Penerimaan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) jenjang S1 secara umum menggunakan konsep penerimaan di tingkat fakultas. Dengan begitu, mahasiswa baru ITB secara umum dikenal sebagai mahasiswa fakultas tertentu, bukan mahasiswa prodi tertentu.
Penerimaan mahasiswa baru ITB 2024 memperhatikan keserumpunan ilmu. Prodi-prodi dengan ilmu serumpun dimasukkan dalam sebuah rumpun fakultas.
Direktur Pendidikan ITB Arief Hariyanto mencontohkan, Sekolah Teknik Elektro dan Instrumentasi (STEI) ITB terbagi atas STEI-Komputasi dan STEI-Rekayasa. Masing-masing rumpun di fakultas atau sekolah ITB menaungi sejumlah program studi (prodi) yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumpun Baru di Fakultas ITB
Arif menambahkan, tahun ini Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB dan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB dibagi menjadi masing-masing 2 rumpun ilmu. Berikut rumpun dan prodinya:
- RumpunFTSL-Infrastruktur, Sipil, dan Kelautan (FTSL-SI)
- - Prodi Teknik Sipil, Kampus Ganesa Bandung
- - Prodi Teknik Kelautan, Kampus Ganesa Bandung
- - Prodi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Kampus Jatinangor
- RumpunFTSL-Teknologi Lingkungan (FTSL-L)
- - Prodi Teknik Lingkungan, Kampus Ganesa Bandung
- - Prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, Kampus Jatinangor
- Rumpun Fakultas Teknologi Industri- Sistem dan Proses (FTI-SP)
- - Prodi Teknik Kimia, Kampus Ganesa Bandung (mahasiswa tidak buta warna total dan parsial)
- - Prodi Teknik Pangan, Kampus Jatinangor (mahasiswa tidak buta warna total)
- - Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi, Kampus Jatinangor (mahasiswa tidak buta warna total dan parsial)
- - Prodi Teknik Fisika, Kampus Ganesa Bandung
- Rumpun Fakultas Teknologi Industri-Rekayasa Industri (FTI-RI)
- - Prodi Teknik Industri, Kampus Ganesa Bandung
- - Prodi Manajemen Rekayasa, Kampus Ganesa Bandung
Dampak Rumpun Fakultas di ITB
Arief mengatakan, mahasiswa yang diterima di fakultas dengan rumpun tertentu maka tidak bisa memilih prodi di luar rumpunnya.
"Kalau sudah memilih FTI-Sistem dan Proses, maka pilihan prodinya adalah Teknik Kimia, Teknik Pangan, Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Dan tidak bisa memilih untuk yang Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa," kata Arief, dikutip dari siaran Open House ITB - Day 1 di kanal YouTube Institut Teknologi Bandung.
"Itu tujuannya adalah supaya kalau mahasiswa yang ingin masuk, contohnya ingin masuk Teknik Kimia, tetapi ternyata tidak bisa karena masalah kuota, akan diterima di 'prodi-prodi sepupu dan adik-adiknya', kira-kira begitu," jelasnya.
Seleksi Mandiri (SM) ITB salah satunya mensyaratkan peserta belum pernah diterima sebelumnya di ITB. Untuk itu, calon mahasiswa baru diharapkan mempertimbangkan dengan baik fakultas atau sekolah pilihannya di kampus ini. Semoga berhasil, detikers.
(twu/nwy)