuntukkan bagi dua hal:


Pertama, at-ta'abbud yang berarti ketundukan kepada Allah, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.


Kedua, al-mutta'abbad bih, artinya seperti dikatakan Ibnu Taimiyah, "Nama yang mencakup apa pun yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang zhahir maupun batin".


Sebagai contoh adalah shalat. Sholat sendiri merupakan bentuk ibadah, dan pelaksanaannya adalah menjalankan ibadah karena tunduk kepada-Nya.


Mengesakan Allah dalam tauhid ini dengan menjadi hamba bagi Allah, mengesakan-Nya dalam patuh, cinta, pengagungan, dan ibadah hanya kepada Allah sesuai yang disyariatkan.


Tauhid Asma` dan Sifat

Maksudnya pengesaan Allah dengan nama dan sifat yang menjadi milik-Nya. Hal ini mencakup dua hal; pertama, menetapkan seluruh asma' dan sifat bagi Allah. Sebagaimana yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah Nabi-Nya.


Kedua, tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Allah dalam nama dan sifat-Nya. Sebagaimana firman-Nya, "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS Asy-Syura: 11)


Ayat di atas menunjukkan bahwa semua sifat Allah tidak diserupai oleh siapa pun dari makhluk.




(erd/erd)

Hide Ads