Universitas Airlangga (Unair) akan menerima sebanyak 9 ribu mahasiswa baru pada tahun ajaran 2024. Seleksi penerimaan akan dilakukan dalam 3 jalur selain itu juga dibuka jalur Golden Ticket untuk sejumlah kriteria.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, mengungkapkan 9 ribu mahasiswa baru jenjang D3, D4, dan S1 akan diterima pada tahun 2024. Nantinya akan ada tiga jalur yang dapat calon mahasiswa baru (camaba) ikuti. Jalur tersebut antara lain SNBP, SNBT, dan Mandiri.
Unair menetapkan jumlah kuota setiap jalur penerimaan mahasiswa baru. Kuota sebanyak 20 persen akan diperuntukan bagi jalur SNBP atau sekitar 2.700 kursi. Jumlah ini akan bertambah dengan adanya Golden Ticket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ada tambahan 2 sampai 5 persen melalui jalur Golden Ticket," kata Prof Nasih saat membuka gelaran Airlangga Education Expo (AEE) 2024 pada Kamis (1/2/2024) yang ditayang lewat kanal Youtube Universitas Airlangga.
Menurut Nasih, jalur Golden Ticket terdapat beberapa kriteria yaitu prestasi akademik, ketua umum OSIS, dan prestasi keagamaan. Nantinya pada Golden Ticket, camaba akan terbagi menjadi beberapa nominasi.
Sementara untuk jalur SNBT, Unair akan menerima mahasiswa baru dengan proporsi 30 persen. Lalu pada jalur Mandiri sebanyak 50 persen. Seleksi mandiri ini terbagi menjadi beberapa bagian seperti Mandiri Prestasi, Mandiri UTBK, Mandiri Ujian Tulis, dan Mandiri Kemitraan.
Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian dalam SNBP berupa indeks siswa baik akademik dan non-akademik serta indeks sekolah. "Nilai rapor siswa yang bersangkutan akan dikonversi menjadi indeks siswa di sekolah bukan indeks siswa di Unair," ujar Nasih.
Selain itu, ranking siswa di sekolah juga menjadi salah satu penentunya. Kendati demikian mata pelajaran pendukung tak luput dari penilaian.
"Misal memilih jurusan kedokteran maka mata pelajaran pendukung yang kami perhatikan adalah biologi dan kimia. Begitu juga dengan prodi farmasi atau kedokteran hewan," ujar Prof Nasih.
Adapun indeks sekolah yang menjadi poin penilaian salah satunya keikutsertaan pada acara AEE. Selanjutnya, kualitas lulusan sekolah yang bersangkutan ketika menjadi mahasiswa di Unair.
"Penilaiannya juga seperti mengikutsertakan siswa pada olimpiade sains yang kami (Unair) miliki. Semakin banyak mereka mengirimkan siswa untuk mengikuti olimpiade milik kami dan hasilnya baik maka indeks sekolah semakin baik," ungkapnya.
Pada jalur seleksi SNBT, hasil skor SNBT yang menjadi penentunya. Nasih berpesan kepada para camaba untuk memperhatikan kemampuannya. "Sesuaikan pilihan dengan kemampuannya, karena hal ini akan memperbesar peluang lolos menjadi mahasiswa Unair," paparnya.
Dalam kesempatan itu juga, Prof Nasih menuturkan bahwa AEE merupakan bagian dari upaya Unair dalam memberikan transparansi pada sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru.
"Hari ini kami buka AEE sebagai ikhtiar untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya kepada camaba. Sehingga siswa yang mendaftar sebagai camaba tidak salah pilih," tuturnya.
(pal/nah)