Ada tiga peserta UTBK yang ujian di UNY. Mereka adalah Abellian Dayu Navita, Zukhrufafu Aida, dan Firman Lukmanul Hakheem.
Dikutip dari laman resmi UNY, Kamis (11/5/2023), yuk simak cerita ketiganya!
Cerita Pejuang UTBK 2023 Tunanetra di UNY
Abellian Dayu Navita memilih prodi D4 Administrasi Perkantoran Fakultas Vokasi UNY sebagai tujuan kuliahnya.
Tak menyerah pada keterbatasan, gadis kelahiran 24 Januari 2005 menuturkan, dirinya giat ikut bimbingan belajar dan try out agar lolos UTBK-SNBT 2023.
Navita, panggilan akrabnya, juga tercatat sebagai calon mahasiswa dengan beasiswa KIP kuliah.
Ia bercerita, dirinya dapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari orang tua maupun SMKN 1 Wonosari, Yogyakarta. Sekolahnya itu turut memberikan fasilitas guru pendamping untuk membantu Navita memahami pelajaran, terutama saat menggunakan komputer.
![]() |
Sementara itu Zukhrufufu Aida berasal dari MAN 2 Sleman, Yogyakarta. Ia menjelaskan, sekolahnya merupakan sekolah inklusi dan sudah memiliki fasilitas yang mendukung.
Di UTBK 2023, Aida memilih prodi Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY.
Firman Lukmanul Hakheem memilih S1 Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY di UTBK. Ia berharap bisa diterima di prodi pilihannya.
![]() |
Peserta UTBK Tunanetra Gunakan Perangkat Khusus
Penanggungjawab Lokasi (PJL) Ruang Laboratorium IDB FE UNY Rendy Roos Handoyo MPd menjelaskan, pihaknya menyediakan perangkat khusus untuk peserta UTBK-SNBT tunanetra.
Perangkat khusus ini berupa komputer yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan peserta tunanetra, termasuk adanya fasilitas software dan audio yang mendukung.
Penyediaan perangkat ini menyusul komitmen pihak kampus untuk menerima mahasiswa disabilitas berdasarkan Peraturan Menristekdikti no 46 tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi. Aturan ini merupakan jaminan bagi penderita disabilitas untuk dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Rendy menambahkan, disediakan pendamping masing-masing satu orang per peserta UTBK.
"Pendamping diambil dari prodi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY" katanya.
Ia berharap, pendampingan ini dapat meminimalisir kendala yang bisa terjadi dan bisa mendapatkan hasil tes terbaik.
"Karena ini merupakan sinergi yang dikehendaki," tutup Rendy.
Diketahui, ada 51 pusat UTBK se- Indonesia yang mengakomodasi peserta tunanetra.
(twu/twu)