Tahapan seleksi jalur mandiri Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan segera dimulai. Dalam pelaksanaannya, Unesa tegaskan kampus tidak mematok kemampuan bayar UKT dalam penilaian seleksi.
Sebagai informasi, Unesa tengah membuka dua jalur seleksi, yaitu Jalur Non Tes Rapor dan Jalur Tes Masuk Unesa Berbasis Komputer (TMUBK). Kedua jalur ini sedang membuka pendaftaran hingga 23 Juli mendatang.
Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa, Dr. Sukarmin, mengatakan bahwa berbagai skema jalur mandiri Unesa memiliki seleksinya masing-masing. Seperti jalur disabilitas yang berupa tes wawancara untuk mengukur kemampuan akademik, motivasi studi, dan potensi peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serupa dengan jalur mandiri lainnya. Di mana seleksi berdasarkan kemampuan peserta dan bukan kesanggupan membayar biaya kuliah.
"Semuanya didasarkan pada kemampuan seleksi peserta. Kami tidak menggunakan kesanggupan bayar kuliah sebagai penentu utama lolos seleksi peserta," ujarnya dalam laman Unesa dikutip Rabu (3/7/2024).
Kelompok Pembayaran Biaya Kuliah
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu menambahkan, mahasiswa yang lolos jalur mandiri akan terbagi ke dalam dua kelompok. Ada kelompok prestasi dan non-prestasi.
Terkait mahasiswa kelompok non-prestasi memiliki dua skema pembayaran yaitu Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI). Pembayaran IPI ini bisa dicicil selama dua kali.
Tidak Ada Kenaikan UKT
Sukarmin juga menegaskan jika tidak ada kenaikan UKT. Adapun UKT di Unesa dibagi dalam beberapa kelompok
"Besaran UKT prodi non-kedokteran mulai Rp 500 ribu hingga paling besar di angka Rp 11 jutaan. Rinciannya bisa dicek di lama admisi, https://admisi.unesa.ac.id/page/ukt-kelas-reguler," bebernya.
Besaran UKT dan IPI jalur mandiri kelompok nonprestasi didasarkan pada data kemampuan atau kondisi ekonomi peserta yang diinput atau diisi pada saat daftar ulang.
"Unesa menetapkan UKT rendah untuk mahasiswa yang tidak mampu yang terbuka diperebutkan berdasarkan jenis beasiswa dan jalurnya. Kami menyediakan minimal 20 persen jumlah mahasiswa baru yang mendapatkan UKT rendah," tambahnya.
UKT dan IPI menjadi anggaran pendapatan yang digunakan untuk biaya operasional universitas dan pengembangan institusi. Sukarmin menekankan bahwa operasional tidak menitikberatkan pada UKT mahasiswa, tetapi pada skema pendapatan lain seperti pengelolaan aset atau sumber daya yang dimiliki Unesa
"Pimpinan UNESA sudah berkomitmen sejak awal menjadi PTN-BH tidak ingin membebankan mahasiswa, tetapi lebih kreatif dan inovatif mengelola sumber daya sebagai pendapatan utama lembaga," tandasnya.
(nir/nwy)