.webp)
Apakah siswa SMK juga dapat diterima di program studi (prodi) kedokteran? Pertanyaan ini muncul dari salah satu audiens dalam acara Sosialisasi Daring: Mekanisme Pendaftaran UTBK-SNBT 2025 yang berlangsung Senin (10/3/2025).
Koordinator Teknologi dan Sistem Informasi SNPMB, Prof Arif Djunaedy menjelaskan berdasarkan statistik respons perguruan tinggi, yang penting pendaftar memiliki kompetensi untuk melanjutkan di prodi kedokteran.
"Statistik yang ada dari respons perguruan tinggi itu yang penting bahwa yang bersangkutan itu punya kompetensi untuk melanjutkan di prodi itu," jelas Prof Arif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk masuk kedokteran misalnya, itu harus memahami dengan baik mata pelajaran biologi dan kimia utamanya. Bayangkan kalau biologi belum pernah ikut, kimia belum pernah ikut," imbuhnya.
Prof Arif menerangkan, memang peserta bisa saja lulus UTBK SNBT 2025, tetapi panitia tidak dapat mendeteksi apakah peserta mampu menjalani prodi kedokteran yang dituju.
"Bahkan kita kan tidak bisa mendeteksi. Katakanlah SMK-nya tadi jurusan elektro, kemudian mau memasukkan di jurusan kedokteran, kita tidak bisa mendeteksi," kata Prof Arif.
"Kalo misalnya nanti ujian itu lulus, lulus dia," ujarnya.
Ia menggarisbawahi, yang memberatkan nanti adalah siswa yang bersangkutan sebelumnya tidak mendapatkan pelajaran yang nanti sesuai dengan program studi yang dipilih.
"Beratnya yang harus dihadapi karena sebelumnya tidak ada kaitan mata pelajaran yang kira-kira kompetensinya nanti sesuai dengan prodi yang akan dipilih," Prof Arif menegaskan.
"Pertimbangkan kembali, tapi kalau mau tes silakan. Karena tes nanti untuk diterima atau tidak itu berdasarkan skor UTBK-nya," imbuh Koordinator Humas dan Promosi SNPMB, Ismaini Zain pada kesempatan yang sama.
(nah/nwk)
