Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 resmi berakhir hari ini, Senin 5 Mei 2025. Kini peserta tinggal menunggu hasil kerja kerasnya yang akan diumumkan pada 28 Mei 2025 mendatang.
Berbeda dengan jadwal resmi, UTBK SNBT di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berakhir pada Minggu, 4 Mei 2025. Sebanyak 101 peserta mengikuti ujian di sesi terakhir atau sesi ke-21 itu.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Admisi dan Kelulusan Mahasiswa Unesa, Sukarmin menyebutkan jumlah peserta tes UTBK 2025 cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada awalnya, Unesa hanya mempersiapkan 20 sesi ujian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi setelah mendapat data banyaknya peserta yang memilih tes di Unesa, panitia mempertimbangkan jumlah dan sebarannya. Hasilnya, satu sesi tes ditambah pada Minggu, 4 Mei 2025.
"Kami sudah menyebarkan angket, kenapa peserta banyak yang memilih tes di Unesa. Alasannya yaitu karena mereka memilih prodi di Unesa, aksesnya yang dekat, dan karena ada teman atau saudaranya yang kuliah di Unesa," kata Suakrmin dikutip dari laman resmi Unesa, Senin (5/5/2025).
927 Peserta Tidak Hadir Pada UTBK di Unesa
Sukarmin juga membeberkan tingkat kehadiran peserta UTBK di kampusnya. Jumlah peserta yang jalani UTBK di Unesa sesi 1 sampai 21 adalah 25.281.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 927 peserta dinyatakan tidak hadir atau sekitar 3,67%. Ada beberapa alasan di balik ketidakhadiran ini, seperti mengalami kecelakaan menuju lokasi tes.
Hal itu menimpa salah satu peserta. Setibanya di Unesa, ia langsung mendapatkan pemeriksaan oleh tim medis dan tim SMCC yang berjaga di Kampus 1 Unesa Ketintang.
"Karena pertimbangan kondisi yang dialaminya, dan atas persetujuan pihak orang tua, tim medis membawa peserta untuk menjalani pengobatan atau perawatan lebih lanjut di rumah sakit," jelas Sukarmin.
Pemeriksaan Berlapis Dilakukan
Banyaknya peserta yang memilih titik lokasi ujian di Unesa membuat panitia melakukan sejumlah pemeriksaan untuk menghindari kecurangan. Pemeriksaan dilakukan berlapis, baik mengandalkan metal detector ataupun manual sesuai prosedur.
Ketika masuk ke ruangan tes, peserta dilarang membawa barang atau alat yang dilarang serta menggunakan alas kaki. Sebagai gantinya, mereka menggunakan alas kaki yang disiapkan panitia.
"Kami tambah tim pemeriksa di semua lokasi. Panitia memeriksa berbagai kemungkinan adanya alat bantu, atau perekam atau dokumentasi soal baik itu melalui kancing baju, behel gigi, pita atau jepit rambut, anting, kacamata, dan lain-lain," bebernya.
Kelancaran tes di Unesa juga dipantau langsung oleh tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pusat. Dari pelaksanaan tahun ini, panitia mencatat berbagai masukan untuk pelaksanaan tes atau UTBK tahun berikutnya.
"Masukan seperti penyediaan ruang transit dan penambahan rak sepatu di semua lokasi tes menjadi penguatan dalam pelaksanaan tes berikutnya, atau UTBK tahun berikutnya," tandas Sukarmin.
(det/nah)