Jalur masuk PTN SNBP 2024 telah memasuki tahap akhir. Dalam prosesnya, Kemdikbud menemukan jika terdapat penurunan jumlah sekolah yang lakukan finalisasi pendaftaran.
Diketahui, jalur SNBP 2024 mencakup serangkaian proses. Mulai dari pengumuman kuota sekolah, registrasi akun SNPMB sekolah dan siswa, hingga pemilihan prodi dan kampus pilihan oleh siswa.
Mengacu pada data tahun ke tahun, terdapat perbedaan jumlah sekolah yang melakukan finalisasi dalam pendaftaran akun SNPMB SNBP 2024. Pada tahun 2022, terdapat 19.204 sekolah yang melakukan finalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian jumlah meningkat hingga 21.702 sekolah pada 2023. Namun, terdapat penurunan pada SNBP 2024 dengan 20.696 sekolah yang melakukan finalisasi pendaftaran. Apa alasannya?
Dugaan Kemdikbud Terkait Penurunan Sekolah yang Lakukan Finalisasi SNBP 2024
Prof Abdul Haris selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbud menerangkan dugaan Kemdikbud terkait penurunan finalisasi sekolah ini. Ia menyoroti terkait dengan awareness atau kesadaran pihak sekolah kurang dalam menyikapi finalisasi akun tersebut. Dalam hal ini, panitia SNPMB Kemdikbud akan melakukan kajian terlebih dahulu.
"Nantinya dari panitia ini juga bisa melakukan kajian dan kita analisis," ujarnya dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SNBP Tahun 2024 di Komplek Kemendikbudrsitek, Selasa (26/3/2024).
Ingatkan Sekolah dan Siswa Untuk Siapkan Data
Tak hanya akun sekolah SNPMB untuk SNBP 2024, Kemdikbud juga mengingatkan agar jajaran guru dan kepala sekolah serta siswa untuk menyiapkan data sebelum memasuki periode pendaftaran SNPMB. Diketahui, panitia SNPMB sempat memperpanjang periode registrasi.
"Memperpanjang karena ada keluhan data belum terinput dengan baik dan fenomena lain. Ini terjadi setiap tahun persoalannya, kita sudah tahu setiap tahun akan ada seleksi mahasiswa baru untuk PTN dan kami harapkan para siswa, para kepala sekolah, para guru, menyiapkan data, menyiapkan dokumen jauh hari sebelum pengumuman disampaikan," ujar Direktorat Jenderal Vokasi, Kiki Yulianti.
Ia juga menegaskan agar sekolah maupun siswa tidak memasukkan data mendekati tenggat waktu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Jangan menunggu tenggat waktu terus akhirnya mati lampu, hilang sinyal, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu para kepala sekolah dan siswa para guru segera memasukkan data ke sistem sedini mungkin ketika proses pendaftaran sudah diumumkan," lanjutnya.
(nir/nwk)